Lima Sumur Kuno Ditemukan di Rute yang Pernah Dilalui Firaun
Sumur ini diyakini berasal dari abad ke-13 SM di bagian utara Sinai.
Lima Sumur Kuno Ditemukan di Rute yang Pernah Dilalui Firaun
Lima Sumur Kuno Ditemukan di Rute yang Pernah Dilalui Firaun
Tim arkeolog Mesir yang bekerja di Tell El Kedwa menemukan lima sumur kuno yang menakjubkan. Sumur ini diyakini berasal dari abad ke-13 SM di bagian utara Sinai.
Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara. Misi ini menjadi bagian dari Proyek Pengembangan Sinai 2021-2022.
Sumber: Arkeonews
Kelima sumur ini ditemukan di luar tembok benteng Tell El Kedwa, salah satu dari beberapa benteng besar yang ditemukan di kawasan tersebut. Benteng-benteng ini digunakan sebagai pos kendali militer untuk melindungi perbatasan timur Mesir serta menjaga akses ke wilayah utara.
Foto: Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir
-
Dimana gua zaman Firaun itu ditemukan? Sebuah gua yang tertutup sejak zaman Firaun Ramses II berhasil ditemukan oleh arkeolog secara tidak sengaja di Taman Nasional Israel, dipenuhi dengan beberapa peninggalan.
-
Dimana harta karun Firaun ditemukan? Benda-benda berharga yang termasuk dalam harta milik perbendaharaan kuil telah digali, seperti instrumen ritual perak, perhiasan emas, dan wadah pualam rapuh untuk parfum atau salep,' kata IEASM.
-
Dimana harta karun abad ke-5 SM ditemukan? Penemuan ini terjadi di makam terkaya yang berisi artefak emas tertua dari abad ke-5 SM.
-
Siapa yang menemukan gua Firaun? Sebuah gua yang tertutup sejak zaman Firaun Ramses II berhasil ditemukan oleh arkeolog secara tidak sengaja di Taman Nasional Israel, dipenuhi dengan beberapa peninggalan.
-
Siapa yang menemukan gua Firaun itu? Penggalian ini dilakukan oleh Badan Purbakala Israel (IAA).
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
Rute Firaun
Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir mengumumkan penemuan ini melalui akun Twitter resminya bersama dengan gambar-gambar artefak kuno yang ditemukan.
Meskipun tidak ada tanggal pasti, Kementerian Benda Cagar Mesir menyatakan bahwa sumur-sumur ini diperkirakan telah dibangun sebelum masa pemerintahan Raja Seti I (1292-1190 SM). Menurut pernyataan kementerian, sumur ini diyakini menjadi bagian dari Jalan Militer Horus yang luas, sebuah rute kuno yang sering digunakan oleh para firaun.
Sumber: Arkeonews
Mustafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir, mengonfirmasi bahwa ini adalah sumur-sumur air pertama yang ditemukan di wilayah ini. Menariknya, sumur-sumur ini pertama kali tercatat dalam prasasti yang terukir di tembok Kuil Karnak pada masa pemerintahan Raja Seti I.
Foto: Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir
Waziri juga menjelaskan, empat dari lima sumur yang ditemukan tampaknya telah diisi dengan pasir untuk mencegah pasukan Persia mendapatkan air. Diketahui bahwa pasukan ini menyerbu Mesir pada tahun 525 SM.
Sementara itu, sumur kelima, yang ditemukan dalam kondisi tidak terisi pasir, memiliki kedalaman sekitar 3 meter. Di dalamnya, tim arkeologi menemukan 13 cincin tanah liat serta beberapa tempayan tanah liat yang berasal dari Dinasti ke-26 Mesir kuno (664–525 SM), atau dikenal sebagai periode Saite.
Sumber: Arkeonews
Di lokasi yang berdekatan, tim arkeologi lain menemukan pusat penyimpanan besar yang berasal dari periode Saite.
Selain itu, misi ini juga menemukan sisa-sisa tungku yang berasal dari era El-Sawy, yang mungkin digunakan sebagai bengkel untuk melebur bijih tembaga.
Mereka menemukan bagian-bagian paduan tembaga berbentuk bulat serta tembikar yang digunakan dalam proses peleburan.
Rute Militer Horus, yang digunakan selama kerajaan lama, tengah, dan baru Mesir kuno, telah digambarkan dalam prasasti di beberapa situs arkeologi terkenal Mesir lainnya, termasuk Kuil Karnak di Luxor. Penemuan ini membuka pintu bagi pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan kekayaan budaya Mesir.