Gali Gurun Pasir Kuwait, Arkeolog Temukan Artefak Mirip Manusia Berkepala Ular Berusia 7.500 Tahun
Artefak itu lebih tua dari peradaban bangsa Sumeria.
Arkeolog menemukan artefak misterius selama penggalian arkeologi di situs Bahra 1 di gurun Al Subiyah, Kuwait yang mengungkap peradaban prasejarah antara tahun 5500 - 4900 SM, peradaban yang lebih tua dari bangsa Sumeria.
Artefak misterius tersebut berupa patung kecil yang memanjang dengan mata sipit, hidung pesek, dan tidak memiliki mulut. Arkeolog menduga patung kecil itu mirip dengan patung lain ‘manusia ular’ yang umumnya dibuat oleh kebudayaan Ubaid.
-
Apa temuan arkeolog di kuil? Arkeolog di Peru menemukan kuil yang digunakan untuk upacara berusia 4.000 tahun. Selain itu, ditemukan juga kerangka manusia di dalam kuil tersebut.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Di mana arkeolog menemukan bukti hiasan kepala? Pada 2019, penelitian Antiquity menggambarkan dua makam di Amarna, sebuah situs arkeologi di Mesir, berisi kerangka dengan hiasan kepala kerucut.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Patung bermata sipit itu disebut sebagai patung Ophidian karena tampilannya yang menyerupai ular, dan seringkali memiliki mata seperti “biji kopi” dan titik-titik yang dilukis pada tubuhnya seolah-olah melambangkan sisik.
Untuk praktik keagamaan
"Kehadirannya menimbulkan pertanyaan menarik mengenai tujuan, nilai simbolis, atau sisi ritualistik yang dimiliki patung itu bagi masyarakat komunitas kuno ini," ujar Piotr Bieliński, seorang arkeolog dalam sebuah siaran pers, seperti dilansir laman Sciencealert, Rabu (4/12).
Meski masih menjadi tanda tanya, patung Ophidian menjadi bukti penting tentang penyebaran praktik dan kepercayaan bagi bangsa Ubaid di seluruh Asia barat. Patung ini sebagian besar ditemukan di lingkungan rumah tangga, atau di kuburan bersama barang-barang lainnya.
Para ahli juga menemukan tembikar yang berisi tanaman liar di samping patung kecil tersebut. Tembikar itu banyak ditemukan di situs Bahra 1.
“Meski belum diketahui asal lokasi pembuatan tembikar itu, analisis awal mengungkap jejak tanaman liar, terutama alang-alang, dalam tembikar produksi lokal," ujar ahli arkeobotani Roman Hovsepyan.
“Sementara itu, sisa tanaman budidaya seperti sereal, jelai dan gandum ditemukan dalam tembikar Ubaid yang diimpor," imbuhnya.
Sejak 2009 situs periode Ubaid awal yang dikenal sebagai situs Bahra 1 telah menarik perhatian banyak ahli. Penggalian sebelumnya telah menemukan bangunan yang digambarkan sebagai 'bangunan pemujaan' dan tata letak arsitektur yang tidak terduga untuk usianya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti