Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Ditemukan juga sesajen yang terbungkus kain, terkubur reruntuhan tembok kuil.
Ditemukan juga sesajen yang terbungkus kain, terkubur reruntuhan tembok kuil.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Peru? Para arkeolog di Peru menemukan reruntuhan kuil dan teater yang diyakini berusia 4.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Peru? Para ahli arkeologi di Peru baru-baru ini menemukan makam yang berisi lebih dari 73 mumi manusia yang berasal dari sekitar 1.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Kekaisaran Inca mendominasi wilayah Amerika Selatan bagian barat.
-
Bagaimana arkeolog menemukan kuil itu? Mereka menemukan tanda-tanda tembok kuno yang terbuat dari lumpur dan tanah liat dengan kedalaman hanya 1,8 meter.
-
Kapan manusia purba di Spanyol Timur Laut mengubur mayat mereka di dalam gua? Dimulai sekitar 7.000 tahun yang lalu, manusia purba di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Spanyol Timur Laut mengubur mayat mereka di dalam gua.
Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Arkeolog di Peru menemukan kuil yang digunakan untuk upacara berusia 4.000 tahun. Selain itu, ditemukan juga kerangka manusia di dalam kuil tersebut.
Penemuan ini disampaikan Kementerian Kebudayaan Peru dalam siaran persnya, dikutip dari Greek Reporter, Rabu (10/7).
Kuil ini ditemukan di bawah gurun pasir di distrik Zana, Peru barat laut. Bangunan kuno ini bagian dari Los Paredones de la Otra Banda, Kompleks Arkeologis Las Animas.
Setelah penggalian, yang dimulai pada 3 Juni lalu, arkeolog menemukan reruntuhan tembok kuil bertingkat tersebut.
Terkubur di antara reruntuhan tembok kuil, ditemukan kerangka tiga manusia dewasa.
Ditemukan juga persembahan atau sesajen yang terbungkus kain. Ini menjadi bukti bahwa kemungkinan situs ini merupakan tempat ritual sakral, seperti dilaporkan Channel News Asia.
"Kami masih menunggu penanggalan radio-karbon untuk memastikan tanggalnya, namun bukti menunjukkan bahwa konstruksi keagamaan ini mungkin merupakan bagian dari tradisi keagamaan kuil yang dibangun di pantai utara Peru selama periode tersebut," jelas arkeolog dari Pontifical Catholic University yang memimpin penelitian, Luis Muro kepada Reuters.
“Kami mungkin melihat kompleks keagamaan berusia 4.000 tahun yang berada di ruang arkeologi yang dibatasi oleh tembok yang terbuat dari lumpur,” katanya.
“Kami menemukan tangga tengah yang bisa digunakan untuk naik ke semacam panggung di bagian tengah.”
Dindingnya dihiasi dengan detail dekorasi yang menggambarkan gambar wujud manusia berkepala burung, ciri mirip kucing, dan cakar reptil. Bagian atas dinding ditutupi dengan “plester halus dengan desain bergambar,” menurut pernyataan itu.