Arkeolog Temukan Patung Pria Raksasa dengan Pose Tak Senonoh, Diduga Dibuat 11.000 Tahun Lalu
Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki.
Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki.
-
Dimana patung manusia tertua ditemukan? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia raksasa? Apa yang disebut 'Raksasa Julcuy' ditemukan pada awal 2019 oleh ahli geologi Theofilos Toulkeridis dan arkeolog Florencio Delgado di dekat desa Julcuy di Provinsi Manabí, Ekuador.
-
Siapa yang menemukan kerangka raksasa itu? Pada 1911, para penambang yang mencari guano kelelawar, bahan penting untuk pupuk, menemukan barang-barang aneh di sebuah gua dekat Lovelock, Nevada.
-
Siapa yang menemukan patung itu? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
Arkeolog Temukan Patung Pria Raksasa dengan Pose Tak Senonoh, Diduga Dibuat 11.000 Tahun Lalu
Arkeolog di Turki menemukan patung kuno menggambarkan seorang pria dengan pose tak senonoh. Patung yang berusia sekitar 11.000 tahun ini sedang memegani alat kelaminnya.
Menurut pernyataan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, patung pria dengan pose tak senonoh ini lebih tinggi dari manusia yaitu sekitar 2,2 meter.
Sumber: Greek Reporter
Patung ini juga menonjolkan tulang rusuk, tulang belakang, dan bahu.
Para arkeolog juga menemukan patung babi hutan seukuran aslinya. Patung-patung ini ditemukan di Gobekli Tepe dan Karahan Tepe, dua situs kuil tertua di dunia.
Patung babi hutan yang terbuat dari batu kapur ditemukan di Gobekli Tepe. Ini berasal dari antara tahun 8700 SM dan 8200 SM. Patung ini memiliki panjang sekitar 1,3 meter dan tinggi 70 sentimeter, menurut Institut Arkeologi Jerman.
Profesor antropologi dari Universitas North Carolina di Chapel Hill, Benjamin Arbuckle mengatakan temuan ini sangat menakjubkan dan mengubah pemahaman kita terhadap komunitas pra-pertanian awal. Arbuckel tidak terlibat dalam penggalian ini.
Sebelumnya para arkeolog meyakini komunitas awal sekitar 11.000 tahun lalu di Asia Barat Daya merupakan masyarakay yang sangat sederhana, kecil, dan egaliter, seperti yang dijelaskan Arbuckle. Namun temuan terbaru di Gobekli Tepe dan Karahan Tepe dalam 30 tahun terakhir menunjukkan keyakinan tersebut tidak akurat.
Peneliti juga menemukan patung burung nasar kecil di dekat Karahan Tepe. Mereka belum menentukan usia pasti dari patung-patung yang baru ditemukan tersebut, namun situs itu sendiri berusia sekitar 11.000 ribu tahun.
Makna atau alasan di balik patung-patung tersebut masih misterius. Diduga patung pria raksasa tersebut menggambarkan seseorang yang telah meninggal dunia, menurut profesor antropologi Universitas Toronto yang tidak terlibat dalam penggalian, Ted Banning.
Banning mengatakan patung tersebut mungkin merupakan peninggalan leluhur penting yang terkait dengan bangunan tempatnya berada.
Menurutnya, cara sosok tersebut memegang alat kelaminnya bisa memberikan petunjuk tambahan mengenai maknanya. Fakta bahwa sosok tersebut sedang memegangi alat kelaminnya juga sejalan dengan penafsiran tersebut karena berpotensi melambangkan bahwa orang tersebut adalah nenek moyang suatu kelompok sosial, seperti garis keturunan atau marga, yang terkait dengan bangunan tersebut.