Arkeolog Temukan Pahatan Bergambar Keledai di Lantai Rumah Berusia 13.000 Tahun, Ada Makna Tersembunyi di Baliknya
Gambar ini ditemukan di kompleks prasejarah yang dibangun antara tahun 9.000 sampai 11.000 SM.
Arkeolog menemukan pahatan bergambar keledai di Karahan Tepe, Turki. Karahan Tepe adalam kompleks prasejarah yang pertama kali ditemukan tahun 1997, terletak di dekat Yagmurlu, Provinsi Sanliurfa.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Ersoy menyatakan, arkeolog menemukan gambar keledai liar di lantai sebuah rumah kuno di Karahan Tepe.
-
Mengapa rumah kuno ditemukan? Bangunan yang berumur lebih dari 1.500 tahun ini sebelumnya memang menjadi target para arkeolog, namun baru-baru ini para arkeolog berhasil menemukannya di bawah lapisan dedaunan dan tumbuhan hutan.
-
Dimana arkeolog menemukan gambar? Lokasi situs ini mengejutkan karena dua alasan, yaitu jaraknya jauh dari sumber air terdekat, Danau Nubia, yaitu lebih dari 97 kilometer, dan lanskap gersang yang tidak ideal untuk beternak hewan bertanduk besar, kata para penulis penelitian.
-
Di mana rumah kuno ditemukan? Dua rumah mewah kuno ditemukan di situs arkeologi Kabah di Yucatan, Meksiko.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs pemukiman kuno? Para arkeolog menemukan sekitar seratus biji-bijian sereal yang bertunas di Archondiko, rumah seorang Archon atau penguasa di zaman kuno.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog baru-baru ini menemukan rumah prasejarah yang berasal dari 8.000 tahun lalu.
Karahan Tepe ini diperkirakan terkait dengan Gobekli Tepe, keduanya merupakan situs kedua situs tersebut menampilkan stela dan elemen arsitektur berbentuk T yang serupa.
Dalam penggalian sebelumnya di Karahan Tepe, ditemukan 266 stela atau lempengan batu dengan berbagai gambar mulai dari hewan sampai sosok manusia. Selain itu, ditemukan juga ruangan berbatu yang menampung 11 lingga besar.
Para arkeolog menduga situs ini berasal dari antara tahun 9.000 sampai 11.00 SM (sebelum pembangunan Gobekli Tepe) dan kemungkinan permukiman atau kota tertua dari Zaman Neolitikum Pra-Tembikar, seperti dikutip dari Heritage Daily, Minggu (1/9).
Peternakan dan distribusi keledai (Equus asinus) di Turki terjadi sekitar 5000 hingga 7000 tahun yang lalu. Hewan ini diperkirakan berasal dari keledai Nubia (Equus africanus africanus) dan Somalia (E. a. somaliensis), keduanya merupakan subspesies dari keledai liar Afrika.
Keledai liar Afrika hidup di gurun dan daerah kering lainnya di Tanduk Afrika, di Eritrea, Etiopia, dan Somalia. Namun, sebelumnya jangkauannya lebih luas hingga ke Mesir.
"Karahan Tepe menyoroti kedalaman sejarah sebagai salah satu pemukiman terpenting di Zaman Neolitikum, dan bahwa proyek Tas Tepeler terus membuka wawasan sejarah dunia," jelas Mehmet Ersoy.
Aspek Simbolik
Kepala Penggalian Karahan Tepe, Dr Necmi Karul mengatakan kepada Anadolu, keledai liar di masa lalu termasuk hewan yang dikonsumsi dan hidup bersama masyarakat kuno pada masa itu.
"Keledai liar ini adalah sosok yang diletakkan di alas dengan batu gerinda dan diukir bergerak. Dalam hal ini, kami telah menemukan beberapa gambar di pangkalan bangunan di Göbekli Tepe sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya kami menemukan motif keledai liar yang bergerak. Ini adalah temuan yang akan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pemahaman kita tentang ikonografi hewan dan hubungan antara manusia dan lingkungannya," paparnya, dikutip dari Arkeonews.
Karul mengatakan, adanya batu gerinda di dalamnya menandakan bahwa aktivitas kehidupan sehari-hari juga dilakukan di bangunan tersebut. Kehadiran gambar binatang atau obelisk di tempat-tempat tersebut juga membuktikan adanya aspek simbolik.