Tersembunyi di Bawah Hutan, Kota Berusia 2.400 Tahun Ini Punya Fasilitas Lengkap dan Canggih, Ada Piramida dan Kuil
Kota ini dihuni sejak akhir periode Praklasik (400 SM hingga 200 M) dan dihuni hingga sekitar tahun 1500 M.
Piramida tidak hanya ada di Mesir. Tetapi di beberapa negara khususnya di Amerika Selatan juga terdapat piramida yang menjadi peninggalan peradaban kuno.
Salah satu piramida yang terkenal berada di Meksiko dan menjadi tempat tujuan wisata yang paling populer belakangan ini. Ichkabal, yang juga dikenal sebagai "Mesir Mesoamerika", memiliki struktur yang sangat besar, terdiri dari tiga piramida.
-
Di mana kota kuno bawah tanah ditemukan? Luas kota kuno Romawi yang terletak di Sarayönü, Konya ini mengejutkan para peneliti.
-
Dimana kota kuno 2.500 tahun ditemukan? Sebuah kota kuno besar telah ditemukan di Amazon, tersembunyi selama ribuan tahun.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno tersebut? Hal mengejutkan lainnya, ada piramida setinggi 15 meter di dalam kota ini.
-
Dimana piramida tersembunyi ditemukan? Arkeolog menemukan piramida tersembunyi di tengah padang rumput yang luas di Kazakhstan. Piramida berusia 3.000 tahun ini ditemukan di sekitar Sungai Taldy, wilayah Karaganda, dan dinamakan 'Piramida Karazhartaz'.
-
Di mana kota kuno itu ditemukan? Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani.
-
Apa yang ditemukan di kota kuno ini? Temuan itu mengungkapkan daerah tersebut awalnya berada di bawah kendali suku Bisaltia dari Tharakia. Namun kemudian dihuni oleh orang-orang Yunani dari kota-kota Selatan dan Kerajaan Makedonia. Sejumlah penemuan di lokasi itu membuktikan ada tembikar Yunani dari abad ke-6 sebelum Masehi. Temuan pada penggalian tersebut juga mengungkap fase bangunan era Helenistik bagian dari sebuah benteng basilika Romawi dengan kompleks pemandian air panas, bengkel dengan tempat pemerasan anggur zaman Romawi, dan dua gereja Kristen tipe basilika tiga lorong.
Dengan luas 30 kilometer persegi dan tinggi bangunan melebihi 40 meter, ini adalah salah satu zona arkeologi terbesar yang masih berdiri dan salah satu peninggalan tertua kebudayaan Maya. Ichkabal akan dibuka untuk umum pada September mendatang, seperti dilansir El Pais, Selasa (27/8).
Ichkabal, yang namanya berarti “di antara dataran rendah” dalam bahasa Maya, tertutup vegetasi hutan lebat hingga ditemukan pada tahun 1995. Arkeolog Spanyol Enrique Nalda adalah salah satu peneliti utama di kawasan tersebut hingga kematiannya pada tahun 2010. Saat ini, para ahli lainnya yang mengikuti jejaknya telah bekerja secara intensif dalam restorasi, menggali struktur monumental yang ukuran dan kompleksitasnya menyaingi Chichén Itzá dan Uxmal, dua situs paling simbolis di kawasan ini.
Jenis dan tata letak bangunannya menunjukkan bahwa kota ini dihuni sejak akhir periode Praklasik (400 SM hingga 200 M) dan dihuni hingga sekitar tahun 1500 M, meskipun sebagian besar arsitektur monumentalnya berasal dari tahun 350 SM dan 50 SM.
Fasilitas Lengkap
Penelitian mengungkapkan, kota ini memainkan peran penting dalam awal perkembangan peradaban Maya. Ichkabal menonjol karena bangunannya yang megah dan alun-alun utama yang membentang sepanjang 300 meter. Situs ini, yang pada masa kejayaannya merupakan pusat politik dan budaya yang penting, menampung kuil, piramida, dan sistem hidrolik canggih, seperti tangki yang baru ditemukan yang digunakan untuk menyimpan air dan jagung.
Bangunan-bangunan di dalam kompleks ini besar dan menarik, namun telah kehilangan fasadnya. Menurut Direktur Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH), Diego Prieto, fasad tersebut hilang “tidak diambil oleh orang-orang sezaman, melainkan diambil oleh orang-orang yang sama yang menghuni kota tersebut; ini tidak diragukan lagi akan menjadi ciri khas kota ini.”
Peneliti di INAH, Alan Maciel Vallejo memperkirakan Ichkabal akan menarik banyak pengunjung sejak tahun pertama pembukaannya, terutama karena koneksinya ke Kereta Maya dan kedekatannya dengan Mahahual, pelabuhan kapal pesiar yang populer.
“Saat kapal tiba di Mahahual, biasanya mereka membawa wisatawan ke dua zona arkeologi: Chacchoben dan Kohunlich. Jadi Ichkabal yang lebih dekat dari Kohunlich bisa kapasitasnya lebih besar karena letaknya dekat dengan Mahahual,” jelasnya.