Apa Isi Piramida Bangsa Maya?
Bangsa Maya membangun ratusan piramida di seantero Mesoamerika dari 1.000 sebelum Masehi sampai 1.500 Masehi.
Bangsa Maya membangun ratusan piramida di seantero Mesoamerika dari 1.000 sebelum Masehi sampai 1.500 Masehi. Apa sebetulnya isi di dalam piramida itu?
Apa Isi Piramida Bangsa Maya?
Ternyata piramida Maya sama seperti piramida bangsa Mesir, isinya banyak harta karun berharga. Tapi ada juga yang isinya cukup aneh, di dalam piramida besar ada piramida kecil.
Sebagai contoh, piramida "El Castillo" di situs Chichen Itza di Semenanjung Yucatan, di dalamnya berisi sebuah piramida. Jadi ada piramida di dalam piramida.
"Penghuni Semenanjung Yucatan ketika mereka datang ke lokasi yang dulunya pernah ditempati penduduk lain, mereka tidak menghancurkan bangunan sebelumnya," kata Andres Tejero-Andrade, profesor Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM) yang mempelajari dan menulis tentang El Castillo, seperti dilansir Live Science.
-
Apa yang ditemukan di dalam piramida? Di tengah piramida, arkeolog menemukan struktur sarkofagus yang dikelilingi batu granit. Di dalam sarkofagus tersebut, peneliti menemukan tengkorak seorang kepala suku atau penguasa lokal, memberikan gambaran sekilas yang menarik tentang identitas individu yang dimakamkan di dalamnya.
-
Apa itu piramida? Salah satu masalahnya adalah tidak semua piramida selesai dibangun. Dalam beberapa situasi, pembangunan piramida berhenti tak lama setelah dimulai, sehingga muncul pertanyaan, 'Apakah Anda menghitung piramida yang hampir tidak dimulai?'
-
Di mana piramida-piramida itu berada? Piramida yang jumlahnya belasan ini terletak di sebuah situs arkeologi yang luas di Puebla, sebuah negara bagian di Meksiko tengah.
-
Di mana piramida tersebut berada? Puncak monumen setinggi sembilan meter ini hanya lima meter di bawah permukaan, dan terletak di dekat pulau Yonaguni, Jepang.
-
Siapa yang membangun piramida? Piramida berusia 3.000 tahun ini ditemukan di sekitar Sungai Taldy, wilayah Karaganda, dan dinamakan 'Piramida Karazhartaz'.Dikutip dari laman The Brighter Side, Kamis (10/10), piramida ini dibangun kebudayaan Begazy-Dandibay dan memberikan wawasan terkait peradaban yang berkembang di Zaman Perunggu Akhir.
"Mereka lebih memilih membangun di atas bangunan yang sudah ada dan begitu seterusnya," kata dia. Praktik semacam ini tidak hanya terjadi di El Castillo, tapi juga di piramida-piramida Maya lainnya, kata Denisse Lorenia Argote Espino, peneliti di Institut Sejarah dan Antropologi Nasional Meksiko (INAH) kepada Live Science.
Espino mencatat, membangun piramida di atas piramida adalah "praktik yang lazim terjadi di masa pra-Hispanik (sebelum bangsa Spanyol tiba)" dan "bangunan utama di daerah itu biasanya memiliki beberapa tahap."
Sejumlah piramida Maya dipakai untuk ritual dan yang lainnya digunakan sebagai makam untuk penguasa dan kaum bangsawan.
Makam-makam itu berisi banyak artefak seperti topeng giok (bagi mereka yang meninggal), manik-manik giok, bilah batu obsidian, tulang ikan pari, yang berarti simbol pengorbanan diri bagi bangsa Maya kuno. Demikian menurut Michael Coe dalam bukunya "The Maya" (Thames & Hudson, 2011).
Tulang pari
Tulang ikan pari dikaitkan dengan pengorbanan diri karena terkadang benda itu dipasang menembus telinga, pipi, bibir, lidah, dan penis, kata Coe dalam bukunya.
Bangsa Maya sangat menghargai benda yang terbuat dari batu giok. Salah satu contoh yang paling terkenal singgasana jaguar yang ditemukan di piramida El Castil
"Kaum Maya klasik sangat menghargai batu giok bukan hanya karena nilai dan keindahannya juga sebagai simbol benda impor," tulis Karl Taube, profesor antropologi di Universitas California, Riverside dalam artikel 2005 yang diterbitkan di jurnal Ancien Mesoamerica.
Piramida Maya berisi banyak artefak lain. Misalnya sebuah piramida di San Bartolo di sebelah utara Guatemala, berisi apa yang dianggap kalender Maya paling awal yang pernah ditemukan, berusia lebih dari 2.200 tahun.