Perempuan Muda Ini Dikubur dengan Posisi Aneh 2000 Tahun Lalu, Ada Bekas Tusukan Paku di Kepalanya
Kerangka perempuan muda ini ditemukan di Sardinia, Italia.
Perempuan muda ini diperkirakan meninggal saat berusia antara 18 dan 20 tahun.
Perempuan Muda Ini Dikubur dengan Posisi Aneh 2000 Tahun Lalu, Ada Bekas Tusukan Paku di Kepalanya
Perempuan Muda Ini Dikubur dengan Posisi Aneh 2000 Tahun Lalu, Ada Bekas Tusukan Paku di Kepalanya
Jasad perempuan dengan posisi ganjil yaitu muka tertunduk yang ditemukan di Sardinia, Italia ini kemungkinan ada kaitannya dengan keyakinan masyarakat kuno soal epilepsi.
-
Dimana kerangka gadis itu ditemukan? Arkeolog menemukan kerangka seorang gadis berusia 15 tahun yang dikubur secara tidak lazim pada tahun 680-880 di desa Conington, Cambridgeshire, Inggris.
-
Dimana kerangka wanita itu ditemukan? Lokasi penemuan berada di bekas istana kerajaan Helfta, di dekat kota Eisleben, negara bagian Saxony-Anhalt, Jerman.
-
Siapa sosok mumi berusia 2.700 tahun? Seorang ahli antropologi mengungkap siapa sosok mumi berusia 2.700 tahun yang awalnya dikira berasal dari Mesir.
-
Kenapa kerangka gadis itu dikubur dengan kaki terikat? Komunitas pada masa itu mengikat pergelangan kaki jenazah gadis tersebut kemungkinan berkaitan dengan kepercayaan bahwa jasadnya akan bangkit dari kubur dan membahayakan yang hidup.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam berusia 2000 tahun? Misteri kuburan berusia 2000 tahun yang berisi sebuah kaca dan pedang akhirnya terpecahkan.
-
Apa yang ditemukan di makam gadis Zaman Perunggu? Gadis ini dimakamkan dalam posisi yang unik, berbaring di sisi kirinya dengan tubuhnya sedikit membungkuk. Pemakamannya dilengkapi dengan sejumlah barang berharga yang memberikan petunjuk tentang status dan peran sosialnya dalam masyarakat.
Menurut hasil penelitian baru dalam Journal of Archaeological Science: Reports, penguburan dengan posisi wajah tertunduk ini mengindikasikan bahwa orang tersebut menderita satu penyakit. Sedangkan lubang aneh bekas tusukan paku di tengkoraknya mungkin akibat dari proses pengobatan epilepsi yang dijalaninya agar tidak menular ke orang lain.
Menurut kedokteran modern, epilepsi adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan ke orang lain. Namun 2000 tahun lalu, epilepsi dianggap penyakit yang bisa menyebabkan masalah untuk seluruh masyarakat.
"Gagasan bahwa penyakit yang menyebabkan orang di dalam makam itu meninggal bisa menjadi masalah bagi seluruh masyarakat."
Dario D'Orlando, arkeolog dan sejarawan di Universitas Cagliari, Sardinia.
Lokasi Penemuan Kerangka
Cara pemakaman aneh ini ditemukan di sebuah kuburan di Nekropolis Monte Luna, sebuah bukit yang berlokasi 30 kilometer di utara Cagliari, Sardinia selatan. Pemakaman ini pertama kali digunakan oleh orang-orang Punic setelah abad keenam SM dan tetap digunakan sampai abad kedua SM.
Nekropolis Monte Luna digali pada tahun 1970-an dan studi baru ini berdasarkan pada foto-foto kuburan dan pemeriksaan baru terhadap kerangka perempuan tersebut.
Foto: Nekropolis Monte Luna. Sumber: R. Paba via Live Science.
Kebudayaan Punic
Tembikar yang ditemukan di makam itu menyatakan dia dikubur pada akhir dekade abad ketiga SM atau dekade pertama abad kedua SM, masa ketika Sardinia, yang menjadi pusat kebudayaan Punic atau Phoenician berada di bawah kekuasaan Romawi.
Analisis baru tulang panggul, gigi, dan tulang lain perempuan tersebut mengonfirmasi perkiraan sebelumnya bahwa dia meninggal ketika berusia antara 18 dan 22 tahun. Foto: R. Paba via Live Science
Hasil analisis juga menunjukkan dia mengalami cedera di otaknya saat meninggal. Salah satu temuan arkeolog adalah cedera tajam berupa lubang persegi di tengkoraknya yang konsisten dengan benturan paku Romawi kuno; paku semacam itu telah ditemukan di beberapa situs arkeologi di Sardinia.
Foto: R. Paba via Live Science
D'Orlando mengatakan, tengkorak perempuan itu ditusuk paku setelah meninggal untuk mencegah penularan epilepsi yang dideritanya.
Pengobatan epilepsi seperti itu mungkin berasal dari keyakinan Yunani kuno bahwa penyakit-penyakit tertentu disebabkan "miasma" atau udara buruk, jelas D'Orlando.
Foto: Paku kuno. Sumber: G. Lai via Live Science.