Ditemukan Mumi Seorang Remaja yang sedang Hamil dengan Kepala Bayi yang Terputus, Begini Kisahnya
Fakta mengejutkan ditemukan dalam penelitian terhadap mumi seorang perempuan yang meninggal saat melahirkan di Mesir Kuno.

Fakta mengejutkan ditemukan dalam penelitian terhadap mumi seorang perempuan yang meninggal saat melahirkan di Mesir Kuno.

Ditemukan Mumi Seorang Remaja yang sedang Hamil dengan Kepala Bayi yang Terputus, Begini Kisahnya
Fakta mengejutkan ditemukan dalam penelitian terhadap mumi seorang perempuan yang meninggal saat melahirkan di Mesir Kuno.
Awalnya, mumi remaja yang diperkirakan berusia 14 sampai 17 tahun ini ditemukan pada tahun 1908 di pemakaman El Bagawat di Oase Kharga Mesir.

Melansir laporan IFLScience, Kamis (28/12), saat penemuan pertama kali ditemukan janin dan plasenta di antara kakinya yang mengarah pada kesimpulan bahwa kematiannya terkait dengan komplikasi persalinan.
Lebih dari seratus tahun kemudian, melalui pemindaian tomografi komputer (CT) pada tubuhnya, para peneliti secara mengejutkan menemukan keberadaan bayi kedua di dalam rongga dada gadis remaja. Ini menandakan kehamilan anak kembar yang tidak terdeteksi sebelumnya.

Tidak sampai di sana, kejutan lainnya berlanjut saat para peneliti menemukan bahwa bayi yang terletak di antara kaki gadis tersebut kehilangan kepalanya.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, mereka menyadari bahwa kepala bayi itu masih terjepit di panggul ibunya. Ini menunjukkan kemungkinan terpenggalnya kepala bayi saat proses kelahiran.

Diperkirakan, hasil mengerikan ini disebabkan oleh kelahiran dalam posisi sungsang atau kaki terlebih dahulu. Dalam beberapa kasus langka, keadaan ini kadang-kadang membuat bayi melepaskan kepala dari dadanya dan sulit melewati saluran lahir.
Para peneliti menyimpulkan bahwa kepala bayi yang terperangkap di saluran lahir karena presentasi sungsang janin selama kelahiran adalah penyebab kematian gadis remaja tersebut. Sementara, keberadaan bayi kedua di rongga dada mumi diduga disebabkan oleh ketidaktahuan pengawet akan keberadaan bayi tersebut.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam International Journal of Osteoarchaeology ini telah memperkuat dugaan mengenai betapa berbahayanya kehamilan, persalinan, dan kelahiran bagi ibu dan anak-anaknya pada masa itu.
Ditambah, keberadaan anak kembar sangat dikecam di Mesir Kuno, dan seringkali dijaga oleh mantra dan doa khusus agar keberadaannya dapat dicegah.