10.000 Tahun Lalu Bayi Umur 40 Hari Ini Meninggal, Makamnya Berisi Benda-Benda Unik
Tim peneliti internasional menemukan makam bayi perempuan tertua di Eropa yang telah berusia lebih dari 10.000 tahun.
Tim peneliti internasional yang terdiri dari ilmuwan dari berbagai negara menemukan makam bayi perempuan tertua di Eropa yang telah berusia lebih dari 10.000 tahun.
10.000 Tahun Lalu Bayi Umur 40 Hari Ini Meninggal, Makamnya Berisi Benda-Benda Unik
Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
Situs pemakaman kuno yang ditemukan di Liguria ini menawarkan petunjuk berharga tentang praktik pemakaman pada masa Mesolitik awal, sebuah periode sejarah yang masih kurang dipahami.
-
Mengapa arkeolog menemukan kerangka bayi di dekat perapian? 'Sebenarnya kami sudah menduga-duga adanya kuburan ini karena kami menemukan sisa-sisa perapian di sisi timur. Itu sudah menjadi aturan dalam arkeologi. Dari Zaman Batu hingga akhir zaman, jika menemukan perapian dugaan akan adanya kuburan bayi atau anak di dalam atau di luar rumah semakin meningkat. Saat kami sudah menduga-duga, kami menemukan kuburan itu,' Katanya.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam berusia 2000 tahun? Misteri kuburan berusia 2000 tahun yang berisi sebuah kaca dan pedang akhirnya terpecahkan.
-
Apa yang ditemukan di makam wanita itu? Apa yang membuat penemuan ini sangat menarik adalah perempuan tersebut dikuburkan di samping anak panah yang 'secara simbolis laki-laki', menantang persepsi tradisional tentang peran gender.
-
Apa benda yang ditemukan di makam tersebut? Sebuah makam berisi tulang paha manusia berusia 4.500 tahun ditemukan di Wiltshire, dekat Stonehenge, Inggris. Analisis awal menggunakan radiokarbon dan pemindaian CT mengungkap terdapat sebuah tradisi untuk mempertahankan dan merawat sisa-sisa jasad manusia sebagai benda suci selama beberapa generasi.
Situs tersebut mengandung lebih dari 60 manik-manik kerang yang berlubang, empat liontin, dan bahkan satu cakar burung hantu elang yang ditemukan berdekatan dengan sisa-sisa tulang manusia.
Bayi perempuan yang diberi nama "Neve," diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
Peneliti yang terlibat dalam penemuan ini termasuk Stefano Benazzi dari Universitas Bologna, Fabio Negrino dari Università di Genova, dan Marco Peresani dari Universitas Ferrara. Mereka juga diberdayakan oleh dukungan dari pusat penelitian Sincrotrone Elettra di Trieste.
Sumber: Arkeonews
merdeka.com
Para ilmuwan menyatakan penemuan ini memberikan wawasan yang berharga tentang praktik pemakaman pada zaman Mesolitikum awal yang sebelumnya masih minim informasi. Selain itu, penemuan ini menyoroti perlakuan merata yang diberikan pada pemakaman bayi perempuan tersebut, suatu temuan yang memiliki arti penting dalam konteks sejarah.
Sangat jarang
Dalam konteks ini, Profesor antropologi dari Universitas Colorado Denver, Hodgkins, mengungkapkan penemuan pemakaman bayi sangatlah jarang, sehingga temuan ini memberikan kontribusi signifikan dalam melengkapi informasi mengenai periode tersebut.
Pemakaman manusia pada masa prasejarah sebelum 14.000 tahun yang lalu memang telah dicatat dengan baik, namun pemakaman anak-anak dan bayi sering kali tidak tersedia dalam jumlah yang memadai. Bahkan ketika ditemukan, sulit untuk menentukan jenis kelamin mereka karena kerusakan DNA pada tulang-tulang.
Namun, keistimewaan penemuan ini terletak pada kemampuan sisa-sisa Neve yang mampu bertahan selama lebih dari 10.000 tahun dan masih mengandung DNA yang cukup untuk dianalisis oleh para ilmuwan. Hal ini dijelaskan oleh paleoarkeolog Universitas Colorado Denver, Jamie Hodgkins.
This is titleStefano Benazzi dari Universitas Bologna menekankan penemuan Neve memiliki arti penting yang tak terhingga.
Penemuan ini tidak hanya mengisi celah informasi mengenai masa lalu manusia, tetapi juga memberikan pemahaman lebih dalam tentang struktur sosial, praktik pemakaman, dan ritual pada zaman nenek moyang kita.