Arkeolog Temukan Seni Cadas Prasejarah di Ketinggian 3.000 Meter, Ada Gambar Manusia Sedang Berdoa
Seni cadas itu berasal dari 3.600-3.2000 tahun lalu.
Kumpulan petroglif atau lebih dikenal dengan seni cadas baru-baru ini ditemukan di pegunungan Alpen. Seni cadas yang ditemukan ini memberikan petunjuk baru tentang keberadaan manusia di daerah pegunungan sejak zaman kuno
Tommaso Malinverno, seorang pendaki menemukan ukiran aneh pada sebuah batu di dasar gletser Pizzo Tresero, kawasan Taman Nasional Stelvio, Pegunungan Alpen, Italia utara, pada ketinggian lebih dari 3.000 meter pada musim panas tahun 2017. Setelah diteliti batu aneh itu ternyata adalah petroglif tertinggi di Eropa.
-
Di mana artefak seni cadas ditemukan? Hipotesis ini diperkuat dengan ditemukannya artefak seni cadas yang ditemukan di Skandinavia utara yang menggambarkan pemandangan perburuan anjing laut, penangkapan ikan dan perburuan paus.
-
Dimana arkeolog menemukan gambar? Lokasi situs ini mengejutkan karena dua alasan, yaitu jaraknya jauh dari sumber air terdekat, Danau Nubia, yaitu lebih dari 97 kilometer, dan lanskap gersang yang tidak ideal untuk beternak hewan bertanduk besar, kata para penulis penelitian.
-
Apa yang digambarkan di batu cadas? Penemuan ini memungkinkan peneliti membuktikan gurun ini dulunya adalah sebuah padang rumput dengan penggembala ternak kuno. 'Pada 2018 dan 2019, saya memimpin tim arkeolog di proyek Survei Atbai. Kami menemukan 16 situs cadas baru di sebelah timur Kota Wadi Halfa, Sudan, salah satu wilayah paling terpencil di Sahara. Daerah yang hampir tidak tersentuh hujan tahunan.'
-
Dimana seni cadas tersebut ditemukan? Para arkeolog menemukan ukiran gambar ular raksasa, sosok manusia, kelabang Amazon raksasa dan hewan lainnya di atas permukaan batu besar berusia 2.000 tahun yang ada di sepanjang Sungai Orinoco, Amerika Selatan, dilansir IFL Science.
-
Dimana seni batu cadas ditemukan? Tim arkeolog di Venezuela menemukan 20 situs seni batu yang berusia ribuan tahun di Taman Nasional Canaima, di bagian tenggara negara tersebut.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Dilansir Arkeonews, ilmuwan dan arkeolog melakukan penelitian pada temuan batu tersebut dan menemukan petroglif itu berasal dari antara 3,600 dan 3.200 tahun yang lalu, selama Zaman Perunggu Pertengahan.
Temuan seni cadas lain
Masih di November ini, para peneliti melaporkan adanya jejak dari ekosistem prasejarah berupa jejak kaki reptil dan amfibi yang terpelihara dengan baik dari 280 juta tahun lalu pada periode Permian, di Taman Orobie Valtellinesi. Temuan ini baru terungkap akibat mencairnya salju karena pemanasan global.
Sebelas petroglif yang ditemukan beberapa tahun terakhir dapat menjadi bagian dari jaringan ukiran yang lebih besar yang mungkin merupakan tempat perlindungan seni cadas.
Di antara petroglif tersebut terdapat figur manusia yang menyerupai “figur berdoa” dengan tangan terangkat ke langit, spiral yang diukir di batu dan penggambaran hewan serta figur geometris lainnya yang maknanya masih tersembunyi.
Petroglif Pizzo Tresero merupakan bukti adanya keberadaan manusia yang sudah sangat lama di daerah pegunungan. Ukiran tersebut terletak di Gavia Pass dan menjadi situs pertama yang mendapat pengakuan Unesco sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1979.
Menurut presiden wilayah Lombardy, Attilio Fontana penemuan ini memberi nilai khusus pada warisan alam dan budaya Lombardy yang akan menarik minat para ahli dan wisatawan untuk mengunjungi daerah tersebut karena keindahan alam dan sejarahnya yang kaya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti