Misteri Penemuan Piramida Bawah Laut di Jepang, Benarkah Atlantis yang Hilang? Ini Penjelasan Ahli
Struktur misterius ini ditemukan seorang penyelam pada 1987, namun asal usulnya masih menjadi perbincangan.
Struktur misterius ini ditemukan seorang penyelam pada 1987, namun asal usulnya masih menjadi perbincangan.
-
Bagaimana Piramida dasar laut Jepang ditemukan? Seorang penyelam lokal pertama kali menemukannya pada tahun 1986, ketika dia melihat 'piramida' itu memiliki tangga lurus yang hampir sempurna.
-
Kenapa Piramida di dasar laut Jepang diyakini tenggelam? Dengan kata lain, peristiwa serupa bisa saja menenggelamkan Monumen Yonaguni.
-
Dimana letak Piramida di dasar laut Jepang? 'Struktur terbesar tampak seperti piramida berundak monolitik yang rumit dan menjulang dari kedalaman 25 meter [82 kaki],'' jelas ahli biologi kelautan Masaaki Kimura kepada National Geographicback pada tahun 2007.
-
Apa bentuk Piramida di dasar laut Jepang? Formasi menakjubkan ini terdiri dari monumen bertumpuk berbentuk piramida, bersama dengan struktur yang menyerupai sisa-sisa kastil, kuil, lengkungan, dan stadion, yang semuanya tampaknya dihubungkan oleh jalan raya.
-
Bagaimana piramida bawah laut ditemukan? Diocleciano Silva menemukan struktur tersebut pada 2013 saat melakukan survei kedalaman laut.
-
Dimana piramida bawah laut itu ditemukan? Struktur ini terletak di antara pulau Terceira dan São Migue, dan Silva dikatakan piramida ini tampak hampir berbentuk persegi sempurna.
Misteri Penemuan Piramida Bawah Laut di Jepang, Benarkah Atlantis yang Hilang? Ini Penjelasan Ahli
Tidak seperti piramida yang ada di Mesir maupun Amerika Latin, piramida yang ditemukan di Jepang ini sangat aneh dan langka, karena beradadi bawah laut.
Dinamai Monumen Yonaguni, struktur berbentuk piramida ini ditemukan penyelam lokal, Kihachiro Aratake pada 1987.
Sumber: Unilad
Puncak monumen setinggi sembilan meter ini hanya lima meter di bawah permukaan, dan terletak di dekat pulau Yonaguni, Jepang. Diyakini piramida ini merupakan reruntuhan peradaban kuno berusia 10.000 tahun.
Diduga dulunya struktur ini adalah kastil, kuil, stadion, dan bahkan jalan.
"Saya menginjaknya tidak sengaja," tutur Aratake kepada BBC.
"Saya merasa sangat tersentuh ketika menemukannya."
Foto: BBC
Ketika menemukan struktur kuno itu, dia menyadari itu adalah harta karun Pulau Yonaguni.
Foto: Unveiled/YouTube
"Saya merahasiakannya. Saya tidak menceritakan ke siapapun staf saya," ujarnya.
Tim ilmuwan kemudian mulai meneliti struktur tersebut.
Foto: Unveiled/YouTube
"Sangat sulit untuk menjelaskan asal-usulnya sebagai sesuatu yang alami' mengingat 'banyaknya bukti pengaruh manusia terhadap struktur tersebut," kata Profesor Masaaki Kimura dari Universitas Ryukyu.
Sementara itu, Aratake mengatakan 'tangga spiral' monumen itulah yang meyakinkannya bahwa itu adalah buatan manusia.
Mengenai siapa yang membangunnya, salah satu teori menyatakan bahwa pulau ini diciptakan oleh orang-orang Jōmon: pemburu-pengumpul yang mendiami pulau-pulau tersebut sejak tahun 12000 SM.
Ahli geologi juga meneliti struktur tersebut. Ada anggapan piramida itu adalah Benua Atlantis yang hilang, namun ada yang mengatakan itu formasi alami yang langka.
“Ini adalah geologi dasar dan stratigrafi klasik untuk batupasir, yang cenderung pecah di sepanjang bidang dan memberikan tepian yang sangat lurus, terutama di daerah dengan banyak patahan dan aktivitas tektonik," jelas Robert Schoch, profesor di Universitas Boston yang pernah mengeksplorasi situs tersebut.
Ilmuwan di Universitas Ryukyu, Takayuki Ogata juga mengatakan struktur itu terbentuk secara alami. Dia pernah mengunjungi situs tersebut pada 2016.
"Saat pertama kali melihatnya saya langsung tahu formasi itu mirip dengan yang ada di darat," katanya kepada BBC.
“Saya telah meneliti banyak lokasi dan melakukan banyak kerja lapangan, tapi ini pertama kalinya saya melihat formasi yang bersambung dari daratan ke perairan.”