Sosok WNI Terakhir yang Berhasil Jebol Gawang Australia, 43 Tahun Belum Terpecahkan
Kisah WNI terakhir yang mencetak gol kemenangan melawan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 1982, rekornya belum terpecahkan hingga sekarang.

Pada tanggal 30 Agustus 1981, di Stadion Gelora 10 November Surabaya, sejarah terukir. Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan 1-0 atas Australia dalam kualifikasi Piala Dunia 1982. Kemenangan ini terasa begitu monumental, mengingat rekor pertemuan kedua negara yang jauh lebih banyak dimenangkan Australia. Gol tunggal penentu kemenangan dicetak oleh Risdianto, seorang legenda klub Warna Agung yang namanya kini mungkin kurang dikenal generasi muda.
Kemenangan ini begitu berarti bagi Indonesia, mengingat dominasi Australia dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya. Pertandingan tersebut diwarnai dengan permainan keras dari tim Australia, namun Timnas Indonesia mampu mengatasi tekanan tersebut berkat strategi yang cerdik dan kerja keras seluruh pemain. Gol Risdianto menjadi bukti nyata perjuangan gigih Timnas Indonesia dalam menghadapi lawan yang lebih diunggulkan.
Usai gol tersebut, Timnas Indonesia seakan kehilangan keran golnya kala berjumpa dengan The Socceroos. Setelah 43 tahun berlalu, total ada 8 kali pertemuan selanjutnya skuad Garuda belum mampu meraih kemenangan maupun mencetak gol ke gawang Autralia.
Alhasil, Risdianto tercatat sebagai sosok Warga Negara Indonesia (WNI) terakhir yang mampu menjebol gawang Australia dalam kurun waktu empat dekade terakhir. Menarik untuk diketahui, siapa sosok Herry Risdianto sebenarnya? Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai sosok Risdianto, gol bersejarahnya, dan konteks pertandingan yang penuh drama tersebut.

Profil Risdianto
Risdianto merupakan mantan pemain sepakbola kelahiran Pasuruan, Jawa Timur pada 3 Januari 1950. Semasa bermain, Risdianto menempati posisi striker dan dikenal sebagai penyerang haus gol.
Risdianto tumbuh besar di akademi Persekabpas Pasuruan tahun 1964-1969 sebelum direkrut tim muda Pardedetex Medan tahun 1969-1970. Performa apiknya di tim usia muda menarik perhatian klub asal Jakarta, UMS 1905 di bawah asuhan pelatih legendaris Endang Witarsa dan sempat pindah ke Persija Jakarta di tahun 1971.
Tampil memukau di Persija Jakarta membuat namanya dipanggil ke Timnas Indonesia dan sempat mengikuti berbagai kejuaraan seperti Kualifikasi Olimpiade dan Kualifikasi Piala Dunia. Nama Risdianto juga termasuk di skuad timnas yang meraih perunggu SEA Games 1981 bersama Iswadi Idris, Abdul Kadir, dan Hartono.
Bersama Timnas Indonesia, Risdianto berhasil mencatatkan 59 penampilan dan mencetak 27 gol selama satu dekade sejak 1971-1981. Ia bahkan masuk dalam daftar pencetak gol terbanyak di Timnas Indonesia sepanjang masa.
Pencapaian lain Risdianto adalah menjadi pemain asal Indonesia pertama yang bermain di Liga Hongkong tepatnya di musim 1974-1975 bersama klub MacKinnon Mackenzie. Kariernya di Hongkong hanya berlangsung selama satu musim sebelum akhirnya pindah ke Persija Jakarta di tahun 1975.
Klub terakhir yang dibelanya adalah Warna Agung sejak 1978-1983. Bersama Warna Agung, Risdianto berhasil mencetak 45 gol dari 77 penampilannya hingga pensiun.
Saksi Hidup Indonesia Terakhir Menang Lawan Australia
Risdianto menjadi saksi hidup sekaligus pelaku sejarah terciptanya satu-satunya kemenangan dan gol Timnas Indonesia dalam 43 tahun terakhir ke gawang Australia. Gol tunggalnya pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1982 menghadapi Australia di Surabaya berlangsung sangat dramatis.
Di hadapan 25 ribu penonton yang memadati Stadion Gelora 10 November, atmosfer pertandingan berlangsung dengan tensi tinggi, dengan permainan keras yang ditunjukkan oleh tim Australia. Namun, Timnas Indonesia mampu bertahan dengan kokoh dan memanfaatkan peluang dengan efektif.
Mengutip dari YouTube Omah Balbalan, Selasa (18/3) strategi yang diterapkan Timnas Indonesia saat itu dianggap sedikit 'licik' oleh Risdianto sendiri. Alasannya dalah bertanding dengan cuaca panas hingga membuat fisik pemain Australia terkuras. Memanfaatkan kelemahan tersebut, para pemain Indonesia mampu menunjukkan kecerdasan taktikal tim dalam menghadapi kekuatan fisik Australia.
"Kita harus jujur, waktu itu ada liciknya kita. Pertandingan kita mainkan di Surabaya, di sore hari pukul setengah empat, yang cuacanya cukup panas," ujar eks pemain Persija Jakarta dan Pardedetex Medan.
"Tapi bukan hanya pemain Australia saja yang kecapaian dan kepanasan, ternyata saya juga kecapaian," imbuh kelahiran 3 Januari 1950 seraya tertawa renyah.
WNI Terakhir Bobol Gawang Australia
Kemenangan Timnas Indonesia atas Australia pada tahun 1981 merupakan satu-satunya kemenangan dalam banyak pertemuan kedua tim. Dominasi Australia dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya membuat kemenangan ini semakin bersejarah dan monumental. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dengan tim-tim kuat di kancah internasional, meskipun dengan keterbatasan.
Usai memenangi laga tersebut, Timnas Indonesia sudah bertemu sebanyak 8 kali dengan Autralia di ajang resmi. Hasilnya, Australia berhasil menang 6 kali dan 2 kali hasil imbang. Selain itu, Australia berhasil mencetak 15 gol dengan rekor tanpa kebobolan.
Kemenangan 1-0 ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga simbol perjuangan dan semangat pantang menyerah Timnas Indonesia. Menariknya, gol Risdianto juga sekaligus membawanya menjadi WNI terakhir yang mampu mencetak gol ke gawang Australia. Rekornya pun belum terpecahkan kembali hingga saat ini.