Bagaimana Proses Gurun Terbentuk? Begini Penjelasannya
Gurun merupakan dataran yang umumnya berupa hamparan pasir yang luas. Namun bagaimana proses terciptanya?
Gurun merupakan dataran yang umumnya berupa hamparan pasir yang luas. Namun bagaimana proses terciptanya?
Bagaimana Proses Gurun Terbentuk? Begini Penjelasannya
Laut dan samudera muncul karena adanya proses hidrologi sehingga air akan terus tersiklus di dalamnya.
Namun bagaimana dengan gurun? Bagi banyak orang, gurun tergambar sebagai tempat yang jarang terjadi menerima curah hujan.
Standar yang digunakan banyak buku teks perguruan tinggi untuk mendefinisikan gurun yaitu suatu wilayah yang menerima curah hujan kurang dari 10 inci (250 mm) per tahun.
Akan tetapi mengapa daerah ini hanya mendapat sedikit curah hujan?
Melansir dari laman britannica, Jumat (1/3), secara geografis sebagian besar gurun terletak di sisi barat benua.
Dalam hal ini kasus seperti gurun Sahara, Arab, dan Gobi serta gurun-gurun kecil di Asia letaknya jauh dari pantai di pedalaman Eurasia.
Keberadaanya cenderung terjadi di bawah sisi timur sel-sel bertekanan tinggi subtropis utama.
Sehingga roda angin yang sangat besar ini berputar searah jarum jam di belahan bumi utara dan berlawanan arah jarum jam di belahan bumi selatan di daerah subtropis di atas lautan.
Namun pola tersebut akan mempengaruhi benua terdekat.
Udara lembab yang naik di dekat Khatulistiwa mendingin dan mengembun menjadi awan dan kemudian menjadi hujan.
Sewaktu arus udara bergerak menuju kutub, udara melepaskan sebagian besar kelembapannya.
Sebaliknya saat arus kembali menuju Khatulistiwa, udara sedang turun.
Saat proses itu terjadi, udara akan terkompresi dan hangat, sehingga kelembapan relatifnya semakin menurun.
Dalam kondisi seperti ini, akan jarang sekali terjadi awan dan hujan.
Dengan munculnya sedikit angin untuk mempercepat penguapan di permukaan sehingga wilayah benua di bawahnya menjadi sangat kering karena kurangnya kelembapan yang tersedia.
Karena faktor tersebut maka gurun akan menjadi dataran kering.
Barangkali kita membayangkan pasir dan bukit pasir saat memikirkan gurun. Akan tetapi gurun juga bisa terjadi di daerah yang lebih dingin.
Gurun yang memiliki suhu dingin atau sangat dingin terletak di Gurun Atacama di Chili serta beberapa gurun Asia yang terletak di Stepa Eurasia (seperti Gurun Karakum di Turkmenistan).
Gurun tersebut sering kali berada di bawah titik beku selama bulan-bulan terdingin dalam setahun.
Selain itu, ada satu gurun yang sangat luas yang “pasirnya” sebenarnya terbuat dari air.
Gurun ini bukanlah bagian lautan, namun sebaliknya, wilayah ini mencakup seluruh Antartika, yang wilayah pesisirnya menerima curah hujan sekitar 7,9 inci (200 mm) per tahun.
Sedangkan wilayah pedalamannya menerima curah hujan kurang dari 2 inci (sekitar 50 mm) per tahun.
Bagi banyak orang, Gurun Sahara yang luasnya sekitar 3,32 juta mil persegi (8,6 juta km persegi), adalah gurun terluas di dunia.
Tapi ada yang berpendapat bahwa dengan luas 5,5 juta mil persegi (14,2 juta km persegi), Antartika dengan dataran esnya juga dapat dianggap sebagai gurun “teknis” terbesar di dunia.