Penjelasan Sains Mengapa Antartika Disebut sebagai Gurun
Mengapa Antartika disebut juga sebagai gurun? Begini jawabannya.
Mengapa Antartika disebut juga sebagai gurun? Begini jawabannya.
Penjelasan Sains Mengapa Antartika Disebut sebagai Gurun
-
Mengapa Antartika disebut gurun? Meskipun mungkin terlihat jauh dari citra gurun tradisional, Antartika diklasifikasikan sebagai gurun karena memiliki curah hujan yang sangat minim.
-
Apa yang ditemukan di Antartika lewat Google Earth? Bagi orang-orang yang menjelajahi dunia melalui Google Earth sering kali terdapat harta karun berupa gambar dan hal-hal tak terlihat yang dapat ditemukan menggunakan sistem satelit. Mengutip Indy100, Minggu (11/2), seorang Youtuber dengan nama MrMBB333 mengaku telah menemukan 'kapal es' sepanjang 400 kaki atau 121 meter di permukaan Antartika.
-
Apa yang ditemukan di Antartika? Selama sekitar tujuh tahun, sebuah puncak yang berbentuk piramida di Pegunungan Ellsworth Antartika telah menimbulkan berbagai teori konspirasi yang melibatkan alien dan peradaban kuno.
-
Apa yang ada di bawah es Antartika? Antartika memiliki es dengan kedalaman 4.776 meter dan ketebalan rata-rata 2.160 meter. Menurut National Science Foundation, secara keseluruhan Antartika menyimpan 27 juta kilometer kubik air beku. Jika air tersebut meleleh, akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut sekitar 58 meter.
Meski dikenal dengan suhu rendahnya yang ekstrem, Antartika disebut sebagai gurun karena curah hujan atau saljunya yang sangat minim.
Gurun merupakan area yang curah hujannya rendah. Salah satu standar yang umum digunakan adalah jika wilayah tersebut menerima kurang dari 25 cm (10 inci) hujan atau salju setiap tahunnya.
Mengutip Australian Antarctic Programme & IFLScience, Minggu (21/4), Antartika sesuai dengan kriteria tersebut. Meskipun angkanya bervariasi, rata-rata curah hujan di seluruh benua diperkirakan hanya sekitar 15 cm (kurang dari 6 inci) per tahun.
Terdapat perbedaan dalam tingkat curah hujan di berbagai wilayah Antartika. Di sebagian besar pedalaman yang jauh dari sumber kelembaban, curah hujan atau salju bahkan lebih sedikit, hanya beberapa cm setiap tahunnya.
Beberapa area di Antartika, seperti Lembah Kering McMurdo, bahkan tidak pernah mengalami hujan atau salju selama jutaan tahun.
Meskipun beberapa ilmuwan meragukan klaim ini, lembah-lembah seperti ini dianggap sebagai salah satu tempat terkering di Bumi.
Antartika adalah gurun terluas di dunia dengan luas 14.200.000 kilometer persegi (5.500.000 mil persegi).
Kondisi gersang di Antartika sebagian besar disebabkan oleh suhu yang sangat dingin. Udara yang dingin mengandung sedikit kelembaban, sehingga awan jarang terbentuk.
Hujan atau salju lebih sering terjadi di dekat pantai, udara hangat dari lautan dapat membawa kelembaban yang cukup untuk membentuk awan.
Para ilmuwan yang bekerja di Antartika bahkan menyatakan bahwa udara yang sangat kering membuat makanan ringan seperti keripik kentang dan popcorn tidak akan pernah basi. Rambut dan handuk juga dapat kering dengan cepat setelah mandi, dan masalah jamur hampir tidak pernah terjadi.
Namun, ada sisi negatif dari kekeringan ini. Kulit menjadi sangat kering dan pecah-pecah karena kurangnya kelembaban dan bisa menyebabkan masalah seperti hidung kering dan berdarah.
Dehidrasi juga merupakan ancaman serius di Antartika. Banyak penjelajah awal, termasuk Kapten Robert Falcon Scott yang meninggal karena berbagai komplikasi flu dan dehidrasi.
Selain itu Henry Worsley, mantan perwira militer Inggris mencoba menjadi orang pertama yang melintasi Antartika sendirian dan tanpa bantuan di 2016.
Namun, pada hari ke-71 perjalanannya, dia mengalami kelelahan dan dehidrasi parah sehingga ia meninggal di usia 55 tahun.