Cara BAB di Antartika Full Salju Tak Ada Toilet dan Air, Ternyata Pakai Alat Ini
Sebuah video memperlihatkan cara BAB di antartika yang penuh dengan salju, ternyata ada alat khususnya.
Sebuah video memperlihatkan cara BAB di antartika yang penuh dengan salju, ternyata ada alat khususnya.
Cara BAB di Antartika Full Salju Tak Ada Toilet dan Air, Ternyata Pakai Alat Ini
Masih menjadi misteri bagaimana cara para petualang di penjuru dunia ketika sedang buang air besar?
Terutama ketika mereka sedang berada di wilayah yang tidak mungkin dibangun sebuah tolet, seperti di Antartika yang full salju. Ternyata, ada berbagai cara yang bisa dilakukan ketika seseorang sedang ingin buang hajat atau BAB di salju.
-
Bagaimana cara membuat bandrek salju? Cara membuat bandrek salju Membuat bandrek hangat mungkin sudah biasa, bagaimana dengan es bandrek? Intip resep bandrek salju berikut ini.
-
Gimana cara makan salju yang aman? Tunggu hingga salju turun selama beberapa jam sebelum memakanMakan lapisan atas salju yang putih sajaHindari makan salju yang tampak kotor atau melelehHindari makan salju yang berwarna orange, biru atau merah mudaHindari makan salju di jalan, trotoar atau di kendaraanHindari makan salju di area hewan peliharaan atau di dekat saluran pembuangan
-
Apa yang ditemukan di Antartika? Selama sekitar tujuh tahun, sebuah puncak yang berbentuk piramida di Pegunungan Ellsworth Antartika telah menimbulkan berbagai teori konspirasi yang melibatkan alien dan peradaban kuno.
-
Bagaimana cara mengatasi hipotermia berat? Seseorang yang mengalami gejala hipotermia berat, sebaiknya langsung dibawa ke dokter. Ada beberapa upaya yang biasa dokter lakukan saat mengatasi penderita hipotermia, di antaranya: 1. Memberikan infus berisi larutan salin yang sudah dihangatkan. 2. Menghangatkan saluran pernapasan pengidap dengan memberikan oksigen yang sudah dihangatkan melalui masker dan selang. 3. Mengeluarkan dan menghangatkan darah pengidap, kemudian kembali mengalirkannya ke tubuhnya dengan menggunakan mesin pintas jantung dan paru (CPB).
Caranya adalah dengan menggunakan sebuah alat yang didesain khusus untuk BAB.
Setiap pendaki harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut terutama ketika harus BAB di salju yang hanya ditutupi dengan tembok es kecil.
Simak ulasannya sebagai berikut.
BAB di Antartika pakai Wag Bag
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @jelajahputri memperlihatkan seorang perempuan pendaki yang sedang ingin membagikan momen BAB di gunung yang penuh dengan salju.
Di gunung salju tersebut tidak ada toilet dan hanya ada tumpukan balok es yang disusun untuk menutup sebagian sisi. Hal itu membuat para pendaki harus memutar otak agar bisa BAB dengan tenang.
Para pendaki yang mendaki gunung bersalju biasanya akan memanfaatkan alat bernama wag bag atau waste alleviation & gelling untuk membuang kotorannya ketika berada di atas gunung.
Alat tersebut berbentuk seperti plastik yang digunakan untuk BAB. pendaki hanya perlu duduk dan menaruh wag bag tersebut di bawahnya sehingga kotoran yang keluar bisa terjatuh ke dalam plastik yang sudah disiapkan.
“Ini inner bag kayak plastik biasa. Terus di dalamnya itu ada kayak pasir. Jadi itu biar ketika BAB ngebekuin gitu. Nah ini jadi kita BABnya di sini nih, di plastik kayak gini,”
kata perempuan yang ada dalam video di akun @jelajahputri.
Kotoran Tidak Boleh Dicampur
Hal yang membuat BAB di plastik itu tidak mudah adalah bahwa kotoran dari BAB dan BAK tidak boleh dicampur begitu saja. Harus dipisahkan dengan sebuah alat bernama pee funnel dan pee bottle.
Kedua alat tersebut digunakan untuk menampung air kencing yang keluar saat BAB dan ditampung di sebuah botol. Setelah itu, air kencing kemudian dibuang di sebuah tempat yang sudah disediakan di pegunungan salju.
“Nah jadi biasanya harus pake pee funnel dan pee bottle. Pee funnel ini buat pipis gampang. Nah bayangkan ketika kita lagi BAB, kalau kita mau pipis, ininya harus diginiin, nah ini ada botol gitu,”
kata perempuan di akun @jelajahputri.
Nah jadi, air pipisnya dibuang ke pee hole. Jadi di bag-nya itu harus cuma solid waste-nya saja,” lanjutnya.