Gunung Everest Berbau Busuk karena Penuh Kotoran Manusia, Pendaki Wajib Bawa Turun Tinjanya
Sebagian besar limbah kotoran ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Sebagian besar limbah kotoran ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Gunung Everest Berbau Busuk karena Penuh Kotoran Manusia, Pendaki Wajib Bawa Turun Tinjanya
Tumpukan kotoran manusia menimbulkan bau busuk di Gunung Everest. Kondisi ini membuat jengkel pihak berwenang setempat dan menginstruksikan para pendaki harus membawa turun tinja atau kotoran mereka ke base camp.
Sumber: IFL Science
Komite Pengendalian Polusi Sagarmatha memperkirakan ada berton-ton tinja manusia antara Kamp Satu dan Kamp Empat Gunung Everest.
Karena kondisi ekstrim pegunungan di dataran tinggi, sebagian besar limbah kotoran ini tidak terurai sepenuhnya dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah Pasang Lhamu, yang menguasai sebagian besar wilayah Everest, memerintahkan para pendaki membeli tas tinja khusus di base camp. Tas ini akan dicek saat mereka turun dari gunung, menurut laporan BBC.
Tas khusus tinja ini berisi bahan kimia yang membantu memadatkan tinja dan mengurangi bau.
"Gunung kami mulai berbau busuk," kata pimpinan Pasang Lhamu, Mingma Sherpa, kepada BBC.
“Kami mendapat keluhan kotoran manusia terlihat di bebatuan dan beberapa pendaki jatuh sakit. Ini tidak bisa diterima dan mengikis citra kami,” lanjutnya.
Masalah kotoran manusia ini juga pernah mengemuka sebelumnya. Pada 2022, Nepal mengumumkan perlunya merelokasi base camp Everets karena perubahan iklim dan aktivitas manusia membuatnya tidak lagi aman.
Selain suhu yang menghangat membuat daerah es itu tidak stabil, kelompok masyarakat setempat juga khawatir dengan meningkatnya sampah, air seni, dan tinja manusia yang dibuang di kamp tersebut.