Ternyata Buang Air Besar & Kecil di Antartika Ada Aturannya, Begini Penjelasan dari Pendaki Putri Handayani
Berikut aturan Buang Air Besar dan Buang Air Kecil di Antartika.
Berikut aturan Buang Air Besar dan Buang Air Kecil di Antartika.
Ternyata Buang Air Besar & Kecil di Antartika Ada Aturannya, Begini Penjelasan dari Pendaki Putri Handayani
Masih ingat dengan Putri Handayani?
Bagi sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosoknya. Putri adalah WNI pertama yang berhasil menapakkan kaki dan menancapkan bendera Merah Putih di Kutub Selatan.
Baru-baru ini, Putri membagikan informasi penting bagi masyarakat luas. Khususnya bagi mereka ingin mendaki gunung di Antartika. Namun, informasi ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat yang suka mendaki gunung.
Putri membagikan informasi terkait aturan Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAB). Khususnya di Antartika. Lantas bagaimana aturan dan penjelasannya?
Melansir dari akun Instagram jelajahputri, Kamis (6/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
Putri mengatakan, bahwa ada peraturan yang memang mengatur tentang buang air tersebut. Para pendaki tidak diperbolehkan untuk membuangnya secara sembarangan.
"Kalau pipis di seluruh gunung dari basecamp, low camp, high camp, summit di mana pun itu sama peraturannya. Tidak boleh sembarangan," ujar Putri.
"Harus di pee holes (lubang tempat pipis) yang sudah dikasih flag (bendera penanda) ditandain kaya gini," lanjutnya memperlihatkan lubang untuk membuat pipis dan limbah lainnya.
Lebih lanjut, Putri menjelaskan bahwa biasanya ada dua atau tiga pee holes yang telah disediakan di antara camp to camp. Ia kembali menekankan bahwa tidak boleh sembarangan Buang Air Kecil (BAK).
"Kalau misalnya kebelet banget sebelum pee holes-nya ketemu, itu kita pipis di botol. Baru nanti ketika sampai di camp, kita tuang dan buang ke pee holes," jelasnya.
Instagram jelajahputri
Selain untuk pembuangan air seni, lubang tersebut juga diperuntukkan pembuangan limbah. Baik itu limbah domestik maupun rumah tangga.
"Pee holes ini untuk ngebuang greywater (limbah domestik atau rumah tangga). Greywater itu misal kalau kita masak, cuci piring, terus kan ada air-air yang kotor tuh ya, biasanya kita saring. Jadi bawa saringan, terus makanannya disaring, nah itu hasilnya tuh greywater," paparnya.
"Itu juga gak boleh dibuang sembarangan, jadi di pee holes," sambungnya.
Dalam videonya, Putri juga memperlihatkan toilet alternatif yang bisa digunakan.
Toilet alternatif (women's pee bucket) ini lebih diperuntukan bagi pendaki yang tidak membawa pee funnel atau corong air seni.
"Itu yang ada papan tripleksnya, toilet ya. Jadi untuk dijaga biar tetap pristine (bersih mendekati aslinya). Di Antartika ini dia sangat strict masalah BAB dan BAK, pipis dan buang air besarnya," ujarnya.
"Jadi misalnya lagi gak bawa pee funnel (corong pipis), bisa kaya duduk gitu loh seperti biasa," sambung Putri.
Instagram jelajahputri
Akan tetapi, pengguna juga tetap harus membuang air seninya ke pee holes usai menggunakan toilet.
Tidak perlu khawatir, sebab di sana sudah tersedia ember untuk menampung air seni.