Beda dengan Zaman Modern, Ini Cara Kerja Toilet Mulai dari Yunani hingga Mesir Kuno
Berikut adalah cara kerja toilet zaman Yunani hingga Mesir Kuno.
Toilet kuno bervariasi secara signifikan tergantung pada periode waktu dan peradaban, tetapi secara umum berfungsi dengan tujuan dasar yang sama seperti toilet modern: membuang kotoran manusia.
Sebagian besar toilet kuno mengandalkan gravitasi untuk membuang kotoran, dengan air memainkan peran penting dalam menyiramnya. Sistem sanitasi awal ini penting dalam menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran penyakit, meskipun jauh lebih sederhana dibandingkan dengan sistem pipa modern.
-
Di mana toilet kuno itu ditemukan? 'Sebuah bilik toilet pribadi sangat langka di zaman kuno, dan hanya sedikit yang ditemukan hingga saat ini, kebanyakan di Kota Daud. Faktanya, hanya orang kaya yang mampu membeli toilet. Seribu tahun kemudian, Mishnah dan Talmud mengangkat berbagai kriteria yang mendefinisikan orang kaya, dan Rabbi Yossi menyatakab menjadi kaya adalah memiliki toilet di sebelah mejanya,' jelas Direktur Penggalian IAA, Yaakov Billing.
-
Kapan toilet kuno itu dibangun? Bangunan toilet kuno ini merupakan bagian dari kawasan kerajaan kuno yang berfungsi pada akhir periode Raja-Raja Yudea pada abad ke-7 SM.
-
Mengapa toilet umum Romawi kuno penting? Toilet ini merupakan 'salah satu contoh yang paling kuat' dari toilet kuno yang ditujukan untuk melayani banyak orang, memberikan perspektif humanistik terhadap artefak kuno.
-
Dimana toilet umum Romawi kuno ditemukan? Penemuan lantai kamar mandi bermozaik di sebuah kota Romawi kuno mengindikasikan bahwa kecenderungan manusia untuk bercanda seputar toilet bukanlah sesuatu yang baru.
-
Apa ciri khas kamar mandi pedesaan tradisional modern? Kamar mandi satu ini juga dipadukan dengan sentuhan modern yang sangat pas. Keseluruhan kamar mandi menggunakan batu alam untuk menciptakan suasana yang lebih alami dan natural. Tambahan gentong dan detail-detail kecil pada kamar mandi semakin menguatkan suasana tradisional yang sarat akan budaya.
-
Apa yang diungkapkan oleh coretan di toilet zaman Romawi? Humor yang diungkapkan dari mozaik-mozaik ini benar-benar memberikan dimensi kemanusiaan pada kota yang telah terbengkalai. Kami telah bekerja di sini selama 10 tahun dan kami telah menemukan bangunan, pasar, kuil, dan bangunan pemandian, semuanya rapi tetapi tidak begitu banyak berbicara tentang orang-orang yang benar-benar tinggal di sini,' kata Hoff. 'Saya pikir ini benar-benar merupakan bukti paling intim yang kami miliki tentang manusia yang hidup, bernafas, bekerja, dan bermain di kota kuno kami,' tambahnya.
Berikut adalah cara kerja beberapa toilet kuno dari beragam sumber:
Toilet Yunani
Desain:
Orang Yunani kuno menggunakan toilet umum dengan bangku panjang yang memiliki lubang yang terhubung ke sistem drainase bersama.
Pengoperasian:
Kotoran akan jatuh melalui lubang ke parit di bawah, yang secara berkala disiram dengan air, biasanya dari sungai terdekat atau air hujan.
Toilet Mesopotamia
Desain:
Toilet Mesopotamia sering kali berupa lubang sederhana yang dilapisi dengan batu bata. Beberapa rumah memiliki toilet yang lebih rumit yang terbuat dari tanah liat yang mengalirkan kotoran ke dalam sumur pembuangan atau selokan.
Pengoperasian:
Pengguna akan jongkok di atas lubang, dan kotoran akan jatuh ke dalam lubang atau mengalir melalui pipa tanah liat ke sumur pembuangan atau sungai terdekat.
Toilet Romawi
Desain:
Orang Romawi mengembangkan toilet umum dan pribadi yang canggih. Toilet umum (latrina) adalah ruangan besar dengan bangku batu atau marmer yang memiliki lubang, mirip dengan desain Yunani, yang sering digunakan oleh beberapa orang sekaligus.
Pengoperasian:
Kotoran akan jatuh ke saluran air yang mengalir di bawah bangku yang membawa kotoran ke sistem selokan. Orang Romawi juga menggunakan spons di tongkat, yang disebut "tersorium," untuk membersihkan, yang disimpan dalam saluran air yang mengalir.
Toilet Mesir
Desain:
Orang Mesir yang kaya menggunakan kursi dari batu kapur atau kayu yang ditempatkan di atas mangkuk yang diisi dengan pasir. Orang miskin kemungkinan besar menggunakan metode yang lebih sederhana, seperti lubang di tanah.
Pengoperasian:
Setelah menggunakan toilet, mereka akan menutupi kotoran dengan pasir, yang kemudian akan diangkat secara berkala.