Temuan Patung Dewi Ular Setengah Telanjang dari Peradaban 3.000 Tahun Lalu Bikin Arkeolog Berdebat Panjang
Ahli menemukan 3 patung dewi ular dari peradaban Minoa di Pulau Kreta.
Penemuan patung ‘Dewi Ular’ dalam keadaan setengah telanjang dengan memegang ular di kedua tangannya menimbulkan perdebatan bagi para ahli tentang bagaimana dewi ular ini disembah oleh kalangan bangsa Minoa.
Para ahli menemukan total 3 patung dewi ular, yang mana salah satunya ditemukan dalam kondisi setengah utuh. Tiga patung tersebut sama-sama menggambarkan seorang wanita dengan dada terbuka yang menonjol dan ular yang merayapi lengannya.
-
Patung ular kuno untuk apa? Artefak-artefak kemungkinan digunakan sebagai persembahan kepada Poseidon dan mungkin juga kepada dewa-dewa lain yang disembah di kuil ini.
-
Kenapa para arkeolog berpikir patung tersebut menggambarkan kuda jantan? Para arkeolog berpendapat, patung tersebut menggambarkan seekor kuda jantan, menjawab pertanyaan Bradshaw Foundation, 'Apakah ini seekor kuda jantan yang mencoba mengesankan seekor kuda betina atau seekor kuda yang sedang melengkungkan dan menendang ke belakang melawan pemangsa?'
-
Dimana patung kepala ular ditemukan? Gempa ini menyebabkan kerusakan dan perubahan topografi, yang akhirnya mengungkapkan kepala ular yang tersembunyi di bawah bangunan yang dahulu menjadi bagian dari fakultas hukum di Universitas Nasional Otonom Meksiko, seperti yang diungkapkan oleh Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) dalam pernyataannya.
-
Dimana artefak berkepala ular ditemukan? Arkeolog menemukan artefak misterius selama penggalian arkeologi di situs Bahra 1 di gurun Al Subiyah, Kuwait yang mengungkap peradaban prasejarah antara tahun 5500 - 4900 SM, peradaban yang lebih tua dari bangsa Sumeria.
-
Dimana patung manusia tertua ditemukan? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Kenapa penemuan tengkorak raksasa dibantah? Selain itu, tidak ada temuan signifikan terbaru yang dilaporkan dari gua tersebut.
Ketiga patung tersebut ditemukan di area yang sama yang disebut Temple Repositories di Istana Knossos di Pulau Kreta, Yunani.
Patung lain yang ditemukan di Troas (wilayah yang sekarang disebut Turki) berisi tiga wanita dengan ular di kepalanya di mana salah satu payudara dibiarkan terbuka.
Figur wanita dalam peradaban Minoa
Peradaban Minoa bukan secara kebetulan membuat gambaran dari dewi ular dengan sosok perempuan dengan payudara terbuka dan ular sebagai kesengajaan atau bentuk pengkultusan terhadap perempuan.
Dilansir dari laman Greek Reporter, Rabu (4/12), wanita di Pulau Kreta pada peradaban Minoa sering berkecimpung dalam agama sebagai pendeta, bukan hanya itu wanita juga dianggap sebagai sosok ibu, awal dari rantai kehidupan dan kelangsungan Kreta, hal ini menjadikan wanita memiliki faktor sosial yang luar biasa.
Arthur Evans, seorang ahli yang mempelajari kehidupan bangsa Minoa menjelaskan bahwa bukti adanya dewi ular itu menunjukkan bahwa perempuan mendominasi budaya Minoa dan meyakini bahwa masyarakat Minoa sekitar 1.600 SM menganut sistem matriarki.
Evans menggunakan teori yang ajukan oleh James Frazer bahwa agama prasejarah berpusat pada dewi kesuburan yang dominan, dan ketika patung tersebut muncul pada 1903, ia semakin yakin bahwa patung dewi ular tersebut disembah oleh orang Minos sebagai bagian dari sosok Dewi Ibu.
Sementara itu, Walter Burkert mengungkapkan patung ular tersebut kemungkinan besar terkait dengan tradisi Paleolitik mengenai wanita, keibuan, kesuburan, dan pekerjaan rumah tangga.
Patung-patung ini juga ditafsirkan sebagai gambaran dewi penguasa binatang dan cikal bakal Athena Parthenos, yang juga dikaitkan dengan ular, hal yang sama disampaikan Martin P. Nilsson bahwa dalam agama Minos, ular merupakan pelindung rumah.
Ahli lain, Hans Georg Wunderlich mengaitkan dewi ular dengan Astarte dalam mitos Yunani yang merupakan dewi kesuburan dan seksualitas, dan pemujaannya dikaitkan dengan kultus orgiastis.
Penemuan patung dewi ular tersebut secara tidak langsung menunjukkan bukti bahwa perempuan memainkan peran dominan dalam agama Minoa yang mungkin juga dalam masyarakat Minos.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti