Temuan Perapian dan Oven Kuno dari Abad ke-7 SM Ungkap Lokasi Situs Penyembah Dewi Kesuburan
Arkeolog baru-baru ini menemukan perapian dan oven kuno dari abad ke-7 SM.
Temuan ini membuktikan adanya ritual persembahan kepada dewi Matar kesuburan dan kemakmuran bangsa Frigia kuno.
Baru-baru ini arkeolog menemukan sebuah situs keagamaan kuno peninggalan bangsa Frigia berisi oven dan perapian kuno sekitar abad ke-7 SM.
-
Apa yang ditemukan di perapian kuno? Mereka menemukan biji-biji yang hangus di perapian kuno yang digunakan oleh manusia purba pemburu pengumpul pada 12.000 – 9.000 tahun yang lalu.
-
Apa saja yang ditemukan di perapian kuno? Dalam penelitian ini para ilmuwan menemukan perapian kuno utuh yang diyakini dibakar menggunakan kayu willow sebagai pilihan bahan bakar terbaik di wilayah ini. Para ilmuwan juga menemukan empat biji Nicotiana yang hangus terbakar.
-
Dimana penemuan makam kuno ini? Saat ini gundukan itu hampir tidak bisa terlihat karena berlokasi di sebuah ladang pertanian dan telah dibajak.
-
Dimana penemuan makam kuno itu? Sekelompok arkeolog Turki menemukan tengkorak yang diperkirakan berusia 6.000 tahun di salah satu dari sembilan makam selama penggalian di distrik Afsin, Kahramanmaras, Turki.
-
Dimana lokasi penemuan permukiman kuno? Penggalian dilakukan sepanjang A66, jalan utama yang melintasi wilayah tersebut dari barat ke timur, menghubungkan wilayah North Yorkshire dan Cumbria.
-
Dimana lokasi penemuan artefak kuno? Saat menggali di permukiman prasejaran berusia 6200 tahun di Solnitsa, Provinsi Varna, Bulgaria, para arkeolog menemukan liang lahat khusus berisi benda-benda persembahan untuk ritual.
Situs ini ditemukan selama penggalian di Kastil Midas yang berada di Lembah Midas Yazilikaya distrik Han Eskisehir, Turki bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang dipimpin oleh Yusuf Polat dari Universitas Anadolu.
Dilansir Arkeonews, perapian dan tempat pemanggang yang ditemukan ini digunakan oleh orang Frigia untuk memanggang roti dengan isian daging sapi dan domba yang sudah dikorbankan sebelumnya untuk ritual keagamaan.
Polat menjelaskan mereka memperoleh temuan penting itu di sekitar altar batu.
"Untuk pertama kalinya, berkat penggalian ekstensif yang dilakukan di depan altar Frigia, kami telah menentukan keberadaan tempat-tempat di mana persiapan untuk ritual yang dilakukan di depan altar dilakukan. Ada perapian dengan pondasi batu sederhana dan konstruksi kayu,” ujar Polat.
Temuan patung dewi Matar
"Menurut penilaian pertama yang kami buat, tempat suci ini berasal dari abad ke-8 hingga ke-7 SM, yaitu Periode Frigia Tengah,” kata Polat.
Selain oven dan perapian kuno, para peneliti juga menemukan empat cekungan batu yang diukir di landasan berbatu bersama dengan batu yang melambangkan “dewi ibu Matar”.
Matar Kubileya adalah Dewi Ibu yang disembah dan dipuja secara luas oleh bangsa Frigia kuno. Ia adalah dewa terpenting dalam agama Frigia kuno yang melambangkan perburuan, perang, kemakmuran dan digambarkan sebagai perempuan yang ditemani sosok singa dan elang di sebelahnya.
Polat mengatakan, “Mangkuk batu dan keberadaan berhala yang ditemukan di dekat mangkuk merupakan bukti nyata bahwa area ini disucikan oleh dewi ibu untuk ritual kelimpahan dan kesuburan.”
Para peneliti juga memastikan daerah tersebut telah dihuni selama 250.000 tahun yang dibuktikan dari peralatan batu Paleolitikum Awal selama survei permukaan.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti