Menggali di Permukiman Berusia 6.200 Tahun, Arkeolog Temukan Benda Ritual di Liang Lahat
Liang lahat tersebut digunakan khusus untuk ritual.
Saat menggali di permukiman prasejaran berusia 6200 tahun di Solnitsa, Provinsi Varna, Bulgaria, para arkeolog menemukan liang lahat khusus berisi benda-benda persembahan untuk ritual.
Di antara benda-benda tersebut terdapat bejana keramik zoomorfik yang menggambarkan bentuk banteng, yang sering dianggap mewakili kekuatan dan kesuburan dalam budaya Neolitikum/Khalkolitik Eropa.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di situs penggalian? Arkeolog dari Universitas Innsbruck, Austria menemukan benda peninggalan kuno yang luar biasa di situs penggalian gereja di Austria selatan.Dengan menemukan sebuah kuil marmer, mereka menemukan kotak gading langka berusia 1.500 tahun yang dihiasi dengan motif-motif Kristen, yang diyakini berhubungan dengan Nabi Musa dan Sepuluh Perintah Tuhan.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog baru-baru ini menemukan rumah prasejarah yang berasal dari 8.000 tahun lalu.
Solnitsa, berarti pabrik garam, merupakan permukiman prasejarah dikelilingi benteng yang muncul sekitar tahun 4000 hingga 4200 SM selama periode Kalkolitik (Zaman Tembaga).
Lubang tersebut juga berisi bejana utuh yang diawetkan dengan pola geometris, miniatur manusia antropomorfik, dan benda-benda yang terbuat dari tulang atau keramik, seperti dikutip dari Heritage Daily, Selasa (24/9).
Arkeolog juga menemukan reruntuhan beberapa tempat tinggal kuno, selain bagian dari rumah Thracia berstatus tinggi yang berasal dari berabad-abad kemudian.
Hancur Diguncang Gempa
Masyarakat yang tinggal di situs ini sejahtera karena industri keramik dan produksi garam. Garam dianggap komoditas berharga yang diekspor Solnitsa ke seluruh wilayah Balkan.
Penduduk mengumpulkan air garam dari mata air asin di dekat kota Provadia saat ini, yang kemudian ditempatkan ke dalam bejana keramik yang ditempatkan dalam formasi linier di lubang dangkal. Di antara bejana keramik itu dinyalakan api, untuk mendidihkan air garam dan meninggalkan lapisan garam setengah kering.
Tungku khusus dikembangkan untuk produksi garam industri, yang dapat mengatur suhu internal dan menghasilkan hingga 30 kilogram garam dari sekali pemrosesan.
Permukiman ini hancur akibat gempa bumi, menyebabkan benteng yang mengelilinginya ambruk. Setelah bencana tersebut, produksi garam anjlok yang berdampak pada memburuknya perekonomian Solnitsa.