Patung Dewi Persembahan Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Danau Vulkanik Italia, Ada Jejak Tangan Pembuatnya
Meski patung itu telah berusia 3.000 tahun, jejak tangan pembuatnya masih terdapat di patung itu.
Sebuah patung yang terbuat dari tanah liat berusia 3.000 tahun ditemukan di sebuah danau vulkanik di Italia tengah. Para arkeolog memperkirakan patung tersebut menggambarkan seorang dewi kuno.
Para arkeolog menduga patung itu adalah patung persembahan yang kemungkinan dibuat agar doa dapat ditujukan kepadanya. Fitur-fiturnya dibuat secara kasar dan ada kesan pola kain yang menunjukkan bahwa patung itu awalnya mengenakan pakaian.
Meski patung itu telah berusia 3.000 tahun, jejak tangan pembuatnya masih terdapat di patung itu.
Arkeolog pemerintah untuk wilayah Etruria dan penyelam polisi menemukannya bulan lalu di Danau Bolsena, sekitar 80 kilometer barat laut Roma.
Sisi timur danau merupakan lokasi situs arkeologi Gran Carro yang terendam. Situs itu diperkirakan merupakan sisa-sisa desa Zaman Besi yang dibangun pada abad ke-10 atau ke-9 SM dan kemudian tenggelam di bawah air.
Patung yang memiliki Panjang 6 inci atau 15 centimeter itu ditemukan di reruntuhan tempat tinggal di lokasi yang tenggelam.
Para arkeolog menduga patung itu terkait dengan ritual rumah tangga. Ritual serupa telah didokumentasikan di wilayah tersebut pada periode selanjutnya.
Hal itu menunjukkan praktik tersebut sudah sangat kuno, dan patung serupa telah ditemukan di kuburan Zaman Besi.
"Ini adalah penemuan yang luar biasa, satu-satunya," kata para arkeolog dalam postingan Facebook dilansir Live Science, Kamis (15/8/2024).
"Ini menunjukkan aspek-aspek kehidupan sehari-hari di awal Zaman Besi, yang hanya sedikit diketahui di Etruria selatan," lanjut postingan tersebut.
Desa terendam
Ahli geologi telah menetapkan bahwa Danau Bolsena terbentuk antara 600.000 dan 200.000 tahun yang lalu selama letusan gunung berapi Vulsini yang berada di bawahnya. Catatan Romawi menunjukkan bahwa gunung berapi tersebut masih aktif hingga tahun 104 SM.
Para ilmuwan kini menduga desa kuno tersebut tenggelam ketika pantai timur tenggelam akibat aktivitas seismik.
Menurut para arkeolog, desa yang tenggelam yang berisi patung itu kemungkinan dibangun oleh orang-orang dari budaya Villanovan, tahap awal peradaban Etruria yang mendahului berdirinya Roma.
Ribuan artefak yang ditemukan di sana sejak tahun 1960-an meliputi potongan kayu, benda-benda rumah tangga, perhiasan, dan potongan tembikar, dan studi tentang tata letak desa menunjukkan bagaimana masyarakat Zaman Besi di sana diorganisasikan.
"Situs Gran Carro sekarang sedang dikembangkan di bawah Rencana Pemulihan dan Ketahanan Nasional, yang mencakup pembuatan jalur bawah air bagi pengunjung," menurut postingan Facebook tersebut.
Salah satu fitur paling misterius di situs ini adalah Aiola, tumpukan besar batu yang terendam yang menurut para arkeolog sekarang adalah bangunan yang dibangun di samping mata air panas bumi.
Penemuan terbaru di wilayah San Casciano dei Bagni, beberapa mil ke utara, menunjukkan bahwa mata air panas tersebut dianggap suci bagi orang Etruria dan Romawi di kemudian hari.
Eksplorasi pada tahun 1991 menunjukkan bahwa struktur Aiola masih berisi pecahan tiang kayu dan tembikar dari Zaman Besi, dan penelitian pada tahun 2020 menunjukkan bahwa batu-batu tersebut menutupi gundukan tanah.
Koin-koin yang dicetak selama pemerintahan kaisar Romawi Konstantinus Agung, hidup sekitar tahun 272 hingga 337 M, juga telah ditemukan di situs tersebut, yang menunjukkan bahwa situs tersebut digunakan bahkan pada akhir zaman Romawi.