Kisah Pramugari Pilih Resign lalu Tobat, 3 Hari Kemudian Wafat Dalam Kondisi Luar Biasa
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa peristiwa ini menggambarkan bagaimana Allah memuliakan hamba-Nya yang telah bertobat.
Kisah-kisah inspiratif sering kali muncul dari pengalaman nyata yang tidak terduga. Salah satu cerita yang sangat menggugah hati berasal dari Ustaz Adi Hidayat (UAH). Dalam salah satu dakwahnya, ia membagikan pengalaman mengenai seorang pramugari yang mendapatkan hidayah dan meninggal dalam keadaan yang sangat mulia.
Kisah nyata ini diceritakan dalam sebuah pengajian, dan diambil dari tayangan video di kanal YouTube @Pemudahijrah.97. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bagaimana Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya melalui peristiwa yang dialami oleh pramugari tersebut.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
-
Kenapa Peggy memutuskan berhenti jadi pramugari? Saya enggak mau tinggalin anak saya terus, akhirnya saya yang mengalah, saya resign dari pekerjaan saya,' ucapnya.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
"Ketika saya pertama kali pulang ke Bekasi, ada seorang pramugari yang hadir di pengajian. Ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya karena ingin berhijab dan memperbaiki diri," tutur Ustadz Adi Hidayat.
Setelah mengikuti satu kali pengajian, pramugari itu tidak muncul lagi di pertemuan berikutnya. Ternyata, ia jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Di tengah pengajian, Ustaz Adi Hidayat menerima berita bahwa pramugari tersebut telah meninggal dunia.
"Saat pengajian, ada yang mengacungkan tangan, meminta doa untuk si fulanah yang sedang sakit. Namun, tak lama kemudian, saya diberi tahu bahwa ia telah wafat," kenangnya.
Pada malam harinya, Ustaz Adi Hidayat berkesempatan untuk menghadiri takziah. Di sana, ia menyaksikan sesuatu yang sangat luar biasa. Hampir semua yang hadir adalah teman-teman dari pengajian, disertai suami-suami mereka yang juga dikenal sebagai orang-orang yang taat beribadah.
"Yang datang di malam itu adalah orang-orang sholeh, teman-teman pengajiannya. Bahkan suaminya memotivasi anak-anak yang ditinggalkan untuk terus berada di jalur kebaikan," ungkapnya.
Kisah ini menjadi pengingat akan keajaiban hidayah dan betapa pentingnya dukungan dari lingkungan yang baik dalam menjalani hidup.
Cara Allah SWT Memuliakan Hamba-Nya
Yang menarik untuk dicermati adalah sedikitnya kehadiran rekan-rekan seprofesi pramugari dalam acara tersebut. Meskipun telah mengabdi selama bertahun-tahun, hanya beberapa orang yang hadir, sementara yang lainnya lebih memilih untuk mengirimkan karangan bunga sebagai tanda penghormatan.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa situasi ini mencerminkan cara Allah memuliakan hamba-Nya yang telah bertaubat.
"Perhatikan bagaimana Allah memisahkannya dari interaksi sosial yang penuh maksiat sebelum ajalnya tiba. Ia dijaga, dosanya diampuni, dan wafat dalam keadaan yang mulia," ujarnya.
Kisah ini memberikan pelajaran berharga bahwa setiap individu, tidak peduli seburuk apapun masa lalunya, selalu memiliki kesempatan untuk kembali kepada Allah. Selama masih ada nafas, pintu taubat senantiasa terbuka.
"Jangan pernah menyimpulkan seseorang jauh dari kebaikan. Semua orang memiliki peluang untuk berubah menjadi lebih baik," katanya.
Ia menambahkan bahwa kebaikan seseorang sering kali bergantung pada bagaimana ia mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput. Allah memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk bertaubat dan memperbaiki diri, bagi siapa saja yang dengan tulus ingin kembali ke jalan-Nya.
Jadikan Al-Qur'an Hadir Dalam Kehidupan Kita
Dalam cerita pramugari ini, transformasi hidupnya dimulai dari keinginannya untuk mengenakan hijab dan meninggalkan pekerjaan yang menghalangi niat tersebut. Langkah kecil yang diambilnya ini ternyata membawa banyak berkah dalam hidupnya, bahkan hingga saat ia meninggal dunia.
Ustaz Adi Hidayat menutup kisah ini dengan sebuah ajakan yang sarat makna.
"Jadikan Al-Qur'an hadir dalam kehidupan kita. Rasakan nikmatnya Islam, dan tapislah semua orang dengan kebaikan," ujarnya.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni jika seseorang dengan tulus bertaubat dan berusaha mendekat kepada-Nya.
Semoga cerita tentang pramugari ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Mari kita manfaatkan waktu yang ada untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan menjadikan hidup lebih berarti dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman.
Setiap individu memiliki kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Yang terpenting adalah kesungguhan hati dan usaha untuk terus berada di jalan yang benar.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul