Tiba-Tiba 'Drop' Setiba di Asrama Haji Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci, JCH Asal Palembang Wafat
Tiba-Tiba 'Drop' Setiba di Asrama Haji Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci, JCH Asal Palembang Wafat
Seorang jemaah calon haji, Nurseha (52), meninggal dunia menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.
Tiba-Tiba 'Drop' Setiba di Asrama Haji Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci, JCH Asal Palembang Wafat
JCH asal Palembang mengidap penyakit sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Almarhumah masuk ke Asrama Haji Palembang masuk bersama JCH kelompok terbang dua pada Minggu (12/5) pagi. Dia semestinya diterbangkan ke Madinah keesokan harinya.
Namun saat pemeriksaan medis, kondisi kesehatannya menurun sehingga dilarikan ke RSUD Siti Fatimah untuk perawatan. Kondisinya tak kunjung membaik dan akhirnya meninggal dunia, Senin (13/5) pukul 20.00 WIB. Jenazah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
"Almarhumah ngedrop beberapa saat tiba di Asrama Haji dan meninggal dunia tadi malam," ungkap Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel Armet Dachil, Selasa (14/5).
Armet menyebut karena meninggal saat berada di embarkasi, almarhumah akan mendapatkan haknya sebagai jemaah haji. Hak yang dimaksud adalah akan dibadalhajikan dan mendapatkan asuransi.
"Almarhumah akan dibadalhajikan. Ini bagian dari program pemerintah," kata Armet.
Armet menjelaskan, pemerintah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jemaah yang memenuhi kriteria.
Secara regulasi, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan. Pertama, jemaah meninggal dunia di asrama haji embarkasi atau embarkasi antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah.
Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa.
"Itu bagian dari layanan pemerintah kepada JCH yang memenuhi syarat," pungkas Armet.