Syahid, Jemaah Haji Asal Garut Meninggal Dunia Usai Salat Ashar di Masjid Nabawi
Kakek Upan meninggal dunia usai salat ashar di Masjid Nabawi.
Kakek Upan meninggal dunia usai salat ashar di Masjid Nabawi.
Syahid, Jemaah Haji Asal Garut Meninggal Dunia Usai Salat Ashar di Masjid Nabawi
Syahid, Jemaah Haji Asal Garut Meninggal Dunia Usai Salat Ashar di Masjid Nabawi
Jemaah haji asal Garut, Upan Supian (71) meninggal dunia usai melaksanakan salat ashar di Masjid Nabawi pada Senin (13/5). Sebagai informasi, Upan Supian merupakan jemaah haji dari kelompok terbang (Kloter) JKS 2 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
Sebelum meninggal dunia, Upan pada Senin sore berangkat dari Hotel Abraj Tabah ke Masjid Nabawi pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Selesai salat, pukul 16.45 WAS, Upan terjatuh di pintu 4 Masjid Nabawi.
Upan kemudian dievakuasi oleh petugas ke Emergency Center yang ada di dekat Masjid Nabawi. Sekitar pukul 17.27 WAS, dokter emergency center menyatakan Upan telah meninggal dunia. Diduga Upan mengalami serangan jantung.
Kabar tersebut pun telah dikonfirmasi Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Ali Machzumi. Ali bilang almarhum Upan Supian akan dimakamkan di pemakaman Baqi yang lokasinya berada di sebelah timur Masjid Nabawi.
"Saya barusan menandatangani surat izin untuk pemakaman almarhum,' ujar Ali Machzumi, kepala Daerah Kerja Madinah, PPIH Arab Saudi dikutip Selasa (14/5).
Upan dan rombongan kloter JKS 2 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.05 WIB menggunakan pesawat Saudia Airlines SV 5219.
Tiba di Bandara Amir Mohammad bin Abdulazis (AMMA), Madinah, pukul 11.35 WAS.
Rombongan kloter JKS 2 yang membawa Upan tiba di Hotel Abraj Tabah pukul 13.35 WAS.
Artinya almarhum baru sekitar 30 jam berada di Madinah bila dihitung sejak mendarat di Bandara AMMA.
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Sektor Khusus Masjid Nabawi, Syahro Marwan mengatakan jemaah haji yang wafat sebelum puncak haji akan dibadalkan oleh pemerintah.
"Terkait jamaah yang meninggal dunia sebelum puncak haji, akan dibadalkan oleh pemerintah," kata Syahro saat ditemui di Masjid Nabawi, Madinah, Selasa (14/5).
Nantinya, PPIH Arab Saudi aka mendatang jumlah jemaah haji yang meninggal sebelum pelaksanaan wukuf.
Kemudian Pemerintah akan mencarikan orang yang bisa membadalkan haji.
Layanan badal haji ini tanpa pungutan biaya alias gratis.
"Nanti kami akan mencarikan orang atau petugas yang bisa membadalkan. Jadi status mereka yang meninggal tetap berstatus haji," kata Syahro mengakhiri.