Kisah Kiai Abbas Butet Mampu Menghidupkan Santrinya yang Sudah Meninggal Dunia di Mekkah
Kisah karomah Kiai Abbas Buntet, doa dan keikhlasannya menyelamatkan nyawa seorang santri.
Seorang ulama terkenal yang mengelola Pesantren Buntet, Cirebon, yaitu Kiai Abbas Buntet, dikabarkan pernah mengalami sebuah peristiwa luar biasa pada tahun 1930 saat beliau mengajar di Makkah.
Cerita ini diambil dari kanal YouTube @cahngajichannel pada Rabu (28/08), dan menggambarkan momen yang sarat dengan keajaiban. Pada saat itu, Kiai Abbas mendapatkan informasi bahwa seorang jemaah haji dari Indonesia telah meninggal dunia.
-
Siapa pemilik makam? Melihat sifat benda-benda yang ditemukan itu, para arkeolog yakin barang-barang ini milik keluarga kelas atas.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Siapa yang melakukan khitbah? Jika tertarik, terdapat kata-kata melamar wanita Islam yang sopan dan penuh makna bijak bisa menjadi rekomendasi Anda.
-
Kapan Kyai Makmur meninggal? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
-
Siapa yang meninggal di dalam makam tersebut? Menurut makalah yang diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science Reports, kerangka yang ditemukan di dalam kuburan itu hampir dipastikan seorang perempuan.
-
Siapa yang dikuburkan di makam? Dia juga menduga orang yang dimakamkan di dua kuburan itu mungkin adalah orang Romawi yang datang ke daerah ini selama penjajahan Romawi.
Dengan rasa empati yang tinggi, beliau berusaha membantu keluarga almarhum dalam urusan pemakaman. Setelah tiba di lokasi, Kiai Abbas meminta izin untuk melihat jenazah sebelum proses pemakaman berlangsung. Saat membuka kain kafan, Kiai Abbas sangat terkejut karena jenazah tersebut adalah salah satu santri dari Pesantren Buntet.
Sinergi dari Doa Kiai Abbas Buntet.
Melihat kondisi tersebut, Kiai Abbas merasa sangat sedih dan segera mengangkat doa kepada Allah untuk memohon ampun dosa santrinya tersebut.
Yang lebih mengejutkan, saat Kiai Abbas tengah berdoa, tiba-tiba terdengar suara dari jenazah yang meminta agar tidak dikuburkan.
"Ya kiai, saya masih hidup, tolong jangan dikuburkan," kata jenazah tersebut.
Kiai Abbas terperanjat mendengar suara tersebut dan segera memeriksa kondisi jenazah.
Dalam pemeriksaan tersebut, Kiai Abbas mendapati bahwa jenazah tersebut masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti denyut nadi dan detak jantung.
Hal ini menjadi keajaiban yang sangat menakjubkan bagi semua yang ada di lokasi saat itu. Kiai Abbas kemudian merasakan dan menyaksikan langsung cahaya yang dikatakan berasal dari tubuh santrinya.
Santri yang dikisahkan hidup kembali itu bersaksi bahwa selama Kiai Abbas berdoa, ia merasakan cahaya masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini semakin memperkuat keyakinan bahwa doa dan keikhlasan Kiai Abbas memiliki kekuatan yang luar biasa.
Inilah Hal Utama dari Kiai Abbas.
Kisah ini menjadi sangat populer dan menarik perhatian yang besar di kalangan umat Muslim, khususnya di antara para santri dan pengikut Kiai Abbas.
Banyak yang melihat peristiwa ini sebagai sebuah tanda dari kekuatan doa dan berkah yang datang dari ulama yang saleh.
Keluarga almarhum serta para jemaah haji yang menyaksikan peristiwa tersebut merasakan rasa syukur dan haru yang mendalam atas keajaiban yang terjadi. Kiai Abbas juga sangat dihormati karena ketulusan dan kepeduliannya kepada santrinya, bahkan di saat-saat terakhir hidupnya.
Dengan cerita ini, Kiai Abbas tidak hanya dikenang sebagai seorang ulama yang berkomitmen, tetapi juga sebagai sosok yang mengalami dan menunjukkan keajaiban spiritual yang mengagumkan.
Ia mengajarkan bahwa iman dan doa yang tulus dapat menghasilkan perubahan yang luar biasa, bahkan dalam keadaan yang tampak mustahil. Kisah ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya doa dan keyakinan dalam kehidupan.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa kekuatan spiritual dan doa mampu melampaui batas-batas yang tampaknya tak teratasi oleh manusia. Dengan penyebaran cerita ini, diharapkan dapat memperkuat iman dan keyakinan umat Muslim terhadap kekuatan doa dan rahmat Allah. Peristiwa ini mengajarkan bahwa Allah memiliki kuasa atas segala hal, dan doa yang tulus dapat mendatangkan keajaiban dalam kehidupan. Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Tontonlah Video Pilihan berikut ini:
Berikut adalah versi yang berbeda dari kalimat tersebut tanpa mengubah konteks: