Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah
Perjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
Perjalanannya dari Tuban ke Makkah dan sebaliknya ibarat hanya melangkahkan kaki
Mengenal Sunan Bejagung Lor, Ulama Tuban yang Setiap Hari Hilang dari Kediamannya Ternyata Azan di Masjidil Haram Makkah
Keturunan Nabi Muhammad
Mengutip digilib.uinsa.ac.id, Sunan Bejagung Lor memiliki nama Syekh Abdullah Asy’ari. Ia lahir di Yaman dan merupakan keturunan ke-21 dari Rasulullah Muhammad SAW.
Ayah dari Sunan Bejagung Lor juga bukan orang biasa, ia adalah ulama besar bernama Syekh Jumadil Kubro yang makamnya terletak di Trowulan, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
-
Dimana makam Sunan Kalijaga di Tuban berada? Makam Sunan Kalijaga di Tuban berada di tengah sawah dan cukup jauh dari permukiman warga.
-
Siapa nama asli Sunan Kudus? Sunan Kudus memiliki nama asli Ja’far Shadiq atau dikenal juga Raden Undung.
-
Siapa yang pertama kali menemukan makam Sunan Kalijaga di Tuban? Makam tersebut pertama kali ditemukan Mulyadi yang membangun gubuk di tengah sawah untuk ditinggali.
-
Apa yang dialami Kiai Abbas Buntet di Makkah? Kiai Abbas mendapatkan informasi bahwa seorang jemaah haji dari Indonesia telah meninggal dunia. Dengan rasa empati yang tinggi, beliau berusaha membantu keluarga almarhum dalam urusan pemakaman. Setelah tiba di lokasi, Kiai Abbas meminta izin untuk melihat jenazah sebelum proses pemakaman berlangsung. Saat membuka kain kafan, Kiai Abbas sangat terkejut karena jenazah tersebut adalah salah satu santri dari Pesantren Buntet.
-
Dimana letak Masjid Tiban? Lokasinya di Jalan KH. Wahid Hasyim Gang Anggur Nomor 10, RT 07/RW 06 Desa Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang.
-
Di mana Sunan Kudus berdakwah? Sunan Kudus memilih Kudus sebagai tempat berdakwah terlamanya hingga bertahun-tahun.
Kedatangan di Tanah Jawa
Hancurnya Kerajaan Pasai mendorong rombongan ulama dari Arab yang dipimpin Syekh Jumadil Kubro berlayar ke Pulau Jawa. Sunan Bejagung Lor turut serta dalam rombongan sang ayah.
(Foto: Steam Community)
Adipati Tuban ke-6 Aryo Dwikoro atau Aryo Tejo I sangat menghormati ulama pendatang tersebut, meskipun saat itu
ia belum menerima Islam sebagai agama baru. Rasa
hormat kepada Sunan Bejagung Lor diwujudkan dengan memberi tanah perdikan di sebuah daerah pegunungan yang kini bernama Desa Bejagung.
Kasunanan Bejagung
Sekitar tahun 1300 Masehi, putra Syekh Jumadil Kubro itu kemudian mendirikan Kasunanan Bejagung di tanah perdikan hadiah dari Arya Tejo I. Sejak saat itu, ia dikenal dengan sebutan Sunan Bejagung.
Kasunanan itu menjadi tempatnya berdakwah. Sunan Bejagung Lor rutin menggelar kajian keagamaan bersama masyarakat setempat yang tertarik mempelajari agama Islam. Cara dakwah Sunan Bejagung Lor yang sopan dan lemah lembut membuat masyarakat setempat kagum.Seiring berjalannya waktu, makin banyak masyarakat yang tertarik belajar agama Islam. Sunan Bejagung Lor memutuskan mendirikan masjid sebagai sarana pengembangan pengetahuan agama. Sunan Bejagung Lor
Sosok Sederhana
Sehari-hari, Sunan Bejagung Lor dikenal sangat sederhana. Ia selalu mengenakan pakaian biasa serta tidak menunjukkan kesakralan seorang kiai. Hal ini membuat masyarakat tak takut bertanya kepada dirinya.
(Foto: Freepik)
Karomah
Sunan Bejagung disebut punya banyak karomah. Mengutip buku Babad Tanah Jawa dan buku Babad Tuban, setiap hari Sunan Bejagung Lor pergi ke Masjidil Haram Makkah untuk menyalakan lampu masjid dan melakukan azan di sana.
Versi lain menyebutkan bahwa Sunan Bejagung Lor tidak ada di kediamannya pada siang hari. Ia pergi ke Makkah untuk menyalakan lampu masjid sekaligus menjadi imam salat di sana. Pada malam harinya, Sunan Bejagung Lor sudah kembali berada di kediamannya.
Makam
Makam Sunan Bejagung Lor jadi salah satu tujuan wisata religi favorit di Tuban. Pada hari Kamis malam Jumat Wage, banyak peziarah datang ke makam ulama ini.
Mereka tak hanya berasal dari Tuban, tetapi juga dari kota-kota lain.
(Foto: Google Maps)