Menggali Sampai 7 Meter, Arkeolog Temukan 500 Koin dan Cetakan Emas di Bengkel Kuno 2.500 Tahun
Arkeolog di Bularia menemukan koin-koin dan cetakan emas di sebuah bengkel di kota kuno yang berada di atas bukit.
Arkeolog menemukan lebih dari 500 koin kuno dan cetakan emas untuk membuat berbagai perhiasan di Plovdiv, di Bulgaria selatan.
Koin-koin itu ditemukan saat penggalian di kaki Kota Tua, di zona sejarah Philipopol-Trimontium-Plovdiv, yang merupakan kawasan monumen budaya. Monumen tersebut terletak di sebelah Gerbang Timur Philippopolis.
-
Dimana arkeolog menemukan koin emas? Arkeolog di Bulgaria menemukan lima koin emas saat menggali di desa Debnevo, di wilayah utara negara tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di situs penggalian? Arkeolog dari Universitas Innsbruck, Austria menemukan benda peninggalan kuno yang luar biasa di situs penggalian gereja di Austria selatan.Dengan menemukan sebuah kuil marmer, mereka menemukan kotak gading langka berusia 1.500 tahun yang dihiasi dengan motif-motif Kristen, yang diyakini berhubungan dengan Nabi Musa dan Sepuluh Perintah Tuhan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog? Arkeolog Dikejutkan dengan Penemuan Fosil Dinosaurus Bertangan Mungil Menariknya tangan dinosaurus ini lebih kecil dibandingkan T-Rex. Tyrannosaurus rex dikenal sebagai dinosaurus buas yang memiliki tangan kecil. Kini, kelompok dinosaurus dengan karakteristik seperti itu mendapat anggota baru dengan ditemukannya sebuah spesies dinosaurus baru di Formasi La Colonia, Patagonia, Amerika Selatan.
Plovdiv adalah kota kuno yang dibangun di sekitar 7 bukit, di Bulgaria selatan. Kota ini dikenal sebagai salah satu pemukiman tertua di Eropa, dengan bukti permukiman yang mencapai milenium ke-6 SM.
Hingga baru-baru ini dalam sejarahnya, kota ini dikenal sebagai Philippopolis karena ditaklukkan oleh Philip II dari Makedonia selama abad ke-4 SM.
Awalnya, Plovdiv merupakan pemukiman Thracian di tepi sungai terbesar Bulgaria, Maritsa. Plovdiv memiliki sejarah yang bergejolak dan pernah diserbu oleh bangsa Persia, Yunani, Celtic, Romawi, Goth, Hun, Bulgaria, Slavia-Viking, Tentara Salib, dan Ottoman.
Pimpinan penggalian Desislava Davidova mengatakan kepada kantor berita BTA dalam sebuah wawancara, koin-koin tersebut berada sekitar 100 meter dari Gerbang Timur Philippopolis dan kemungkinan besar merupakan bengkel kecil, mirip dengan yang ada pada periode Kebangkitan.
Terbuat dari perunggu
Menurut Davidova, situs tersebut sangat menarik, terutama mengingat Plovdiv memiliki lapisan budaya yang kedalamannya bisa mencapai tujuh meter.
Kedalaman penggalian di lokasi ini sekitar 6,5 meter. Ada beberapa temuan dari beberapa era di wilayah ini, termasuk Helenistik (abad ke-3 hingga ke-1 SM) dan Romawi.
Temuan di jalan tersebut, termasuk toko-toko, tempat tinggal, dan bengkel, semuanya termasuk dalam kawasan ini.
Koin-koin yang ditemukan sebagian besar terbuat dari perunggu dan membuktikan daerah itu sudah dihuni selama lebih dari 2500 tahun.
“Koin-koin itu dapat direstorasi dan saya tidak dapat mengatakan apakah koin-koin tersebut hanya terbuat dari perunggu karena terkadang koin-koin perak memiliki patina yang tebal dan sulit diidentifikasi di lapangan,” jelas Davydova, seperti dilansir Arkeonews.
Sebelum Romawi datang
Cetakan emas itu ditemukan di lubang galian sekunder dan belum dianalisis karena situs tersebut memiliki banyak lapisan.
Cetakan itu jelas bukan untuk produksi koin. Cetakan itu mungkin dibuat untuk keperluan ornamen dan diubah menjadi semacam perhiasan. Banyak bahan tembikar dari berbagai era juga ditemukan.
"Ini adalah bengkel-bengkel kecil, berbeda dari bengkel-bengkel di tenggara kota, tempat jenis produksi lain berlangsung. Pada dasarnya di sinilah permukiman berkembang sebelum bangsa Romawi datang, dan untuk itu tempat ini menjadi sangat menarik," kata Davidova dalam sebuah pernyataan kepada BTA.
Sebuah prasasti khusus juga ditemukan di awal kerja lapangan di situs tersebut. Menurut Dr. Nikolay Sharankov, seorang spesialis epigrafi, kemungkinan besar itu adalah prasasti kehormatan dari alas patung yang berasal dari zaman Kaisar Septimius Severus (193-211).
Selain itu, tim khusus akan dibentuk untuk menganalisis prasasti tersebut.