Arkeolog Ungkap Rahasia Piramida Bulan Kuno yang Dibangun 2.000 Tahun Lalu Sejajar dengan Matahari, Ternyata Ini Tujuannya
Piramida ini terletak di kota kuno Mesoamerika, Teotihuacan, Meksiko.
Arkeolog mengungkap fakta baru terkait Piramida Bulan di Meksiko. Hal ini terkait dengan bidang astronomi. Hal ini terungkap ketika para arkeolog melakukan penyelidikan di kota kuno Mesoamerika, Teotihuacan, di mana piramida ini berada.
Situs arkeologi ini terkenal salah satunya karena dua struktur piramida terbesarnya—Piramida Bulan dan Piramida Matahari yang lebih besar. Monumen-monumen ini dianggap sebagai salah satu contoh paling signifikan dari struktur serupa dari Amerika pra-Hispanik.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan dunia kuno di bawah lapisan es Antartika? Ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan area seluas 32.000 km2 di bawah lapisan es tersebut.
-
Di mana para arkeolog menemukan situs piramida yang digunakan untuk pengamatan astronomi? Di pusat Meksiko, serangkaian piramida batu dibangun lebih dari 3.000 tahun yang lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Pegunungan Andes? Arkeolog menemukan sebuah lingkaran batu misterius di Pegunungan Andes.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
Matahari memainkan peran mendasar dalam pandangan masyarakat Mesoamerika kuno. Peran lainnya, titik balik matahari dan ekuinoks berfungsi sebagai penanda yang digunakan untuk menentukan orientasi struktur arsitektur, seperti piramida.
Penelitian arkeoastronomi sebelumnya yang menyelidiki orientasi bangunan Teotihuacan sebagian besar memusatkan perhatiannya pada Piramida Matahari, menyoroti pentingnya kesejajaran astronomisnya.
Namun beberapa pakar, seperti peneliti yang bertanggung jawab atas penyelidikan terbaru di Teotihuacan, memiliki pandangan yang sedikit berbeda mengenai keunggulan Piramida Matahari. Hal ini antara lain karena, meskipun berukuran besar, monumen ini terletak di salah satu sisi Jalan Orang Mati (Avenue of the Dead), tidak seperti Piramida Bulan, yang menempati lokasi istimewa di ujung jalan. Avenue of the Dead merupakan jalan lebar yang menjadi tulang punggung kota.
“Berkat desain yang luar biasa dari jalan lintas ini, ketika Anda berjalan di sepanjang jalan tersebut, pandangan pengamat dipandu oleh lanskap arsitektur menuju Piramida Bulan,” kata ahli arkeologi astronomi (archaeoastronomer), Aarón Uriel González Benítez dari Sekolah Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (ENAH ) kepada Newsweek.
Sejajar dengan Matahari
Mengingat hal tersebut, tim peneliti yang dikoordinasikan oleh Ismael Arturo Montero García dari Universitas Tepeyac, bekerja sama dengan Benítez dan rekan lainnya, memutuskan untuk melakukan studi arkeostronomi, bertujuan untuk menunjukkan pentingnya puncak monumen utama Teotihuacan.
Berdasarkan temuan mereka, para peneliti menyatakan puncak timur laut dan barat daya Piramida Bulan sangat sejajar dengan posisi matahari di langit saat matahari terbit pada titik balik matahari musim panas dan matahari terbenam pada titik balik matahari musim dingin.
Misalnya, selama titik balik matahari musim panas, hari terpanjang dalam setahun, matahari terbit saat fajar di atas gunung berapi Xihuingo di timur laut jika dilihat dari puncak Piramida Bulan, sedangkan saat senja, matahari terbenam di belakang Bukit Maninal hingga ke puncak Barat.
Sedangkan puncak barat daya Piramida mengarah ke sebuah bukit bernama Chiconautla. Saat matahari terbenam pada titik balik matahari musim dingin, matahari melewati Chiconautla sebelum menjadi tertutup di balik lereng selatan titik menonjol lainnya, Puncak Moctezuma, yang terletak hampir tepat di belakang bukit dalam garis pandang yang kira-kira serupa (bila diamati dari Piramida Piramida Bulan).
Keselarasan Astronomi
Bukti arkeologi menunjukkan, Chiconautla dan gunung berapi Xihuingo merupakan titik ketinggian yang sangat penting bagi Teotihuacanos—dan gunung berapi tersebut berfungsi sebagai semacam observatorium astronomi bagi peradaban tersebut. Bukit Maninal juga mendominasi lanskap di sebelah barat Teotihuacan, yang penciptanya tampaknya membangun Piramida Bulan untuk meniru bentuknya.
Para peneliti juga menemukan keselarasan astronomi menarik lainnya selama proyek penelitian mereka. Misalnya, tim menemukan bahwa, sama seperti puncak timur laut dan tenggara Piramida Bulan menunjukkan hubungan yang kuat dengan titik balik matahari, maka puncak timur laut dan barat daya Piramida Matahari "secara menakjubkan" sejajar dengan titik diam bulan atau " lunistik".
Bulan terhenti adalah saat bulan mencapai titik paling utara atau selatannya selama sebulan. Pada dasarnya, titik-titik tersebut setara dengan titik balik matahari di bulan.
Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa tata letak Teotihuacan secara astronomis ditentukan oleh matahari, terfokus pada sumbu Xihuingo-Chiconautla, menurut para peneliti.
Hal ini juga menunjukkan bahwa, bertentangan dengan kepercayaan umum, identitas astronomi Piramida Bulan tampaknya lebih dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sedangkan Piramida Matahari tampaknya memiliki hubungan yang lebih kuat dengan pergerakan bulan.
Menurut peneliti, nama kedua piramida tersebut diberikan kepada monumen tersebut oleh suku Mexica—kelompok etnis dominan yang menguasai Kekaisaran Aztec—tetapi saat ini, tidak diketahui apa sebutan orang Teotihuacan terhadap monumen tersebut.
- Mengelola Spiritualitas Bisa Memberi Manfaat Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
- Eks Pangkostrad Bertemu dengan Guru SMA yang Kini Lansia, Salut Masih Jago Main Catur
- Megawati Kunjungi Rusia dan Uzbekistan, Ini Rangkaian Agendanya
- Baim Wong Ungkap Kondisi Rumah Tangga dengan Paula Verhoeven, Sempat Disinggung Nikita Mirzani Segera Menjadi Duda
- Detik-Detik Laga Panas Aceh Vs Sulteng di PON XXI, Wasit Dipukul dan 3 Kartu Merah
Berita Terpopuler
-
Jokowi Target Balikpapan-IKN Tersambung Tol Pertengahan 2025
merdeka.com 13 Sep 2024 -
FOTO: Momen Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN, Pamitan hingga Minta Maaf
merdeka.com 13 Sep 2024 -
Mereka Kompak Pamitan ke Anggota Dewan di Senayan, Ada yang Titip Ini
merdeka.com 13 Sep 2024 -
Bandara Baru di IKN Belum Bisa Dipakai Pesawat Kepresidenan, Jokowi Malah Bilang Begini
merdeka.com 13 Sep 2024 -
Kabar Terbaru, Jokowi Tawarkan 493 Bidang Tanah IKN ke Investor
merdeka.com 13 Sep 2024