Arkeolog Ungkap Rahasia Piramida Bulan Kuno yang Dibangun 2.000 Tahun Lalu Sejajar dengan Matahari, Ternyata Ini Tujuannya
Piramida ini terletak di kota kuno Mesoamerika, Teotihuacan, Meksiko.
Arkeolog mengungkap fakta baru terkait Piramida Bulan di Meksiko. Hal ini terkait dengan bidang astronomi. Hal ini terungkap ketika para arkeolog melakukan penyelidikan di kota kuno Mesoamerika, Teotihuacan, di mana piramida ini berada.
Situs arkeologi ini terkenal salah satunya karena dua struktur piramida terbesarnya—Piramida Bulan dan Piramida Matahari yang lebih besar. Monumen-monumen ini dianggap sebagai salah satu contoh paling signifikan dari struktur serupa dari Amerika pra-Hispanik.
-
Kenapa piramida dibangun? Piramida ini digunakan untuk upacara khusus berkaitan dengan pengamatan benda langit.
-
Mengapa bangsa Maya membangun piramida di atas piramida? “Penghuni Semenanjung Yucatan ketika mereka datang ke lokasi yang dulunya pernah ditempati penduduk lain, mereka tidak menghancurkan bangunan sebelumnya,“ kata Andres Tejero-Andrade, profesor Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM) yang mempelajari dan menulis tentang El Castillo, seperti dilansir Live Science. “Mereka lebih memilih membangun di atas bangunan yang sudah ada dan begitu seterusnya,“ kata dia.
-
Siapa yang membangun piramida? Piramida berusia 3.000 tahun ini ditemukan di sekitar Sungai Taldy, wilayah Karaganda, dan dinamakan 'Piramida Karazhartaz'.Dikutip dari laman The Brighter Side, Kamis (10/10), piramida ini dibangun kebudayaan Begazy-Dandibay dan memberikan wawasan terkait peradaban yang berkembang di Zaman Perunggu Akhir.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan teknik pembangunan piramida? Penelitian yang dipimpin Dr. Daniel Bonn, berfokus pada lukisan dinding di dalam makam Djehutihotep 'Kepala Suku Kelinci' yang menjadi petunjuk teknik pembangunan tertentu pada masa itu.
-
Bagaimana piramida Mesir dibangun? Penemuan penting di bagian kuno Sungai Nil menjadi kunci jawaban bagaimana pembangunan piramida di Mesir dilakukan berabad-abad lalu.Jalur air yang kini telah mengering di Giza kemungkinan besar dimanfaatkan sebagai jalur transportasi untuk mengangkut bahan-bahan yang diperlukan dalam pembangunan piramida Mesir.
Matahari memainkan peran mendasar dalam pandangan masyarakat Mesoamerika kuno. Peran lainnya, titik balik matahari dan ekuinoks berfungsi sebagai penanda yang digunakan untuk menentukan orientasi struktur arsitektur, seperti piramida.
Penelitian arkeoastronomi sebelumnya yang menyelidiki orientasi bangunan Teotihuacan sebagian besar memusatkan perhatiannya pada Piramida Matahari, menyoroti pentingnya kesejajaran astronomisnya.
Namun beberapa pakar, seperti peneliti yang bertanggung jawab atas penyelidikan terbaru di Teotihuacan, memiliki pandangan yang sedikit berbeda mengenai keunggulan Piramida Matahari. Hal ini antara lain karena, meskipun berukuran besar, monumen ini terletak di salah satu sisi Jalan Orang Mati (Avenue of the Dead), tidak seperti Piramida Bulan, yang menempati lokasi istimewa di ujung jalan. Avenue of the Dead merupakan jalan lebar yang menjadi tulang punggung kota.
“Berkat desain yang luar biasa dari jalan lintas ini, ketika Anda berjalan di sepanjang jalan tersebut, pandangan pengamat dipandu oleh lanskap arsitektur menuju Piramida Bulan,” kata ahli arkeologi astronomi (archaeoastronomer), Aarón Uriel González Benítez dari Sekolah Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (ENAH ) kepada Newsweek.
Sejajar dengan Matahari
Mengingat hal tersebut, tim peneliti yang dikoordinasikan oleh Ismael Arturo Montero García dari Universitas Tepeyac, bekerja sama dengan Benítez dan rekan lainnya, memutuskan untuk melakukan studi arkeostronomi, bertujuan untuk menunjukkan pentingnya puncak monumen utama Teotihuacan.
Berdasarkan temuan mereka, para peneliti menyatakan puncak timur laut dan barat daya Piramida Bulan sangat sejajar dengan posisi matahari di langit saat matahari terbit pada titik balik matahari musim panas dan matahari terbenam pada titik balik matahari musim dingin.
Misalnya, selama titik balik matahari musim panas, hari terpanjang dalam setahun, matahari terbit saat fajar di atas gunung berapi Xihuingo di timur laut jika dilihat dari puncak Piramida Bulan, sedangkan saat senja, matahari terbenam di belakang Bukit Maninal hingga ke puncak Barat.
Sedangkan puncak barat daya Piramida mengarah ke sebuah bukit bernama Chiconautla. Saat matahari terbenam pada titik balik matahari musim dingin, matahari melewati Chiconautla sebelum menjadi tertutup di balik lereng selatan titik menonjol lainnya, Puncak Moctezuma, yang terletak hampir tepat di belakang bukit dalam garis pandang yang kira-kira serupa (bila diamati dari Piramida Piramida Bulan).
Keselarasan Astronomi
Bukti arkeologi menunjukkan, Chiconautla dan gunung berapi Xihuingo merupakan titik ketinggian yang sangat penting bagi Teotihuacanos—dan gunung berapi tersebut berfungsi sebagai semacam observatorium astronomi bagi peradaban tersebut. Bukit Maninal juga mendominasi lanskap di sebelah barat Teotihuacan, yang penciptanya tampaknya membangun Piramida Bulan untuk meniru bentuknya.
Para peneliti juga menemukan keselarasan astronomi menarik lainnya selama proyek penelitian mereka. Misalnya, tim menemukan bahwa, sama seperti puncak timur laut dan tenggara Piramida Bulan menunjukkan hubungan yang kuat dengan titik balik matahari, maka puncak timur laut dan barat daya Piramida Matahari "secara menakjubkan" sejajar dengan titik diam bulan atau " lunistik".
Bulan terhenti adalah saat bulan mencapai titik paling utara atau selatannya selama sebulan. Pada dasarnya, titik-titik tersebut setara dengan titik balik matahari di bulan.
Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa tata letak Teotihuacan secara astronomis ditentukan oleh matahari, terfokus pada sumbu Xihuingo-Chiconautla, menurut para peneliti.
Hal ini juga menunjukkan bahwa, bertentangan dengan kepercayaan umum, identitas astronomi Piramida Bulan tampaknya lebih dipengaruhi oleh pergerakan matahari, sedangkan Piramida Matahari tampaknya memiliki hubungan yang lebih kuat dengan pergerakan bulan.
Menurut peneliti, nama kedua piramida tersebut diberikan kepada monumen tersebut oleh suku Mexica—kelompok etnis dominan yang menguasai Kekaisaran Aztec—tetapi saat ini, tidak diketahui apa sebutan orang Teotihuacan terhadap monumen tersebut.