Prasasti Tersembunyi 30.000 Tahun Lalu Diduga Bisa Mengubah Pandangan Tentang Zaman Batu dan Sejarah Dunia
Kuil misterius dan mengesankan yang terletak di Pegunungan Andes diduga menyimpan prasasti tersembunyi berusia 30.000 tahun.
Sacsayhuamán merupakan sebuah kuil misterius dan mengesankan yang terletak di Pegunungan Andes, Kota Cuzo, ibu kota kuno Suku Inca.
Prasasti Tersembunyi 30.000 Tahun Lalu Diduga Bisa Mengubah Pandangan Tentang Zaman Batu dan Sejarah Dunia
Teori para peneliti, kuil ini menyimpan prasasti tersembunyi berusia 30.000 tahun yang dapat mengubah pandangan manusia terhadap zaman batu bahkan sejarah dunia. Dalam sebuah artikel yang telah dipublikasikan, ada gambaran yang menarik terhadap teori yang diusulkan oleh Dr. Derek Cunningham mengenai Sacsayhuamán dan pengetahuan astronomi kuno. Dr Derek Cunningham adalah penulis, peneliti yang mengajukan teori kontroversial tentang Sacsayhuamán.Selama ini Sacsayhuamán masih diselubungi misteri. Pertanyaan tentang bagaimaa batu-batu besar di Sacsayhuamán bisa diangkut ke atas gunung masih belum terjawab.
-
Di mana letak kuil kuno yang menyimpan simbol misterius? Simbol-simbol kuno, yang ditemukan di kuil berusia 2.700 tahun pada kota Dur-Šarrukin di Khorsabad, Irak saat ini, berupa gambar singa, elang, banteng, pohon ara, dan bajak.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Peru? Para arkeolog di Peru menemukan reruntuhan kuil dan teater yang diyakini berusia 4.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Peru? Para ahli arkeologi di Peru baru-baru ini menemukan makam yang berisi lebih dari 73 mumi manusia yang berasal dari sekitar 1.000 tahun yang lalu, jauh sebelum Kekaisaran Inca mendominasi wilayah Amerika Selatan bagian barat.
-
Dimana kuil kuno itu ditemukan? Tim arkeolog mulai meneliti situs arkeologi LA Otra Banda, Cerro Las Animas sejak Juni lalu.
Sudut-sudut batu
Mungkinkah sudut-sudut penempatan batu itu bisa memberi informasi lebih banyak tentang Sacsayhuamán? Teori Cunningham mengaitkan pola sudut-sudut batu yang terdapat di Sacsayhuamán dengan pengetahuan astronomi kuno Suku Inca, serta mengajukan bahwa jenis tulisan geometris berdasarkan gerakan bulan dan matahari telah ada sejak 30.000 tahun yang lalu.
Dr. Cunningham menyatakan sudut-sudut yang terbentuk oleh batu-batu Sacsayhuamán mencerminkan nilai astronomi yang digunakan untuk meramalkan gerhana dan penjajaran astronomi antara matahari, bulan, dan bumi.
Ia juga mengaitkan temuan ini dengan pola astronomi yang ditemukan di berbagai lokasi lain di dunia, seperti gua-gua Lascaux dan Chauvet di Eropa, tulang hitung Ishango di Afrika, dan batu yang diukir di Situs Paleolitik Shuidonggou di Cina.
Astronomi
Dalam teorinya, Dr. Cunningham menyebutkan bukti substansial menunjukkan tulisan kuno ini mungkin digunakan hingga 500 tahun yang lalu, dan ia merujuk pada patung-patung Muisca Tunjo dari Kolombia sebagai contoh penggunaan desain astronomi yang sama.
Ia juga mengajukan pertanyaan apakah tembok poligonal besar Sacsayhuamán mungkin sejajar dengan nilai astronomi yang sama dengan patung-patung Muisca Kolombia dan Raksasa Atacama di Chili, dan menemukan hasil yang mengejutkan bahwa hal ini memang mungkin terjadi. Namun, penting untuk diingat teori ini tampaknya kontroversial dan mungkin memerlukan lebih banyak bukti dan penelitian untuk diterima secara luas dalam komunitas ilmiah. Interpretasi dan koneksi seperti ini dalam bidang arkeologi dan astronomi seringkali memerlukan pemahaman mendalam, serta dukungan empiris yang kuat.Teori baru yang diusulkan oleh Dr. Derek Cunningham memang memiliki karakteristik yang menarik, terutama dalam hal sederhananya dan potensi untuk diuji secara empiris.
Ketika seorang peneliti menyatakan teori mereka mudah diuji, ini menunjukkan mereka percaya pada kekuatan bukti yang ada dan siap untuk menghadapi tantangan ilmiah dan kritik yang mungkin timbul.
Foto satelit
Penting untuk diingat bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang melalui metode ilmiah yang melibatkan pengujian, eksperimen, dan validasi data. Dr. Cunningham juga menyadari data yang diperoleh dari foto satelit dan foto daring mungkin memerlukan penelitian lapangan langsung untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.