Orang Sudah Pakai Mata Palsu Sejak 4.800 Tahun Lalu, Begini Bentuknya
Mata palsu tertua di dunia ini ditemukan masih menempel pada tengkorak seorang perempuan yang ditemukan di makam kuno di Iran.
Orang Sudah Pakai Mata Palsu Sejak 4.800 Tahun Lalu, Begini Bentuknya
Orang Sudah Pakai Mata Palsu Sejak 4.800 Tahun Lalu, Begini Bentuknya
Penggunaan mata palsu telah ada sejak ribuan tahun. Mata palsu tertua di dunia ditemukan di Iran.
Mata palsu ini ditemukan di "Burnt City" atau "Kota yang Terbakar" pada 2006, berasal dari sekitar tahun 2900-2800 SM. Kota kuno ini juga disebut Shahr-e-Sukhteh. Disebut "kota yang terbakar" karena kota ini hangus dibakar api sekitar tahun 3200 SM. Sumber: Ancient Origins
-
Kapan makhluk hidup yang memiliki fosil mata ditemukan? Fosil ini berasal dari makhluk yang hidup yang hidup antara 11 sampai 16 juta tahun lalu.
-
Dimana kacamata pertama kali digunakan? Dari mana asal kacamata? Kacamata mulai dikenal di Eropa pada abad ke-13.
-
Di mana fosil mata tersebut ditemukan? Fosil ini ditemukan di McGraths Flat, Australia.
-
Dimana patung manusia tertua ditemukan? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Dimana penemuan perkakas manusia purba ini? Penemuan ini merupakan contoh tertua dari jenis perekat di Eropa dan menjadi bukti kecerdasan Neanderthal.
-
Bagaimana bentuk artefak kuno ini? Batu kuno yang ditemukan di Kastil Uwatsuki memiliki bentuk heksagonal berukuran diameter 4,8 cm dengan tebal 1 cm. Sedangkan 17 batu yang ditemukan di Owada jin’ya berukuran 8 cm hingga 14 cm dengan tebal 1,5 cm hingga 3 cm.
Saat ditemukan, mata palsu ini masih menempel pada rongga mata tengkorak seorang perempuan.
Foto: Pigorini National Museum of Prehistory and Ethnography
Fungsi Mata Palsu
Kegunaan mata palsu selain menyempurnakan penampilan pasien yang memerlukan mata palsu, juga untuk mencegah jaringan pada rongga mata membesar. Selain itu juga berfungsi untuk mencegah debu memasuki mata tanpa penutup atau perban.
Penemuan mata palsu ini mengungkap sejarah kuno prostetik, termasuk mata, kaki, dan tangan. Selain mata palsu, di situs itu juga ditemukan tengkorak bekas operasi otak. Bukti fisik dari mata palsu yang ditemukan mengonfirmasi bahwa mata palsu itu dipakai perempuan tersebut selama hidupnya, bukan dimasukkan setelah kematiannya. Arkeolog memperkirakan perempuan tersebut berusia antara 25 sampai 30 tahun saat meninggal dunia.Bahan Pembuatan Mata Palsu Kuno
Arkeolog yang menemukan mata palsu ini mengatakan, organ penglihatan palsu itu terbuat dari campuran lemak nabati dan lemak hewani, yang bisa membuatnya tetap lembut dan bertahan lama ketika digunakan 4.800 tahun lalu.
Para ilmuwan yang meneliti mata palsu ini juga sangat takjub dengan detailnya. Mata ini punya kapiler atau pembuluh rambut yang dibuat dari benang emas dengan tebal kurang dari setengah milimeter. Foto: Pigorini National Museum of Prehistory and Ethnography
Pupil melingkar diukir di bagian depan dengan garis-garis paralel yang ditarik mengelilinginya untuk membentuk selaput berbentuk berlian. Dua lubang dengan kawat emas ditemukan di kedua sisi bola mata buatan, yang menggambarkan bagaimana mata akan tetap berada di dalam rongganya. Kawat emas lunak ini akan membuat penyisipan menjadi lembut sambil tetap memberikan dukungan yang diperlukan agar mata tidak jatuh. Kawat ini juga membantu membiarkan mata bergerak dengan lembut di rongganya.
Peneliti menyimpulkan mata palsu ini dipakai saat perempuan itu masih hidup karena jaringan kelopak mata masih menempel di mata. Mereka juga menemukan bukti dari jaringan ini dan jaringan di sekitarnya pada tengkorak wanita itu bahwa dia mungkin mengalami abses di kelopak matanya karena gesekannya dengan mata buatan saat berkedip.
Arkeolog juga menemukan berbagai artefak di makam perempuan tersebut seperti bejana tanah liat, manik-manik hiasan, dan perhiasan. Selain itu, ditemykan juga karung kulit dan kaca perunggu, yang keduanya masih dalam kondisi sangat bagus. Penemuan ini membuat para arkeolog meyakini perempuan ini berasal dari kalangan kelas atas dan mungkin keluarga kerajaan.