Misteri Sosok 'Manusia Emas' yang Dijuluki Firaun Tutankhamun dari Kazakhstan, Dikubur dengan 4.000 Ornamen Emas
Sosok jasad yang ditemukan pada 1969 silam ini masih misterius.
Misteri Sosok 'Manusia Emas' yang Dijuluki Firaun Tutankhamun dari Kazakhstan, Dikubur dengan 4.000 Ornamen Emas
Pada 1969, arkeolog menemukan jasad seorang pria yang dikubur dengan ornamen yang sangat indah. Jasad pria ini ditemukan selama penggalian di gundukan pemakaman Saka dekat pemukiman Issyk, sekitar 60 km sebelah timur Almaty, Kazakhstan selatan.
-
Apa yang ditemukan di makam Tutankhamun? Salah satu yang menarik perhatiannya adalah sebuah dokumen yang dalam beberapa tahun terakhir ini telah diteliti. Bagian telinga pada topeng itu ditindik dengan jelas.
-
Siapa yang menemukan makam Tutankhamun? Makam Tutankhamun, ditemukan oleh arkeolog Inggris Howard Carter pada tahun 1922, mengejutkan banyak orang karena ukurannya yang kecil, sempit, dan dekorasi yang sederhana.
-
Apa yang ditemukan di makam Raja Tutankhamun? Penemuan makam Raja Tutankhamun, yang wafat pada tahun 1323 SM di Lembah Para Raja di Thebes Mesir ini mengukir namanya sebagai salah satu penemuan arkeologi paling ikonik di era modern. Makamnya, ditemukan pada tahun 1922, mengungkapkan keajaiban arsitektur makam dan menyimpan lebih dari 5.398 artefak, menjadikannya salah satu makam paling utuh yang pernah ditemukan.
-
Siapa yang menemukan artefak di Kazakhstan? Penemuan arkeologi misterius ditemukan di wilayah Akmola oleh dua petugas pemadam kebakaran Distrik Sandyktau dari Departemen Situasi Darurat Daerah; Nursultan Ashkenov and Akhmet Zaripo.
-
Siapa pemilik Makam Kuno di Kazakhstan? Makam ini disebut milik orang-orang Xianbei, kelompok masyarakat nomaden yang menduduki stepa atau padang rumput Eurasia timur yang sekarang berada di Mongolia, Mongolia Dalam, dan China timur laut.
-
Apa benda yang ditemukan bersama Firaun Tutankhamun? Ketika makam Firaun Tutankhamun pertama kali ditemukan pada 1922, arkeolog Howard Carter terkesima dengan sejumlah benda yang juga ditemukan di dalam makam tersebut. Ada 5.000 lebih artefak dikubur bersama raja muda itu.
Pria tersebut ditemukan bersama dengan baju besi bersulam emas yang indah dan artefak penguburan lainnya yang tak ternilai harganya, berasal dari abad ke-5 SM. Para arkeolog dengan cepat menjulukinya “Manusia Emas”.
Manusia Emas ini kemudian menjadi simbol utama kemerdekaan Kazakhstan.
Jasad Manusia Emas ini awalnya ditemukan oleh seorang petani saat menyiapkan lahan untuk ditanami. Makam pusat di kurgan telah dijarah pada zaman kuno, tetapi para perampok telah melewatkan kuburan kaya yang tersembunyi di sisi gundukan tersebut.
Institut Sejarah, Etnografi, dan Arkeologi Kazakh (sekarang Institut Arkeologi Kazakh) mengirim Kemal Akishev ke Issyk untuk segera memulai penggalian sistematis setelah petani tersebut menemukannya. Di dalam sarkofagus yang terbuat dari kayu cemara raksasa, Akishev dan rekan-rekannya segera menemukan kerangka yang ditutupi 4.000 ornamen emas. Banyaknya penemuan perhiasan membuat para peneliti sangat terkejut sehingga mereka mengabaikan kerangka pria berbalut emas tersebut.
Manusia Emas ini juga dijuluki 'Tutankhamun dari Kazakhstan' oleh para ilmuwan.
Tutankhamun adalah salah satu firaun Mesir kuno paling terkenal.
Sosok Manusia Emas ini menurut para ilmuwan adalah seorang prajurit Saka berusia 18 tahun.
Demikian dikutip dari Arkeonews, Minggu (4/8).
Jasad prajurit muda ini dilapisi ribuan keping emas, dia memakai jas, sepatu bot, dan tutup kepala serta diduga anting dan cincin emas. Kostum prajurit ini terbuat dari sekitar 4.000 keping emas yang terpisah, banyak di antaranya dikerjakan secara halus dengan motif binatang, dan memiliki hiasan kepala setinggi 70cm dengan anak panah yang mengarah ke langit, sepasang macan tutul salju yang menggeram, dan binatang mitos bersayap berkepala dua.
Prajurit ini diyakini terbunuh dalam pertempuran. Namun ada juga yang beranggapan sosok Manusia Emas ini adalah seorang wanita atau Wanita Emas, bukan pria sebagaimana diyakini selama ini. Diduga para pemimpin negara di Kazakhstan sengaja membelokkan jenis kelamin sosok Manusia Emas itu agar sesuai dengan stereotip Kazakh.
Arkeolog Jeannine Davis-Kimball dalam bukunya yang terbit pada tahun 2002, Warrior Women, menyatakan bahwa artefak lain yang ditemukan di makam tersebut menunjukkan jasad Manusia Emas itu adalah seorang perempuan, meskipun tubuhnya telah hancur sehingga tidak dapat diidentifikasi jenis kelaminnya.
Perkakas perempuan yang ditemukan meliputi cermin, manik-manik, roda pemintal untuk mengolah wol, dan sendok. Hiasan kepala berbentuk kerucut yang tinggi, dihiasi dengan cabang-cabang kertas emas dan pucuk, mengacu pada ritual kesuburan. Menurut Janine, sosok perempuan ini bukan hanya seorang pejuang, tapi seorang pendeta. Menurutnya, gender sengaja disalahartikan untuk memenuhi stereotip.
Sebuah aliran pemikiran yang menarik menghubungkan Wanita Emas dengan Tomiris, seorang ratu dari suku Massagetes yang mengusir pasukan penyerang Kaisar Persia Cyrus Agung.
Tulang-tulang itu baru ditemukan kembali baru-baru ini di lembaga forensik, disimpan dalam kotak kardus dengan tulisan tulisan “Manusia Emas, Semoga Dia Beristirahat dengan Damai”. Tulang-tulangnya dalam kondisi hancur.
Tulang tersebut telah disimpan di dalam kotak karton selama 50 tahun dan telah terkena berbagai jenis bakteri dan virus, termasuk bakteri dan virus modern. Tampaknya sulit untuk membuat analisis yang sehat saat ini.
Banyak arkeolog mengatakan hal ini tidak dapat dikesampingkan, mengingat sifat dasar dari studi kerangka tersebut, dan kesamaan beberapa artefak Issyk dengan yang ditemukan di gundukan pemakaman wanita Skit di wilayah Ural selatan Rusia.
Siapapun yang memakainya, pria atau wanita, jas rersebut dibuat dengan pengerjaan yang sangat indah menggunakan teknik pemukulan, injakan, ukiran, dan granulasi. Menurut temuan tersebut, Manusia Emas diperkirakan berasal dari Zaman Perunggu akhir atau awal Zaman Besi.
Sejak kemerdekaannya pada tahun 1991, Manusia Emas telah menjadi simbol warisan nasional Kazakhstan. Ia muncul di atas monumen kemerdekaan di seluruh negeri, termasuk Astana dan ibu kota keuangan Almaty, dan di berbagai koin dan panji kepresidenan.