Negara ini Disebut Lumbungnya Wanita Cantik, Dijuluki Tanah Perawan
Negara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Negara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Negara ini dikenal dengan kecantikan yang dimiliki para wanitanya. Tak jarang, negara ini bahkan dijuluki lumbungnya para bidadari.
Negara lintas benua yang sebagian besar wilayahnya berada di wilayah Asia Tengah dan sebagian kecil lainnya di Eropa Timur ini adalah Kazakhstan.
Kecantikan yang dimiliki wanita Kazakhstan tak lepas dari sejarah mereka.
"Leluhur asli Bangsa Kazakh ini berambut coklat, berkulit putih dan berwarna hijau," kata Seisenkulova Gulnur, staf sosial budaya KBRI Astana saat bertemu merdeka.com September 2019 lalu di Almaty.
Ternyata bangsa Kazakh telah mengalami berbagai macam asimilasi dan percampuran antar ras. Sekitar abad ke-13, Kazakhstan pernah dikuasai oleh Bangsa Mongol.
Kemudian pada tahun 1920, Kazakhstan dimasuki bangsa Rusia dan kekuasaan Uni Soviet. Banyak orang dari Korea Utara, Ukraina, Uzbekistan, Rusia, Chechnya, bahkan Jerman dipaksa Uni Soviet untuk berimigrasi ke Kazakhstan. Hal ini menjadikan Kazakhstan terdiri dari berbagai campuran etnis.
"Di Utara yang lebih dekat dengan Rusia, wanitanya berkulit putih dengan rambut coklat dengan mata berwarna biru," kata dia.
Dilansir astanatimes.com, selain cantik, wanita Kazakhstan memiliki kepribadian yang unik. Mereka disebut memiliki suatu cara hidup yang menyeimbangkan antara modern dan tradisional.
Wanita Kazakh berkemauan keras, mandiri, berpikiran bebas, tegas, sukses, dan ambisius. Namun pada saat yang sama, perempuan Kazakh sangat berorientasi pada keluarga dan berpusat pada anak.
Mereka menghormati peran tradisional dan menghargai menjadi istri dan ibu yang baik, sekaligus mengejar karier dan tujuan pribadi.
Meski tidak semuanya mengutamakan kehidupan keluarga, namun sebagian besar mengutamakannya.
Mereka dipandang sebagai inti keluarga.
Dalam Bahasa Turki kuno, Kazakhstan berasal dari Qaz dan Tan. Qaz berarti pengelana dan Tan berarti tanah. Kazakhstan berarti tanah para pengelana, sesuai dengan sifat nomaden bangsa ini.
Sejak ribuan tahun lalu kawasan ini menjadi persinggahan Jalur Sutera. Para kafilah dari Persia dan Eropa berdagang hingga Xi'an di China. Begitu juga sebaliknya. Jalur Sutera tak hanya soal perdagangan, di sini terjadi pertukaran seni, budaya hingga penyebaran agama.
Salah satu leluhur Bangsa Kazakh adalah Bangsa Saka atau Skitia. Kekuasaan mereka membentang di pegunungan dan padang rumput tak bertepi di Asia Tengah. Bangsa Saka juga dikenal dengan kerajinan emas mereka.
Kazakhstan terbentang dari baris Pegunungan Altai di timur, hingga Laut Kaspia di barat. Dengan luas 2.700.000 kilometer persegi, Kazakhstan adalah negara terbesar kesembilan dan negara terkurung daratan terbesar di dunia, negara terbesar di Asia Tengah, dan kedua terbesar setelah Rusia di antara negara-negara pecahan Uni Soviet.
Jumlah penduduknya pada 2021 berjumlah 19.882.467 jiwa. 70 persen penduduknya beragama Islam.
Di tengah kesibukannya, ada kalanya ia sebagai manusia biasa merasa lelah.
Baca SelengkapnyaFatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaSosoknya bahkan tak habis pikir lantaran umat Islam harus beribadah sebanyak lima kali sehari.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kini sosoknya telah berbahagia dipersunting abdi negara.
Baca SelengkapnyaBelanda merupakan salah satu negara di Eropa yang punya sejuta cerita.
Baca SelengkapnyaSelama ia merantau 7 tahun lebih, ayah kandungnya ternyata meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBuah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.
Baca Selengkapnya