Arkeolog Ungkap Misteri Noda Hitam di Dalam Makam Firaun Tutankhamun, Ini Penyebabnya
Tutankhamun adalah salah satu firaun Mesir kuno yang paling terkenal.
Tutankhamun adalah salah satu firaun Mesir kuno yang paling terkenal.
Terobosan menarik ditemukan di makam Tutankhamun, salah satu firaun paling terkenal Mesir kuno. Meskipun dikenal sebagai Raja Anak Laki-Laki dan naik takhta pada usia sembilan tahun, Tutankhamun hanya berkuasa sepuluh tahun sebelum meninggal.
Kepemimpinannya yang singkat ini mengembalikan tradisi Mesir kuno setelah ayahnya, Akhenaten, menerapkan kebijakan-kebijakan kontroversial yang tidak populer.
Sumber: Express.co.uk
Makam Tutankhamun, ditemukan oleh arkeolog Inggris Howard Carter pada tahun 1922, mengejutkan banyak orang karena ukurannya yang kecil, sempit, dan dekorasi yang sederhana.
Penemuan bintik-bintik hitam di dalam makam tersebut menjadi fokus penelitian para ahli, yang menyakini bahwa fenomena ini mungkin dapat menjelaskan beberapa misteri Mesir kuno.
Dalam dokumenter terbaru Smithsonian Channel, "Secrets: Tut’s Tomb," Dr. Chris Naunton dari Masyarakat Eksplorasi Mesir menjelaskan bahwa proses penguburan firaun biasanya sangat terstruktur dan sempurna. Namun, pemeriksaan bintik-bintik hitam tersebut menunjukkan adanya anomali, yang dijelaskan sebagai tanda-tanda jamur yang tidak lazim ditemukan di Lembah Para Raja tempat firaun-firaun Mesir dikuburkan.
Awalnya, para ahli meyakini bintik-bintik itu mungkin disebabkan oleh keringat dan nafas wisatawan yang berkunjung ke makam setiap hari. Namun, analisis lebih lanjut atas foto-foto asli Carter menunjukkan bahwa bintik hitam tersebut sudah ada sejak awal penemuan pada tahun 1922.
Menurut Adam Lowe dari Made Art, noda-noda tersebut kemungkinan disebabkan oleh proses penyegelan makam sebelum catnya kering, menunjukkan bahwa para pelukis mungkin sedang dalam keadaan terburu-buru yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam seni pembuatan makam Mesir kuno.
Melalui pemindaian foto resolusi tinggi di dalam makam, tim Lowe menemukan jejak-jejak sapuan kuas yang menunjukkan tanda-tanda pengerjaan yang terburu-buru. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa para pelukis mungkin hanya membutuhkan waktu seminggu untuk menyelesaikan dekorasi makam Tutankhamun, sementara proses semacam itu biasanya memakan waktu bertahun-tahun.
Fakta bahwa makam Tutankhamun tampaknya dibuat dengan cepat bisa dijelaskan oleh kematian mendadak firaun tersebut. Namun, ada juga teori yang mengatakan bahwa penggantinya, Ay, mungkin telah mencuri makam yang megah itu untuk dirinya sendiri, dan kemudian memerintahkan pembangunan makam lain untuk Tutankhamun.
Tumpukan Daun Berusia 2.200 Tahun Ditemukan Masih Utuh,
Baca SelengkapnyaPenggalian di sumur ini dimulai pada Januari lalu.
Baca SelengkapnyaBagian Telinga Topeng Firaun Tutankhamun Ternyata Ditindik, Arkeolog Punya Dugaan Mengejutkan
Baca SelengkapnyaBiara ini pernah disita negara dan dirobohkan selama Revolusi Prancis.
Baca SelengkapnyaKayu yang digunakan untuk membangun sumur ini masih awet dan utuh.
Baca SelengkapnyaMumi ini ini seribu tahun lebih tua dari mumi Mesir.
Baca SelengkapnyaPahatan batu ini diduga menggambarkan seorang penari.
Baca SelengkapnyaTengkorak ini ditemukan di kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe.
Baca SelengkapnyaArkeolog Akhirnya Temukan Bagian Tubuh Patung Raksasa Firaun Zaman Nabi Musa
Baca Selengkapnya