Garis Lintang Piramida Mesir Kuno Sama dengan Kecepatan Cahaya, Kebetulan atau Tidak?
Terdapat fakta menarik bahwa garis lintang Piramida Agung Giza sesuai dengan kecepatan cahaya.
Terdapat fakta menarik bahwa garis lintang Piramida Agung Giza sesuai dengan kecepatan cahaya.
Garis Lintang Piramida Mesir Kuno Sama dengan Kecepatan Cahaya, Kebetulan atau Tidak?
Jika sering menjelajahi internet, mungkin akan ditemukan sebuah unggahan yang menarik perhatian tentang kecepatan cahaya dan garis lintang Piramida Agung Giza zaman Mesir Kuno.
Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa kecepatan cahaya adalah 299.792.458 meter per detik, sementara garis lintang Piramida Agung Giza adalah 29.9792458°LU, dan kemudian mempertimbangkan apakah hal tersebut sebuah kebetulan atau tidak.
-
Dimana Piramida Giza berada? Terakhir, ada Piramida Giza, struktur tertinggi yang pernah dibangun umat manusia selama 4.000 tahun lebih.
-
Dimana piramida Mesir? Sebagai contoh, selama dinasti ke-25 (sekitar tahun 712 hingga 664 SM), Mesir diperintah oleh firaun-firaun dari Nubia (sekarang Sudan modern dan beberapa bagian Mesir selatan).
-
Apa yang ditemukan di Piramida Giza? Meski sudah dua abad lebih penggalian dan penyelidikan arkeologi dilakukan di Piramida Giza Mesir, hanya ada tiga benda yang ditemukan di dalam piramida terkenal itu.
-
Dimana Piramida Giza dibangun? Para peneliti telah lama menduga banyak piramida dibangun di samping saluran Sungai Nil yang mengering. Piramida Giza, piramida terbesar di Mesir, berada di tengah gurun dan sangat jauh dari tepian Sungai Nil. Namun penelitian baru menunjukkan dulunya piramida ini berada di samping cabang utama Sungai Nil yang dipenuhi oleh perahu.
-
Dimana piramida Mesir dibangun? Temuan Dari Luar Angkasa Ungkap Piramida Mesir Dibangun Menggunakan Air Ilmuwan mengungkap piramida-piramida Mesir lokasinya dekat dengan jalur air di masa lalu.
-
Apa yang ditemukan di puncak Piramida Agung Giza? Seorang pria Brasil menemukan ada tulisan di puncak Piramida Agung Giza di Mesir. Tulisan ini ditemukan ketika pria ini terbang dengan paralayang di atas kompleks Piramida Giza.
Mengutip IFLScience, Kamis (18/4), kecepatan cahaya yang telah lama diketahui dalam fisika adalah 299.792.458 meter per detik.
Sedangkan garis lintang Piramida Agung Giza memang setara dengan 29.9792458 LU. Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak lokasi lain juga memiliki garis lintang yang sama, menunjukkan bahwa ini mungkin hanya kebetulan.
Orang Mesir Kuno, meskipun mereka mungkin telah menyadari konsep kecepatan cahaya, tidak menggunakan meter sebagai satuan pengukuran. Mereka lebih sering menggunakan hasta dan kecepatan cahaya diukur dalam hasta sekitar 571.033.253 per detik.
Orang Mesir Kuno tidak menggunakan sistem koordinat global seperti garis bujur dan lintang seperti yang dikenal sekarang.
Jika mereka melakukannya, mungkin akan ada lebih banyak bukti atau pengetahuan tentang bagaimana Piramida Agung Giza ditempatkan pada garis lintang tertentu.
Jadi, pada akhirnya, fakta bahwa garis lintang Piramida Agung Giza sesuai dengan kecepatan cahaya dalam satuan meter mungkin hanyalah kebetulan menarik yang patut dipertimbangkan.