Pria Ini Orang Pertama di Dunia yang Buktikan Bentuk Bumi Bulat Pakai Hitungan Matematika
Bukan Kristoforus Kolumbus yang melakukan penghitungan matematika Bumi bulat.
Bukan Kristoforus Kolumbus yang melakukan penghitungan matematika Bumi bulat.
Pria Ini Orang Pertama di Dunia yang Buktikan Bentuk Bumi Bulat Pakai Hitungan Matematika
Perdebatan mengenai bentuk Bumi masih terjadi hingga kini. Banyak pihak yang mengatakan bahwa Bumi itu bulat, ada pula yang menyatakan Bumi itu datar.
Melalui perdebatan yang panjang ini, ternyata 2000 tahun lalu, seorang laki-laki asal Yunani Kuno ini berhasil menemukan jawabannya.
Seorang ahli matematika dari zaman Yunani Kuno sekaligus kepala perpustakaan di Alexandria berhasil menemukan luas keliling Bumi.
Ia menghitung dengan nilai akurasi yang nyaris mirip dengan hasil perhitungan satelit luar angkasa pada pertengahan abad ke-20.
-
Siapa yang membuktikan Bumi bulat? Banyak yang salah kaprah, bukan Columbus penenemu bahwa Bumi itu bulat. Ada kesalahpahaman di masyarakat yang menyebutkan bahwa Christoper Columbus adalah orang yang 'menemukan' bentuk Bumi. Kenyataannya, banyak orang mengetahui bahwa Bumi itu bulat sebelum dia berlayar.
-
Bagaimana Eratosthenes menemukan keliling Bumi? Dengan mengukur sudut sinar matahari di kedua lokasi tersebut dan menggunakan konsep geometri sederhana, ia mampu menghitung perkiraan keliling Bumi. Hasil perhitungannya mendekati nilai modern yaitu sekitar 24.850 mil, hanya sedikit berbeda dengan nilai aktual sekitar 28.735 mil.
-
Kapan Eratosthenes menghitung lingkar Bumi? Pada abad pertama SM, Eratosthenes dari Cyrene, seorang polymath Yunani, berhasil menghitung lingkar planet dengan membandingkan hasil survei yang dikumpulkan di Perpustakaan Alexandria.
-
Kapan Eratosthenes menemukan keliling Bumi? Pada abad ke-3 SM, seorang matematikawan Yunani yang bernama Eratosthenes, muncul dengan perhitungan yang mengungkap rahasia keliling Bumi. Kontribusinya menandai langkah awal dalam pemahaman tentang bentuk Bumi yang sebenarnya.
-
Siapa penemu matematika pertama? Menurut peneliti, ahli matematika pertama bukan dair Romawi, Mesir, Yunani, maupun Babilonia, tetapi ia adalah siapapun yang menciptakan tulang Ishango.
-
Apa yang dilakukan Eratosthenes untuk mengukur Bumi? Kemudian, dia mengembangkan rasio dari jarak utara-selatan antara dua kota tersebut, di mana sudut-sudutnya memungkinkannya menghitung ukuran Bumi.
Siapa orang itu? Dia bernama Eratosthenes. Bermodalkan tongkat dan rasa penasarannya, ia berhasil mendapatkan jumlah keliling Bumi sejauh 40.000 kilometer.
Kala itu ia mengetahui bahwa di Syene, sebuah kota yang terletak di selatan Alexandria tak memunculkan cahaya vertikal pada siang hari saat musim panas berlangsung.
Kemudian ia berpikir apakah hal serupa juga terjadi Alexandria?
Mengutip dari laman Independent, Senin (28/8), tepat pada 21 Juni, ia menancapkan sebatang tongkat ke tanah dan kemudian ia menunggu apakah akan ada bayangan cahaya pada siang hari.
Setelah menunggu, akhirnya munculnya bayangan cahaya sebesar 7 derajat. Namun, pada waktu yang bersamaan bayangan tersebut hanya muncul pada tongkat yang berada di Alexandria saja, sedangkan di Syene tidak memunculkan bayangan sama sekali.
Oleh karena itu, Eratosthenes menyimpulkan bahwa Bumi memiliki bentuk yang bulat, sebab adanya lengkungan yang membuat hanya salah satu tongkat yang mempunyai bayangan cahaya.
Karena perbedaan panjang bayangan cahaya di Alexandria dan Syene hanya sebesar 7 derajat, berarti kota tersebut berjarak 7 derajat pada permukaan bumi yang 360 derajat.
Temuannya Dipastikan Kembali
Untuk memastikan temuannya, Eratosthenes mempekerjakan seorang pria untuk mengukur jarak kedua kota tersebut dan kemudian diketahui bahwa jarak diantara keduanya adalah 5.000 stadia atau sekitar 800 kilometer.
Setelah itu, ia kemudian menghitung keliling bumi dengan menggunakan cara yang sederhana, yaitu dengan mengukur 7,2 derajat sama dengan 1/50 dari 360 derajat, lalu dikalikan 800 sama dengan 50, hasilnya sama dengan 40.000 kilometer.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil yang didapatkan oleh Eratosthenes ini hampir sama dengan hasil yang diperoleh dari satelit luar angkasa pada abad ke-20.
Berangkat dari penjelasan tersebut, disimpulkan bahwa perhitungan mengenai bentuk Bumi itu bulat sudah ditemukan sejak 2000 tahun sebelum satelit luar angkasa hadir.