Ada Misteri di Balik Gurun Terluas di Muka Bumi, Ilmuwan Berhasil Memecahkannya
Ada Misteri di Balik Gurun Terbesar di Muka Bumi, Ilmuwan Berhasil Memecahkannya
Sampai saat ini, kapan terbentuknya bukit-bukit itu belum pernah diketahui.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di gurun Argentina? Gurun ini berada pada ketinggian lebih dari 3.500 meter dan di tempat yang tak terjangkau oleh jalan-jalan biasa. Di atas dataran putih garam di dataran tinggi Puna de Atacama, terdapat rangkaian laguna berwarna hijau yang menyimpan komunitas bakteri dalam jumlah yang cukup besar, dan membentuk gundukan berlapis saat mereka berkembang.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Gurun Sahara? Arkeolog terkejut menemukan karya seni yang tak terduga dari 16 situs batu baru di Gurun Timur, atau Atbai, sebuah lanskap berpasir dan tandus yang merupakan bagian dari Sahara yang membentang di Sudan timur, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada 28 November 2023, di Jurnal Arkeologi Mesir.
-
Apa yang ditemukan di gurun Saudi? Gambar Satelit Ungkap Ada Reruntuhan Misterius di Tengah Gurun Saudi, Ternyata Benteng Sangat Luas Berusia 4.000 Tahun
-
Bagaimana struktur misterius itu ditemukan? Para peneliti menemukan struktur misterius, yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya, menggunakan teknologi penembus tanah di sebuah pemakaman Mesir kuno di Giza.
-
Dimana struktur misterius itu ditemukan? Sedimen yang diendapkan pada masa planet Mars memiliki struktur penutup lautan luas yang kepadatannya tinggi telah terdeteksi dalam proses pemetaan gravitasi planet ini.
-
Di mana struktur misterius itu ditemukan? Para peneliti menemukan struktur misterius, yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya, menggunakan teknologi penembus tanah di sebuah pemakaman Mesir kuno di Giza.
Ada Misteri di Balik Gurun Terbesar di Muka Bumi, Ilmuwan Berhasil Memecahkannya
Bukit pasir bintang di gurun Maroko merupakan salah satu bukit pasir paling kompleks dan besar di dunia. Saat ini ilmuwan telah berhasil memecahkan misteri terkait usia bukit tersebut.
Bukit pasir ini, juga dikenal sebagai bukit pasir piramida karena bentuk khasnya yang menyerupai piramida, tersebar di berbagai belahan bumi, termasuk di Afrika, Asia, Amerika Utara, dan bahkan di Mars.
Namun, sampai saat ini, kapan terbentuknya bukit-bukit itu belum pernah diketahui.
Penelitian terbaru mengungkapkan bukit pasir bintang bernama Lala Lallia di Maroko terbentuk sekitar 13.000 tahun lalu.
Dilansir laman BBC, profesor Geoff Duller dari Universitas Aberystwyth, bersama Profesor Charles Bristow dari Universitas Birkbeck menjelaskan pemahaman tentang usia bukit pasir ini.
Penelitian mereka membantu para ilmuwan untuk memahami perubahan pola angin di masa lalu dan mengungkap kondisi iklim pada waktu itu.
Lala Lallia, yang terletak di lautan pasir Erg Chebbi di tenggara Maroko, memiliki tinggi mencapai 100 meter dan lebar 700 meter.
Bukit pasir ini awalnya berhenti tumbuh sekitar 8.000 tahun, sebelum kemudian berkembang pesat dalam beberapa ribu tahun terakhir.
Menariknya, meskipun gurun telah diidentifikasi dalam sejarah geologi bumi, bukit pasir bintang belum pernah ditemukan sebelumnya karena ukurannya yang sangat besar, membuat para ahli sulit menyadari keberadaannya.
Profesor Duller menjelaskan, temuan ini dapat mengejutkan banyak orang karena memperlihatkan kecepatan pembentukan bukit pasir bintang yang besar dan gerakannya yang lambat melintasi gurun.
Para ilmuwan menggunakan teknik penanggalan pendaran untuk menentukan usia bukit pasir bintang ini, dengan menghitung kapan butiran pasir terakhir kali terpapar sinar matahari.
Metode ini melibatkan analisis sampel pasir yang diambil dari Maroko, yang kemudian dianalisis di laboratorium dalam kondisi cahaya merah redup untuk menghindari pengaruh cahaya yang dapat mengganggu.
Profesor Duller menjelaskan butiran mineral di pasir berperan sebagai "baterai kecil yang dapat diisi ulang", menyimpan energi yang berasal dari radioaktivitas di lingkungan alam.
Contoh lain dari bukit pasir bintang termasuk Star Dune di Colorado, Amerika Utara, yang merupakan bukit pasir tertinggi di AS, dengan ketinggian mencapai 225 meter dari dasar hingga puncaknya.
Meskipun mendaki bukit pasir ini membutuhkan kerja keras, namun pemandangan yang indah dari puncaknya menjadi penghargaan bagi para pendaki.