Jalan-Jalan di Pinggir Sungai, Seorang Kakek Temukan Mata Tombak Berusia 3.000 Tahun
Kakek ini memiliki hobi pendeteksian logam dan ini adalah penemuan paling pentingnya.

Seorang kakek pensiunan di Wisconsin, Amerika Serikat (AS) menemukan mata tombak berusia 3.000 tahun saat jalan-jalan di pinggir sungai sembari membawa detektor logam.
Kakek bernama Dick Banaszak (65) ini telah menggeluti hobi pendeteksi logam selama 30 tahun dan ini adalah salah satu penemuan terpentingnya. Senjata kuno ini ditemukan menjalani hobinya di sepanjang Sungai Root di Racine, Wisconsin.
“Saya pergi dan duduk di bawah pohon,” ujar pensiunan pegawai Dinas Pekerjaan Umum ini kepada Newsweek saat dia menemukan penemuan tersebut.
"Hanya duduk di sana, memunguti tanahnya dan berkata, 'Wow, ini berumur ribuan tahun, sungguh menakjubkan, dan sekarang saya sudah memegangnya.'"
Setelah menemukan artefak tersebut, dia mengaku sangat gembira dan langsung pulang ke rumahnya.

Kebudayaan Tembaga
Banaszak membawa benda tersebut ke Departemen Arkeologi di universitas terdekat di daerahnya dan dia mendapat informasi bahwa temuannya itu adalah hal spesial. Mata tombak itu dikonfirmasi berasal dari Kebudayaan Tembaga berusia sekitar 3.000 tahun, seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (13/8).
Kebudayaan Tembaga Kuno mengacu pada peralatan yang dibuat oleh penduduk wilayah Great Lakes di Amerika Utara, kemungkinan dimulai sekitar 4.000 SM, menurut Museum Umum Milwaukee (MPM), rumah bagi salah satu koleksi artefak Kebudayaan Tembaga terbesar di dunia.
Puluhan ribu artefak Budaya Tembaga Kuno diyakini telah ditemukan selama bertahun-tahun, namun MPM memperkirakan jumlahnya mungkin jauh lebih besar, namun faktanya para pemukim Eropa awal di Amerika Utara melebur artefak tersebut untuk membuat barang baru.