Menjelajah di Desa, Pendetektor Logam Temukan Bros Perunggu Berusia 2.500 Tahun
Pendetektor ini juga menemukan dua senjata kuno yang berusia lebih muda dari bros tersebut.
Seorang warga menemukan tiga artefak kuno saat menjelajah desa untuk menikmati hobinya sebagai pendetektor logam , salah satunya adalah fibula atau bros perunggu besar berusia 2.500 tahun. Pendetektor yang tidak mau disebutkan namanya ini melakukan pencarian di sebuah situs di dekat desa Śniatycze, di Lublin Voivodeship, Polandia tenggara.
Ini adalah penemuan fibula kelima di negara tersebut, seperti dikutip dari Arkeonews, Rabu (28/8).
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Polandia? Tim arkeolog baru-baru ini menemukan harta karun perak yang tak terduga terkubur di samping jalan utama di Polandia. Demikian diumumkan pejabat setempat.
-
Apa yang ditemukan di desa zaman perunggu? Salah satu temuan utama adalah sebuah guci Zaman Perunggu yang hampir utuh, tingginya mencapai 35 cm, dan berusia sekitar 4.000 tahun.
-
Di mana desa zaman perunggu ditemukan? Setelah melakukan proyek penggalian selama hampir setahun di dekat Ely, Cambridgeshire, Inggris, arkeolog dari Britannia Archaeology menemukan benda kuno yang menakjubkan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di desa Zaman Perunggu di Inggris? Arkeolog di Inggris menemukan meja makan di desa Zaman Perunggu, Must Farm di dekat daerah Peterborough.
-
Di mana desa Zaman Perunggu tersebut ditemukan? Arkeolog di Inggris menemukan meja makan di desa Zaman Perunggu, Must Farm di dekat daerah Peterborough.
-
Bagaimana arkeolog menemukan desa? Teknologi ini menggunakan laser yang diproyeksikan dari satelit untuk memindai tanah dan menemukan struktur potensial yang terkubur di bawah permukaan.
Bros ini memiliki panjang 7 cm dan lebar maksimum busur adalah 2,4 cm. Kedua ujung benda ini memiliki bentuk berbeda: ada yang berbentuk jamur dan ujung berbentuk parasut. Terdapat hiasan yang terlihat pada permukaan atas busur, pada ujungnya terdapat sarung untuk jarum pengikat dan tonjolan cembung di atasnya.
Menurut para arkeolog, bros jenis ini sangat langka dan hanya ditemukan di pemakaman kebudayaan Lusatian.
Berdasarkan hasil analisis, dekorasi pada bros ini berasal dari kebudayaan Lusatian dan berasal dari periode akhir kebudayaan ini atau Hallstatt D sekitar tahun 550-400 SM.
Senjata Kuno
Kebudayaan Lusatian pertama kali muncul pada Zaman Perunggu Akhir, dan pada Zaman Besi Awal, budaya ini menyebar ke sebagian besar wilayah Polandia modern, serta sebagian Republik Ceko, Slovakia, Jerman bagian timur, dan Ukraina bagian barat.
Orang-orang dalam budaya ini hidup dalam klan patriarki dan mempraktikkan budidaya lahan, penggembalaan, perburuan, dan penangkapan ikan. Pengecoran perunggu dan pengerjaan besi mereka sangat berkembang.
"Temuan ini sangat penting bagi para arkeolog. Baik dari sudut pandang konservasi, karena kita punya situs arkeologi baru dan itu mungkin pemakaman kebudayaan Lusatian, dan dari sudut pandang penelitian dan pengetahuan," jelas arkeolog dari Kantor Provinsi untuk Perlindungan Monumen di Lublin cabang Zamosc, Wieslaw Koman.
Selain fibula tersebut, pendetektor logam tersebut juga menemukan dua senjata zaman pertengahan. Salah satunya berupa senjata lempar berusia 700 tahun dan kapak berusia 500 tahun. Kapak ini biasanya digunakan untuk perang dan kondisinya masih sangat baik.