Pemburu Harta Karun Temukan Tumpukan Koin Romawi Berusia Sekitar 2000 Tahun, Bergambar Para Kaisar Terkenal
Harta karun ini ditemukan menggunakan detektor metal di ladang kecil.
Harta karun ini ditemukan menggunakan detektor metal di ladang kecil.
-
Koin Romawi apa yang ditemukan? Sebuah koin perak Romawi yang berusia lebih dari 2.100 tahun ditemukan selama penggalian di dekat rumah pemandian kuno di Inggris.
-
Kapan koin-koin Romawi ditemukan? Pendeteksi logam bernama David Moss dan Tim Taylor menemukan dua timbunan koin Romawi di Lembah Conwy, Wales, ketika musim dingin 2018-2019 lalu.
-
Siapa yang menemukan koin emas di Romawi Kuno? Helen ikut bersama sejumlah arkeolog perempuan dan mereka menemukan koin emas, tembikar, dan mosaik Romawi kuno saat melakukan penggalian di Verulamium, kota Romawi terbesar di Inggris.
-
Dimana artefak Romawi Kuno ditemukan? Panci yang ditemukan di dekat Bury St Edmunds ini dipamerkan di Desa dan Museum West Stow Anglo-Saxon.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di pemakaman Romawi Kuno? Saat melakukan penggalian pada tahun 1970-an di pemakaman Romawi kuno di Belgia, arkeolog menemukan satu jasad manusia yang kemudian dipajang di sebuah museum.
-
Bagaimana artefak Romawi ditemukan? Dari Slip Gaji Sampai Kulkas Artefak sejarah peradaban Romawi kuno telah banyak ditemukan.
Pemburu Harta Karun Temukan Tumpukan Koin Romawi Berusia Sekitar 2000 Tahun, Bergambar Para Kaisar Terkenal
Para pemburu artefak kuno dengan menggunakan detektor logam di Polandia menemukan tumpukan koin Romawi kuno. Konservator Monumen Provinsi Lublin dalam unggahannya di media sosial pada Jumat mengatakan, para pemburu harta karun yang tergabung dalam "Group of Explorers" itu secara rutin mencari artefak logam dan harta karun.
Kelompok tersebut dipimpin oleh Janusz Szabat dan Piotr Magoch, mulai mencari di ladang di sekitar kota kecil Księżopol, seperti dikutip dari CBS News, Kamis (1/8).
Barang paling langka yang ditemukan oleh kelompok ini adalah simpanan kecil dinar Romawi kuno, atau koin perak. Ada tiga dinar perak yang dicetak dengan wajah kaisar Romawi Antonius Pius, dicetak antara tahun 138 dan 161, serta satu dinar perak dengan wajah istrinya, Faustyna the Younger, dicetak pada tahun 141. Koin keempat dengan wajah karya Antonius Pius ditemukan, tetapi yang ini dicetak antara tahun 146 dan 152, dan sebagian sengaja dipotong, kemungkinan besar pada saat pertukaran perdagangan, menurut konservator. Ada juga dinar perak dengan wajah Marcus Aurelius, dicetak pada tahun 174.
Ada juga beberapa dinar palsu yang dibuat oleh Visigoth Jerman. Satu koin tidak dapat dibaca, tetapi koin lainnya juga milik Antonius Pius. Menurut para konservator, koin palsu ini "sulit dibaca", tetapi memiliki gambar kaisar dan salinan tulisan pada koin asli.
Koin terakhir dalam tumpukan itu berukuran lebih besar, dua kali ukuran koin dinar. Ukuran sebesar itu membuatnya “cukup langka,” kata konservator. Koin itu dicetak dengan wajah permaisuri Herennia Cupressenia Etruscilla, dan dicetak antara tahun 249 dan 251.
Seperempat dari koin tersebut dipotong,
kemungkinan besar selama transaksi perdagangan.
Di lokasi penggalian juga ditemukan "beberapa perkakas silikon kecil" dan "puluhan tembikar". Usia perkakas tersebut tidak dapat dipastikan, namun pecahan tembikar "didominasi" oleh potongan-potongan dari zaman Romawi. Satu fragmen berasal dari Abad Pertengahan Awal, sementara potongan lainnya lebih baru.
Konservator mengatakan, tes penggalian dan pencarian lebih luas akan dilakukan di area tersebut.