Guci Berusia 4.000 Tahun Ini Masih Utuh, Ditemukan di Desa Bawah Tanah dari Zaman Perunggu
Arkeolog kaget dengan kondisi guci yang masih utuh.
Guci Berusia 4.000 Tahun Ini Masih Utuh, Ditemukan di Desa Bawah Tanah dari Zaman Perunggu
Setelah melakukan proyek penggalian selama hampir setahun di dekat Ely, Cambridgeshire, Inggris, arkeolog dari Britannia Archaeology menemukan benda kuno yang menakjubkan.
Salah satu temuan utama adalah sebuah guci Zaman Perunggu yang hampir utuh, tingginya mencapai 35 cm, dan berusia sekitar 4.000 tahun.
Sumber: BBC
Temuan ini sangat langka, karena biasanya mereka menemukan pecahan-pecahan guci yang rusak. Menemukan guci yang hampir lengkap seperti ini adalah hal yang istimewa.
Direktur Britannia Archaeology, Martin Brook mengatakan mereka mengira sisi-sisi guci akan ambruk saat mereka mengambilnya dari tanah, tetapi hal ini tidak terjadi.
“Biasanya kami menemukan pecahan guci yang sedikit hancur dan pecah. Kami biasanya tidak mendapatkan seluruh wadah yang 95 persen lengkap dan masih berdiri," jelas Alice Schute, pejabat proyek penggalian.
Sumber: BBC
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di desa Zaman Perunggu di Inggris? Arkeolog di Inggris menemukan meja makan di desa Zaman Perunggu, Must Farm di dekat daerah Peterborough.
-
Dimana guci tua itu ditemukan? Di Museum Peranakan Temanggung, Jawa Tengah, terdapat sebuah guci tua yang konon sudah berusia ribuan tahun.
-
Di mana desa Zaman Perunggu tersebut ditemukan? Arkeolog di Inggris menemukan meja makan di desa Zaman Perunggu, Must Farm di dekat daerah Peterborough.
-
Bagaimana guci kuno itu ditemukan? Situs ini pertama kali menjadi perhatian publik ketika pemburu harta karun melakukan penggalian ilegal pada tahun sebelumnya.
-
Dimana guci itu ditemukan? Guci itu awalnya ditemukan bersama dengan sisa-sisa enam guci besar lainnya selama penggalian yang dilakukan pada 2012 di daerah Ophel di selatan Bukit Bait Suci (Temple Mount), yang dipimpin oleh almarhum Dr. Eilat Mazar dari Institut Arkeologi Universitas Ibrani Yerusalem.
-
Dimana artefak Zaman Perunggu ditemukan? Di sudut lapangan olahraga di Cardiff, Wales, Inggris, para arkeolog dan sukarelawan menemukan sejumlah artefak di lokasi dua rumah bundar yang memberikan petunjuk tentang bagaimana orang hidup dan bekerja di sana 3.500 tahun yang lalu.
Selain itu, para arkeolog juga menemukan desa Saxon yang sebelumnya tidak diketahui. Desa ini memiliki sebuah balai besar dan bangunan-bangunan unik yang digali ke dalam tanah, bukan dibangun di atas tanah seperti biasanya.
Foto: Britannia Archaeology
Brook mengatakan, setidaknya 20 bangunan telah digali, termasuk “aula besar”, yang diyakini merupakan bagian dari pemukiman Saxon yang jauh lebih besar. Bangunan lain digali lebih dalam di bawah tanah, hingga 8 cm, dan telah mengungkapkan bukti penggunaan industri bengkel.
Foto: Britannia Archaeology
“Yang istimewa dari desa ini adalah bangunan dengan fitur tenggelamnya, seperti yang direkreasikan di West Stow di Suffolk.” kata Alice Schute."Alih-alih dibangun di atas tanah, mereka menggali ke dalam tanah dan ini sangat jarang untuk mendapatkan satu atau dua tetapi kita punya 12 dan beberapa di antaranya sangat dalam, 20 hingga 30 cm di bawah tanah." tambahnya.
Arkeolog juga temukan potongan pipi tali kekang kuda akhir Zaman Perunggu yang diukir dengan indah. Temuan lainnya termasuk alat tenun, lingkaran gelendong, jarum, dan manik-manik yang sangat kecil, yang menunjukkan adanya aktivitas menenun kain.
Foto: Direktur Britannia Archaeology
Selain itu, ada bobot jerami, pin tulang, sisir, alat tenun, bilah pisau, dan pin. Barang-barang ini memberikan gambaran hidup tentang kehidupan manusia ribuan tahun yang lalu. Menariknya, beberapa artefak terlihat seolah-olah baru dibuat kemarin.
Foto: Britannia Archaeology
Bukti yang digali sejauh ini mengungkapkan situs itu diduduki sampai periode Romawi dan kemudian tampaknya ditinggalkan sampai desa abad ke-4 atau ke-5 Masehi dibangun. Situs ini digali untuk pembangunan proyek perumahan oleh Orbit Homes, pada bulan Oktober.
Foto: Britannia Archaeology
Penggalian ini masih akan berlanjut hingga Natal, dan setelahnya, akan dimulai analisis pasca-penggalian lebih lanjut. Temuan ini bukan hanya penting bagi sejarah lokal, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas, mengungkapkan sejarah yang tidak diketahui sebelumnya.
Sumber: BBC
"Situs ini penting bagi sejarah lokal tetapi memiliki makna yang jauh lebih luas - tidak ada yang tahu bahwa ini ada di sini," kata Alice Schute.
Foto: Alice Schute (kanan), bersama rekan-rekannya Emily Danvers-Rushin, Matthew Selfte dan beberapa temuan mereka (John Devine/BBC)