Temuan Dua Tengkorak dan Helm Tentara Ungkap Jejak Perang Sadis 2.000 Tahun Lalu, Ada Bekas Luka Pedang di Kepala Prajurit
Arkeolog menemukan kerangka-kerangka itu saat penggalian di Kota Sardes, Kerajaan Lydia. Di kota itu jejak pertempuran sadis.
Selama penggalian arkeologi di kota kuno Sardes, ibu kota Kerajaan Lydia di Turki bagian barat, ditemukan jejak Pertempuran Thymbra, yang terjadi pada tahun 546 SM antara Raja Lydia Croesus dan Kaisar Persia Cyrus II. Perang itu mengakibatkan kekalahan Kerajaan Lydia serta penaklukan Sardes.
Dilansir Arkeonews, dalam pertempuran yang mengakibatkan dominasi Persia di Anatolia Barat, kerangka dua prajurit berusia 20-26 tahun ditemukan di bawah tembok kota.
-
Di mana tengkorak-tengkorak tersebut ditemukan? Tim penelitian dari Universitas Adelphi, yang dipimpin Agelarakis, menemukan total sepuluh kerangka milik empat wanita dan enam pria. Dari lokasi dan arsitektur situs pemakaman, tampaknya mereka adalah individu dengan status sosial yang tinggi.
-
Dimana tengkorak itu ditemukan? Tengkorak ini ditemukan di pemakaman kota kuno Lato, yang mengarah pada penemuan-penemuan arkeologi menakjubkan di seluruh wilayah itu.
-
Dimana tengkorak ini ditemukan? Ahli menemukan empat tengkorak aneh di tempat pembuangan sampah, berlokasi di reruntuhan Iglesia Colorada, sebuah desa Inca kuno di kaki bukit Andes, Peru.
-
Siapa yang menemukan tengkorak-tengkorak tersebut? Tim penelitian dari Universitas Adelphi, yang dipimpin Agelarakis, menemukan total sepuluh kerangka milik empat wanita dan enam pria.
-
Dimana tengkorak ditemukan? Saat ini, tengkorak tersebut menjadi bagian dari Koleksi Duckworth milik Universitas Cambridge.
Tembok ditemukan sekitar 50 tahun lalu dan digali selama penggalian tahun ini.
Prof. Dr. Nicholas Cahill, Kepala penggalian, mencatat ada bekas luka pedang pada kerangka para prajurit, terutama di kepala dan lengan mereka, dan batu-batu ditemukan di telapak tangan para prajurit.
Salah satu dari dua kerangka prajurit yang ditemukan di kaki tembok kota, jasadnya dibuang di lapisan puing-puing batu bata ketika benteng tersebut sengaja dihancurkan dan Sardis didebentengi.
Ini pasti terjadi tak lama setelah prajurit tersebut meninggal karena tulang-tulangnya masih sebagian besar menyatu dan dia masih memegang batu di tangannya.
Prof. Dr. Cahill mengatakan, Pertempuran Thymbra antara Cyrus yang Agung dan Croesus mengakibatkan kekalahan Kerajaan Lydia dan penaklukan Sardes.
Dibuang ke reruntuhan tembok
Salah satu dari dua kerangka prajurit yang ditemukan di kaki tembok kota, jasadnya dibuang di lapisan puing-puing batu bata ketika benteng tersebut sengaja dihancurkan dan Sardis dibentengi. Ini pasti terjadi tak lama setelah prajurit tersebut meninggal karena tulang-tulangnya masih sebagian besar menyatu dan dia masih memegang batu di tangannya.
Prof. Dr. Cahill mengatakan, Pertempuran Thymbra antara Cyrus yang Agung dan Croesus mengakibatkan kekalahan Kerajaan Lydia dan penaklukan Sardes.
Kerangka prajurit yang ditemukan di lapisan kehancuran Persia di dasar tembok kota yang monumental diperkirakan berusia 20-an dan 25-an. Kerangka tersebut memiliki luka akibat pedang dan senjata serupa.
"Menurut kami, prajurit-prajurit ini dibuang ke reruntuhan tembok kota setelah perang tanpa dikuburkan atau diselenggarakan upacara," kata dia.
"Sebuah batu ditemukan di telapak tangan seorang prajurit. Batu ini kemungkinan besar adalah batu ketapel. Karena prajurit-prajurit ini dilemparkan ke dasar tembok kota, maka mereka bukanlah personel militer Persia yang menang, melainkan prajurit bangsa Lydia yang kalah."
Mencetak koin pertama
Cahill juga menuturkan, sebuah helm ditemukan di samping kerangka yang milik tentara Lydia.
“Dalam pemeriksaan kami terhadap kerangka para prajurit, terdapat tekanan pada tulang. Ini menunjukkan mereka mengenakan baju besi yang sangat berat. Sebuah helm juga ditemukan di samping kerangka. Helm ini sekarang berada di Museum Manisa. Satu kerangka memiliki lengan yang patah. Prajurit itu mungkin mematahkannya dengan alat perang saat membela diri.”
Sardis adalah kota orang-orang Lydia, yang merupakan salah satu suku bangsa Anatolia. Mereka memiliki bahasa khusus. Pada abad keenam SM, mereka mendirikan kekaisaran besar dan mencetak uang pertama di dunia.
Mereka mencetak koin pertama dengan logam elektron alami, campuran emas dan perak.
Kota ini kembali menjadi ibu kota Persia. Ketika Alexander Agung datang, kota ini kembali menjadi kota penting. Pada periode Bizantium, seluruh kota hancur oleh gempa bumi besar dan kehidupan terus berlanjut di Acropolis.