Arkeolog Temukan Bukti Jejak Pertempuran Sengit Pasukan Bizantium dan Kekhalifahan Islam, Ada Senjata Sampai Kalung Salib
Pertempuran ini menyebabkan lengsernya otoritas Bizantium di Anatolia dan Armenia.
Arkeolog Turki menemukan bukti jejak Pertempuran Malazgirt antara pasukan Kekaisaran Bizantium dan Kekhalifahan Seljuk. Bukti ini ditemukan para arkeolog dari Proyek Arkeologi Pertempuran Malazgirt yang dipimpin Profesor Dr Adnan Cevik.
Pertempuran ini menyebabkan lengsernya otoritas Bizantium di Anatolia dan Armenia dan secara perlahan dimulainya Turfikisasi Anatolia.
-
Apa temuan arkeologi di Turki? Patung yang ditemukan hanya berupa kepala ini terbuar dari marmer. Patung dewa dan dewi Yunani kuno ditemukan di kota kuno Aizanoi, Turki barat, dalam penggalian terbaru para arkeolog.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turki? Arkeolog di Turki menemukan celengan yang dikubur di dalam tanah berisi koin emas kuno, yang diyakini dicetak di Kekaisaran Persia.
-
Siapa yang menemukan senjata zaman besi? Saat menggeledah sebuah benteng bukit kuno, seorang pencari logam dengan alat detektornya menemukan kumpulan senjata Zaman Besi yang diyakini menurut para ahli menjadi yang paling besar di Jerman Barat.
-
Apa saja senjata kuno yang ditemukan? Senjata yang ditemukan ini mencakup ujung tombak, kapak, dan tiga lainnya yang jenisnya belum teridentifikasi.
Dikutip dari Heritage Daily, Selasa (1/10), pertempuran ini terjadi di dekat Manzikert, wilayah Iberia (dekat Malazgirt modern di Provinsi Muş, Turki) pada tanggal 26 Agustus 1071.
Para arkeolog melakukan survei ekstensif seluas 150 kilometer persegi di dataran Malazgirt, dan menggunakan pemindaian geofisika dan teknik eksplorasi untuk menentukan dengan tepat lokasi-lokasi pertempuran.
Dari penggalian tersebut ditemukan anak panah, pedang, dan pecahan tombak. Selain itu, arkeolog juga menemukan koin perunggu Romawi. Koin ini bergambar sosok Kaisar Romanos IV Diogenes, yang ditangkap dan ditawan setelah pertempuran.
Arkeolog juga mengatakan kalung salib dari abad ke-11 Masehi, kuburan periode Seljuk, dan ratusan benda logam dari pertempuran tersebut. Menurut Koordinator Proyek, Dr Oguzhan Karacetin, benda-benda tersebut akan dipamerkan di Museum Mus dan Ahlat.