Gunakan Satelit Mata-Mata AS, Arkeolog Temukan Lokasi Pertempuran Pasukan Muslim Saat Penaklukan Persia 1.400 Tahun Lalu
Pertempuran bersejarah tersebut berhasil dimenangkan pasukan Muslim Arab.
Para arkeolog menemukan situs pertempuran kuno Al-Qadisiyyah di Irak menggunakan foto-foto yang tidak diklasifikasikan dari satelit mata-mata Amerika Serikat (AS). Pertempuran tersebut terjadi pada tahun 636 M dan menjadi ajang kemenangan signifikan kaum Muslim Arab dalam ekspansinya ke luar Arab.
Meskipun merupakan situs bersejarah yang penting, hingga saat ini tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Para arkeolog dari Universitas Durham di Inggris dan Universitas Al-Qadisiyah di Irak menemukan lokasi pertempuran kuno tersebut dengan menggabungkan foto-foto yang tidak diklasifikasikan dari satelit mata-mata AS dengan informasi yang diperoleh dengan menyaring teks-teks kuno, seperti dikutip dari Greek Reporter, Jumat (15/11).
-
Bagaimana cara arkeolog menemukan pangkalan militer? Dalam penggalian itu arkeolog menemukan bagian Via Pretoria, jalan utama di markas tersebut dan juga podium berbentuk setengah lingkaran serta area jalan berbatu yang menjadi bagian dari bangunan besar untuk umum.
-
Bagaimana cara arkeolog mengungkap bukti perang kuno? Kini, arkeolog memeriksa jaringan kerangka yang saling bertumpuk dan mengungkap bukti baru tentang peperangan kuno, menurut sebuah studi baru.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Turkistan? Para arkeolog menemukan perhiasan emas, mata panah, dan cermin perunggu besar dari kuburan berusia sekitar 2.000 tahun di wilayah Turkistan, Kazakhstan selatan.
-
Bagaimana arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Di mana situs arkeologi ditemukan? Di pinggiran kota Canterbury, Inggris, arkeolog menemukan bukti penduduk paling awal di negara tersebut sekitar 950 ribu tahun lalu.
-
Dimana arkeolog menemukan gambar? Lokasi situs ini mengejutkan karena dua alasan, yaitu jaraknya jauh dari sumber air terdekat, Danau Nubia, yaitu lebih dari 97 kilometer, dan lanskap gersang yang tidak ideal untuk beternak hewan bertanduk besar, kata para penulis penelitian.
Pertama-tama, tim arkeolog memetakan rute ziarah Darb Zubaydah berusia 1.000 tahun dari Kufa di Irak menuju Makkah di Arab Saudi. Saat melakukan proses ini, mereka menyadari foto-foto yang tidak diklasifikasikan mungkin merupakan bagian yang hilang yang mereka butuhkan untuk menemukan situs pertempuran kuno ini.
Teks-teks sejarah yang mereka gunakan sebagai referensi juga menjadi sangat penting dalam proses ini. Ketika mereka menggunakan deskripsi bangunan kuno dan foto satelit mata-mata AS untuk memetakan rute ziarah, mereka menemukan hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan tentang pertempuran kuno Al-Qadisiyyah.
“Saya pikir ini adalah peluang bagus untuk mencoba menemukannya,” kata William Deadman, spesialis penginderaan jauh arkeologi dari Universitas Durham.
Benteng dan Tembok
Langkah pertama Deadman adalah menggambar lingkaran pada peta menggunakan jarak yang disebutkan dalam teks sejarah. Dia kemudian memeriksa di mana lingkaran yang dihasilkan saling tumpang tindih.
Dia kaget ketika dia dan tim akhirnya menemukan sebuah benteng dan tembok ganda yang persis sesuai dengan teks.
Mereka menemukan lokasi pertempuran kuno Al-Qadisiyyah terletak sekitar 29 kilometer selatan Kufah di Provinsi Najaf, yang mengonfirmasi penyelidikan lapangan yang dilakukan oleh para peneliti di Irak.
“Penemuan ini memberikan lokasi geografis dan konteks pertempuran yang merupakan salah satu kisah awal ekspansi Islam ke Irak modern, Iran, dan sekitarnya,” kata Deadman, seraya menambahkan ini adalah “momen penting dalam sejarah."
Pertempuran Bersejarah
Pertempuran Al-Qadisiyyah berlangsung antara pasukan Kekhalifahan Rashidun, yang didirikan tepat setelah wafatnya Nabi Muhammad melawan pasukan Kekaisaran Sasaniyah. Kemenangan pasukan Arab memperkuat pijakan mereka di Asia Barat dan mempersiapkan dominasi mereka lebih lanjut di wilayah tersebut.
Para ilmuwan sangat senang telah menemukan lokasi pertempuran kuno tersebut. Setelah bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya, para arkeolog akhirnya mengetahui di mana momen sejarah yang luar biasa ini terjadi.
Para arkeolog kini dapat menyelidiki situs tersebut dan mempelajari lebih lanjut tentang pertempuran kuno tersebut, yang sangat penting bagi sejarah wilayah tersebut, serta pemukiman yang berada di dekatnya.
"Untuk dapat menggunakan pekerjaan survei kami untuk tidak hanya mengidentifikasi lokasi pertempuran bersejarah yang penting, tetapi juga lokasi dua pemukiman utama di sepanjang Darb Zubaydah, sangatlah menarik," pungkas Deadman.