Manusia Mustahil Mendarat di Planet Jupiter, Ilmuwan Ungkap Alasannya
Jupiter adalah planet terbesar di dalam tata surya.
Jupiter adalah planet yang paling besar di dalam tata surya kita. Untuk memberikan gambaran, ukuran Jupiter dua kali lipat dari total gabungan semua planet yang ada. Keunikan lainnya adalah Jupiter dikelilingi oleh banyak bulan, dan meskipun memiliki beberapa cincin, cincin tersebut tidak sepopuler cincin Saturnus. Cincin Jupiter terlihat sangat redup dan tersusun dari debu.
Ahli astronomi menyebut Jupiter sebagai bintang yang gagal karena planet ini kaya akan hidrogen dan helium, seperti bintang. Namun, massa Jupiter tidak cukup untuk memicu reaksi fusi di intinya. Diperlukan sekitar 70 kali massa Jupiter saat ini untuk memicu proses fusi nuklir dan menjadikannya sebuah bintang.
-
Kenapa Jupiter disebut bintang gagal? Jupiter sering disebut sebagai 'bintang yang gagal' karena massanya yang besar, tetapi tidak cukup besar untuk memulai fusi nuklir seperti yang terjadi di bintang-bintang.
-
Kenapa alien sulit bepergian ke luar angkasa? Sebagian besar planet super-bumi yang dianggap sebagai kandidat potensial untuk mendukung kehidupan alien memiliki massa dan gravitasi yang jauh lebih besar daripada bumi. Diketahui bahwa bumi memiliki kecepatan lepas sebesar 40.000 kilometer per jam yang berarti roket harus mencapai kecepatan tersebut agar bisa melepaskan diri dari tarikan gravitasi bumi.
-
Mengapa alien tidak bisa keluar dari planetnya? Sebuah teori baru mencoba menjelaskan mengapa alien di planet lain tidak bisa menjelajah alam semesta atau di tata surya mereka sendiri: mereka mungkin terjebak di planet mereka sendiri, tidak bisa keluar dari atmosfernya.
-
Kenapa banyak yang beranggapan Jupiter meninggal? 7 'Iya, itu dua tahun lalu sampe temen temen nanya. Emang mungkin ada aja kali ya, udah lama enggak keliatan, gua di dalem kenapa kenapa, tapi kenyataannya enggak, saya masih hidup,' pungkasnya.
-
Mengapa wisata ke Mars sangat sulit dilakukan? Dilansir dari Discover Magazine, Rabu (13/9), seorang arsitek luar angkasa dari Inisiatif Eksplorasi Luar Angkasa MIT Media Lab bernama Valentina Sumini mengatakan bahwa saat ini ada tantangan besar yang pada umumnya mencegah wisatawan mengunjungi Mars, utamanya adalah radiasi.
-
Apa kendala bawa orang ke Mars? Hanya saja, rencananya itu ditentang oleh ilmuwan NASA, Michele Thallter. Alasannya adalah persoalan teknologi.
Manusia maupun wahana antariksa tidak akan pernah bisa menjelajahi permukaan Jupiter. Berbeda dengan Bumi, planet ini tidak memiliki permukaan yang padat. Dikutip dari Science Alert, Rabu (14/11), Jupiter tidak memiliki permukaan kokoh seperti Bumi. Tidak ada tanah, batu, atau permukaan keras yang bisa dijelajahi atau digunakan untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa.
Berbeda dengan planet lain di tata surya, Jupiter tidak tersusun dari material padat dan berbatu. Planet ini terdiri dari gas, mirip dengan komposisi yang ada pada matahari. Hal ini menjadikan Jupiter sering disebut sebagai "raksasa gas". Selain itu, kandungan gas hidrogen dan helium di Jupiter menghasilkan tekanan yang sangat kuat, yang dapat menyebabkan tubuh manusia meledak jika berada di kedalaman tertentu.
Pada kedalaman 1.600 kilometer di dalam Jupiter, gas di atasnya berubah menjadi hidrogen cair, membentuk lautan. Namun, lautan ini bukanlah air, melainkan gas yang berada dalam bentuk cair. Di kedalaman sekitar 32.000 kilometer, hidrogen cair tersebut bertransformasi menjadi hidrogen metalik dengan elektron yang bergerak bebas. Tekanan di bagian inti Jupiter mencapai tingkat yang sangat tinggi, setara dengan 100 juta atmosfer Bumi. Selain itu, suhu di inti Jupiter juga sangat ekstrem, mencapai 20.000 derajat Celsius, yang tiga kali lipat lebih panas dibandingkan suhu di permukaan matahari.
Misi Luar Angkasa NASA
Menurut informasi yang dirilis NASA pada Kamis (14/11), salah satu misi luar angkasa yang bertujuan untuk mengungkap rahasia Planet Jupiter adalah Juno, yang merupakan proyek milik NASA. Juno bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, mencapai 257.495 kilometer per jam saat memasuki orbit Jupiter, menjadikannya sebagai wahana antariksa tercepat yang pernah diciptakan oleh manusia.
Wahana ini menggunakan panel surya untuk memproduksi energinya, sehingga menjadi wahana antariksa pertama yang menggunakan tenaga matahari di orbit Jupiter. Dengan teknologi ini, Juno mampu beroperasi lebih lama tanpa memerlukan pengisian bahan bakar.
Juno telah memberikan informasi penting mengenai atmosfer Jupiter, termasuk komposisi, pola angin yang sangat kuat, serta adanya aurora yang mempesona. Dengan menggunakan JunoCam, kamera canggih yang dimilikinya, wahana ini berhasil menangkap gambar-gambar menakjubkan dari Great Red Spot, badai raksasa yang telah ada di Jupiter selama berabad-abad. Selain itu, Juno juga mempelajari medan magnet yang sangat kuat di Jupiter. Data yang diperoleh menunjukkan medan magnet planet ini jauh lebih rumit dan dinamis dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya.
Tidak hanya fokus pada Jupiter, Juno juga telah melakukan beberapa penerbangan dekat dengan bulan-bulan Jupiter, seperti Ganymede, Europa, dan Io. Penerbangan ini memberikan wawasan baru mengenai bulan-bulan tersebut, termasuk kemungkinan adanya lautan di bawah permukaan Europa. Misi Juno direncanakan akan berlanjut hingga tahun 2025, dengan peluang untuk perpanjangan di masa mendatang. Juno terus memberikan data baru yang berharga tentang Jupiter dan sistemnya, sehingga membantu kita memahami lebih dalam mengenai raksasa gas ini dan posisinya dalam alam semesta.