Arkeolog Temukan Periuk Berisi Koin Emas, Dikubur Tentara 2.400 Tahun Lalu
Koin-koin ini digunakan untuk menggaji tentara bayaran.
Arkeolog Temukan Periuk Berisi Koin Emas, Dikubur Tentara 2.400 Tahun Lalu
Arkeolog menemukan sebuah periuk yang ternyata berisi koin emas kuno. Harta karun ini ditemukan di kota kuno Notion, Turki barat. Koin-koin ini diyakini dikubur sekitar 2.400 tahun lalu.
-
Dimana arkeolog menemukan koin emas? Arkeolog di Bulgaria menemukan lima koin emas saat menggali di desa Debnevo, di wilayah utara negara tersebut.
-
Kapan harta karun koin perak itu dikubur? Arkeolog menduga harta karun itu merupakan simpanan seorang penduduk yang tinggal di kawasan pertanian, dan kemungkinan dikubur demi keamanan dan tujuan untuk mendapatkannya kembali di kemudian hari.
-
Kapan koin perak tersebut dikubur? Koin perak itu telah terkubur selama hampir 1.000 tahun dan berasal dari era Penaklukan Normandia.
-
Dimana artefak kuno itu ditemukan? Para arkeolog maritim dari Universitas Bournemouth Inggris menemukan dua lempengan berukir salib dari abad pertengahan di dasar Teluk Studland, telah ada disana selama hampir 800 tahun.
-
Dimana artefak emas tertua ditemukan? Manik-manik ini ditemukan di sebuah permukiman prasejarah di Bulgaria, berasal dari sekitar tahun 4500 sampai 4600 SM.
-
Dimana artefak kuno ini ditemukan? Artefak kuno ini ditemukan di selatan Aswan, terletak di daerah yang dilanda banjir karena pembangunan Bendungan Tinggi Aswan antara tahun 1960 dan 1970.
Koin ini ditemukan di bawah sebuah rumah di dalam ruangan tersembunyi, bagian dari bangunan yang berasal dari abad ketiga SM, seperti dikutip dari laman Archaeology Magazine, Senin (5/8).
“Penemuan berharga seperti itu dalam penggalian arkeologi yang terkendali sangat jarang terjadi. Tidak seorang pun pernah menguburkan timbunan koin, terutama koin logam mulia, tanpa bermaksud untuk mengambilnya kembali," jelas Christopher Ratté, profesor studi klasik di Universitas Michigan dan direktur Proyek Arkeologi Notion, yang mempelopori penggalian tersebut.
Koin-koin tersebut diidentifikasi sebagai daric, sejenis koin emas yang dikeluarkan oleh Kerajaan Persia. Koin-koin bergambar sosok pemanah yang sedang berlutut, elemen desain yang menonjolkan asal-usul Iran. Koin-koin tersebut kemungkinan besar dicetak di Sardis, sekitar 96,5 km timur laut Notion, yang menjadi ibu kota satrapi Persia di Lydia pada masa puncak Kekaisaran Persia. Desain daric tetap konsisten sejak akhir abad keenam SM hingga penaklukan Kekaisaran Persia oleh Alexander Agung pada tahun 330 SM.
Kehadiran koin-koin ini di Notion menunjukkan bahwa koin-koin tersebut digunakan untuk menggaji tentara bayaran.
Menurut sejarawan Yunani Xenophon, satu daric setara dengan gaji bulanan seorang prajurit.
Konteks penguburan koin-koin tersebut menunjukkan suatu periode pergolakan politik dan militer yang signifikan. Antara tahun 430 dan 427 SM, Notion diduduki oleh sekelompok simpatisan dan tentara bayaran Persia. Pada masa ini, jenderal Athena, Paches, membunuh tentara bayaran pro-Persia, yang menyebabkan pengusiran simpatisan Persia dan reorganisasi kota di bawah kendali Athena. Rangkaian peristiwa ini dapat menjelaskan mengapa harta karun itu terkubur dan tidak pernah diambil kembali.
Notion, terletak di zona perbatasan yang diperebutkan, sering kali berpindah antara kendali Persia dan Yunani. Era ketidakstabilan ini tercermin dalam catatan arkeologi dan sejarah. Misalnya, pada tahun 427 SM, Thucydides menceritakan bagaimana Paches menyerang pasukan tentara bayaran pro-Persia di Notion, setelah itu kota tersebut direorganisasi di bawah pengawasan Athena.
Penggalian di Notion, yang dimulai pada tahun 2022 oleh tim dari Universitas Michigan, Universitas Sinop, dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, terus mengungkap wawasan tentang masa lalu kota tersebut.
Koin-koin tersebut kini disimpan di Museum Arkeolog Ephesus di Selcuk, Turki, bersama artefak lain yang digali dari situs tersebut.