Arkeolog Temukan Timbunan Koin Emas Romawi Berusia 1.700 Tahun, Tersimpan di Lokasi Berbahaya Penuh Bom
Menurut analisis independen, timbunan koin ini bernilai fantastis.
Para arkeolog di Luksemburg menemukan timbunan koin emas Romawi berusia 1.700 tahun yang mewah dan disimpan di dekat fondasi benteng Romawi kecil yang mirip menara. Timbunan tersebut berisi 141 keping koin emas yang dicetak antara tahun 364 dan 408 di Holzthum, sebuah desa di Luksemburg utara.
Setiap keping koin ini beratnya sekitar 4.5 gram. Menurut analisis independen, ratusan koin tersebut nilainya mencapai 308.600 euro atau sekitar Rp5,1 miliar.
-
Koin Romawi apa yang ditemukan? Sebuah koin perak Romawi yang berusia lebih dari 2.100 tahun ditemukan selama penggalian di dekat rumah pemandian kuno di Inggris.
-
Dimana artefak Romawi Kuno ditemukan? Panci yang ditemukan di dekat Bury St Edmunds ini dipamerkan di Desa dan Museum West Stow Anglo-Saxon.
-
Dimana arkeolog menemukan koin emas? Arkeolog di Bulgaria menemukan lima koin emas saat menggali di desa Debnevo, di wilayah utara negara tersebut.
-
Dimana penemuan harta karun Romawi itu? Jasad seorang gadis Romawi ditemukan dalam peti mati timah di Gunung Skopus, Yerusalem.
-
Siapa yang menemukan koin emas di Romawi Kuno? Helen ikut bersama sejumlah arkeolog perempuan dan mereka menemukan koin emas, tembikar, dan mosaik Romawi kuno saat melakukan penggalian di Verulamium, kota Romawi terbesar di Inggris.
-
Dimana bunker Romawi kuno ditemukan? Para arkeolog menemukan tempat persembunyian bawah tanah yang sangat luas di daerah yang diklaim sebagai wilayah Israel utara.
Koin-koin tersebut bergambar delapan kaisar Romawi, namun tiga keping menggambarkan penguasa tidak sah Romawi yaitu Eugenius. Eugenius merupakan kaisar Kekaisaran Romawi Barat yang menjabat hanya dua tahun, dari 392-394. Namun kekuasaannya tidak diakui oleh Theodosius I, kaisar Kristen di Timur, karena tidak setuju dengan kebijakannya yang mengedepankan toleransi beragama.
“Ini adalah penemuan arkeologi yang besar, karena sangat jarang untuk dapat mempelajari seluruh deposit uang kuno dalam konteks arkeologisnya,” tulis para peneliti dalam pernyataan yang diterjemahkan dari Institut Nasional untuk Penelitian Arkeologi (INRA) di Luksemburg, dikutip dari The Cradle, Senin (13/1).
Karena secara historis sangat penting, temuan tersebut dirahasiakan selama hampir empat tahun, dengan penggalian di bawah arahan INRA berlangsung dari tahun 2020 hingga 2024. Tim tersebut juga menghadapi kondisi berbahaya, karena terdapat beberapa amunisi dan bahan peledak Perang Dunia II yang terkubur di sekitar situs penemuan koin, mendorong Dinas Pekerjaan Ranjau Angkatan Darat Luksemburg (SEDAL) untuk membantu penggalian tersebut.
Para peneliti berencana untuk menganalisis timbunan tersebut lebih lanjut dan akhirnya mempublikasikan hasilnya dalam jurnal penelitian.