Arkeolog Temukan Bukti Neanderthal Tak Hanya Berburu Hewan Besar untuk Bertahan Hidup, Ini Daftar Makanan Mereka
Arkeolog di Spanyol mengumpulkan ribuan artefak, termasuk peralatan batu, tulang hewan dan bukti lainnya untuk mengungka bagaimana Neanderthal bertahan hidup.
Daerah yang belum dipetakan di kaki bukit Pyrenees Selatan, Spanyol memberikan wawasan tentang periode sejarah Neanderthal yang kurang diketahui.
Penelitian dari Universitas Nasional Australia (ANU) mengungkap daerah itu menawarkan petunjuk yang dapat membantu arkeolog mengungkap misteri punahnya Neanderthal.
-
Makanan apa yang dikonsumsi Neanderthal selain daging? Selain daging, Neanderthal juga menikmati makanan laut dan bahkan makanan berbasis tumbuhan, tergantung pada lingkungan mereka.
-
Dimana Neanderthal ditemukan berburu mamut? Arkeolog telah menemukan banyak tulang hewan yang telah dipotong di berbagai bagian Eurasia yang dihuni oleh Neanderthal jauh sebelum kedatangan Homo sapiens.
-
Bagaimana ilmuwan mengetahui makanan Neanderthal? Arkeolog telah menemukan banyak bukti berupa tulang-tulang hewan seperti mamut, aurochs, rusa dan kuda liar yang disembelih untuk diambil dagingnya di wilayah Eurasia yang dihuni oleh Neanderthal jauh sebelum Homo sapiens muncul.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang Neanderthal? Ilmuwan menemukan garis keturunan Neanderthal baru setelah mengambil DNA dari beberapa tulang berusia sekitar 45.000 tahun lalu di Lembah Rhône, Prancis saat ini.
-
Siapa yang membuktikan Neanderthal berburu singa? Analisa Zooarkeolog Para ahli zooarkeolog, seperti Gabriele Russo dan rekan-rekannya, memberikan pandangan lebih lanjut pada 12 Oktober dalam Scientific Reports, menyiratkan bahwa perilaku berburu predator besar mungkin menjadi ciri khas Neanderthal yang telah dimulai sejak masa yang lebih awal.
-
Siapa yang menemukan bukti Neanderthal memakan makanan laut? Peninggalan arkeologi di Gruta da Figueira Brava di Portugal mengungkapkan Neanderthal yang tinggal di wilayah itu memanen hidangan laut dari pantai dan kolam batu.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science.
Abric Pizarro adalah salah satu dari sedikit situs di seluruh dunia yang berasal dari 100.000 hingga 65.000 tahun lalu selama periode yang disebut MIS 4.
Para peneliti telah mengumpulkan ratusan ribu artefak, termasuk peralatan batu, tulang hewan, dan bukti lainnya, yang menyediakan data penting tentang cara hidup Neanderthal selama masa itu—yang sebagian besar tidak diketahui dalam sejarah manusia hingga saat ini.
Berburu hewan kecil
Temuan tersebut mengungkapkan Neanderthal mampu beradaptasi dengan lingkungan mereka. Anggapan bahwa manusia purba sebagai manusia gua yang lamban tidak terbukti. Temuan arkeologi di lokasi itu juga mengungkap keterampilan bertahan hidup dan berburu mereka.
Penulis utama dan arkeolog ANU, Dr. Sofia Samper Carro, mengatakan temuan tersebut menunjukkan Neanderthal mengetahui cara terbaik untuk mengeksploitasi wilayah tersebut serta tangguh menghadapi kondisi iklim yang keras.
"Temuan mengejutkan kami di Abric Pizarro menunjukkan betapa mudahnya Neanderthal beradaptasi. Tulang-tulang hewan yang kami temukan menunjukkan mereka berhasil mengeksploitasi fauna di sekitarnya, berburu rusa merah, kuda, dan bison, tetapi juga memakan kura-kura air tawar dan kelinci, yang menyiratkan tingkat perencanaan yang jarang dipertimbangkan untuk Neanderthal," katanya.
Menurut peneliti, wawasan baru ini menantang kepercayaan luas bahwa Neanderthal hanya memburu hewan besar, seperti kuda dan badak.
"Melalui tulang-tulang yang kami temukan, yang memperlihatkan bekas-bekas luka, kami memiliki bukti langsung Neanderthal mampu berburu hewan kecil," kata Dr. Samper Carro, seperti dilansir Phys.org.
"Tulang-tulang di situs ini terawetkan dengan sangat baik, dan kita dapat melihat jejak bagaimana Neanderthal mengolah dan menyembelih hewan-hewan ini.
Berkembang pesat
"Analisis kami terhadap artefak batu juga menunjukkan variabilitas dalam jenis alat yang diproduksi, yang menunjukkan kemampuan Neanderthal untuk mengeksploitasi sumber daya yang tersedia di area itu."
Menyingkap masa transisi penting ini membantu para arkeolog semakin dekat untuk memecahkan misteri yang telah mengganggu para peneliti selama beberapa dekade: apa yang menyebabkan Neanderthal punah?
Menurut para peneliti, menemukan situs seperti Abric Pizarro, dari periode yang spesifik dan tidak terekam dengan baik ini, memberikan informasi tentang bagaimana Neanderthal hidup ketika manusia modern belum ada di area tersebut dan menunjukkan mereka berkembang pesat.
"Situs unik di Abric Pizarro memberikan gambaran sekilas tentang perilaku Neanderthal di lanskap tempat mereka tinggal selama ratusan ribu tahun," kata Dr. Samper Carro.
"Neanderthal menghilang sekitar 40.000 tahun lalu. Tiba-tiba, manusia modern muncul di wilayah Pyrenees ini, dan Neanderthal menghilang. Namun sebelum itu, Neanderthal telah hidup di Eropa selama hampir 300.000 tahun.
"Mereka jelas tahu apa yang mereka lakukan. Mereka tahu daerah itu dan cara bertahan hidup untuk waktu yang lama.
"Ini adalah salah satu hal yang paling menarik tentang situs ini, memiliki informasi unik tentang saat Neanderthal hidup sendiri dan dalam kondisi yang keras serta bagaimana mereka berkembang sebelum manusia modern muncul."
Berkat teknik penggalian modern, Abric Pizarro dan situs Neanderthal terdekat lainnya menyediakan data terperinci untuk memahami perilaku Neanderthal.
"Kami membuat grafik 3D untuk setiap sisa-sisa Neanderthal yang ditemukan yang lebih besar dari satu hingga dua sentimeter. Ini membuat pekerjaan kami lambat, dan kami telah menggali beberapa situs ini selama lebih dari 20 tahun, tetapi hasilnya adalah rekaman situs yang sangat tepat," kata Dr. Samper Carro.