Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-Gara Kuda Nil, Firaun Mesir Tewas Dalam Pertempuran 3.500 Tahun Lalu

Gara-Gara Kuda Nil, Firaun Mesir Tewas Dalam Pertempuran 3.500 Tahun Lalu

Gara-Gara Kuda Nil, Firaun Mesir Tewas Dalam Pertempuran 3.500 Tahun Lalu

Mumi dari Firaun Seqenenre Taa II yang ditemukan pada 1880 belum lama ini diperiksa kembali. 

Saat ditemukan, luka parah di wajahnya menarik perhatian para ahli arkeologi.


Firaun Seqenenre Taa II mengalami kematian tragis di medan perang. Dikutip dari laporan yang dipublikasikan di Live Science, firaun itu meninggal ketika berusaha melindungi negaranya.

Gara-Gara Kuda Nil, Firaun Mesir Tewas Dalam Pertempuran 3.500 Tahun Lalu

Egyptolog terkenal Zahi Hawass bersama rekan kerjanya, Sahar Saleem, menemukan Seqenenre Taa II mengalami lebih banyak patah tulang.

"Ini menunjukkan Seqenenre benar-benar berada di garis depan bersama pasukannya, mengorbankan nyawanya untuk membebaskan Mesir" kata penulis utama penelitian, Sahar Saleem, seorang profesor radiologi di Universitas Kairo, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Arkeonews.

Gara-Gara Kuda Nil, Firaun Mesir Tewas Dalam Pertempuran 3.500 Tahun Lalu
Gara-Gara Kuda Nil, Firaun Mesir Tewas Dalam Pertempuran 3.500 Tahun Lalu

Hal ini didasarkan pada penelitian terbaru menggunakan tomografi terkomputasi (CT) pada mumi yang rusak tersebut.

Studi ini mengungkapkan adanya luka wajah baru yang disamarkan oleh para pembalsem kuno. Firaun ini mengalami sayatan besar di dahi, luka di sekitar mata dan pipi, serta luka tusukan di bagian dasar tengkorak yang mungkin mencapai batang otak. Para penyerangnya sepertinya mengepung dia dari segala penjuru.



Gara-Gara Kuda Nil, Firaun Mesir Tewas Dalam Pertempuran 3.500 Tahun Lalu

Seqenenre Taa II merupakan penguasa di bagian selatan Mesir antara tahun 1558 SM dan 1553 SM. Sementara itu, Hyksos menguasai wilayah utara Mesir dan meminta upeti dari wilayah selatan kerajaan.

Sebuah papirus yang rusak menjelaskan, Seqenenre Taa II memberontak terhadap penjajah setelah menerima keluhan dari Raja Hyksos bahwa kebisingan dari seekor kuda nil di kolam suci Thebes mengganggu tidurnya.


Raja Hyksos tinggal di ibu kota Avaris yang berjarak 644 kilometer. Dia kemudian meminta dan menuntut penghancuran kolam suci tersebut. Hal ini merupakan penghinaan besar bagi firaun. Kemungkinan, penghinaan inilah yang menjadi awal peperangan.

Teks pada prasasti batu yang diukir di Thebes, menceritakan kematian Kamose, putra Seqenenre Taa II dan pewarisnya, dalam perang melawan Hyksos.


Penelitian terbaru ini menggunakan sinar-X dari berbagai sudut untuk membuat gambar 3D dari mumi firaun tersebut. Tubuh firaun dalam keadaan sangat buruk, dengan tulang-tulang terpisah dan kepala terlepas dari tubuhnya.

Para peneliti menyatakan, Firaun tersebut mengalami luka fatal sepanjang 7 sentimeter di dahi, yang bisa jadi diakibatkan oleh serangan kapak atau pedang dari atas. Sayatan lain yang berpotensi fatal di atas mata kanan sepanjang 3,2 sentimeter, kemungkinan dibuat oleh sebilah kapak.

Lebih banyak sayatan di hidung, mata kanan, dan pipi kanan datang dari arah kanan dan atas, mungkin dilakukan dengan gagang kapak atau tongkat tumpul.


Sementara itu, seseorang di depan firaun mengayunkan pedang atau kapak ke pipi kiri, meninggalkan sayatan dalam.

Dari sebelah kiri, senjata seperti tombak telah menembus dasar tengkoraknya, meninggalkan luka sepanjang 3,5 sentimeter.


Sebelumnya, para arkeolog awal telah melaporkan banyak dari luka-luka ini, namun Saleem dan rekan kerjanya, Egyptolog Zahi Hawass, menemukan serangkaian bagian tengkorak retak yang baru tersembunyi oleh bahan yang ditutupi balsam.

Terfokus di sisi kanan tengkorak, kerusakan ini diduga disebabkan oleh belati dan objek tumpul yang berat, mungkin gagang kapak.


Tangan mumi tersebut dalam posisi tertekuk dan terkepal, tetapi tidak ada tanda-tanda cedera pertahanan di lengan bawahnya. Para peneliti menduga Seqenenre Taa II dalam kondisi terikat saat meninggal.

Gara-Gara Kuda Nil, Firaun Mesir Tewas Dalam Pertempuran 3.500 Tahun Lalu

Saleem menyatakan dalam pernyataannya kemungkinan Firaun tersebut ditangkap di medan perang dan dieksekusi oleh beberapa penyerang.

Fakta bahwa para pemberi balsem berusaha memperbaiki luka pada tengkorak Seqenenre Taa II menunjukkan proses balsem tidak dilakukan dengan tergesa-gesa, seperti yang ditulis oleh para peneliti dalam studi terbaru mereka di jurnal Frontiers in Medicine.


Otak yang telah mengering dari firaun tersebut juga melekat di sisi kiri tengkoraknya, mengindikasikan seseorang meletakkan tubuhnya di sisi setelah kematiannya, entah di tempat Firaun tersebut jatuh atau saat tubuhnya diangkut untuk proses balsem.

Meskipun Seqenenre Taa II mungkin kehilangan nyawanya dalam pertempuran, keturunannya akhirnya berhasil memenangkan perang.

Patung Kepala Firaun Nabi Musa Kembali ke Mesir Setelah 30 Tahun Hilang, Sempat Muncul di Pameran
Patung Kepala Firaun Nabi Musa Kembali ke Mesir Setelah 30 Tahun Hilang, Sempat Muncul di Pameran

Patung Kepala Firaun Nabi Musa Dikembalikan ke Mesir, Dicuri Selama 30 Tahun dan Sempat Muncul di Pameran

Baca Selengkapnya
Ilmuwan ini Tewas Gara-gara Menahan Kencing saat Berpesta, Begini Kisahnya
Ilmuwan ini Tewas Gara-gara Menahan Kencing saat Berpesta, Begini Kisahnya

Ilmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.

Baca Selengkapnya
Prasasti Bertuliskan Kutukan Setan dari Abad ke-15 Ditemukan, Isinya Bikin Merinding
Prasasti Bertuliskan Kutukan Setan dari Abad ke-15 Ditemukan, Isinya Bikin Merinding

Prasasti Bertuliskan Kutukan Setan dari Abad ke-15 Ditemukan, Isinya Mencekam

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dapat Petunjuk dari Lukisan, Ilmuwan Akhirnya Paham Bagaimana Piramida Mesir Dibangun
Dapat Petunjuk dari Lukisan, Ilmuwan Akhirnya Paham Bagaimana Piramida Mesir Dibangun

Dapat Petunjuk dari Lukisan, Ilmuwan Akhirnya Paham Bagaimana Piramida Mesir Dibangun

Baca Selengkapnya
3.000 Tahun Sebelum Lahir, Lukisan Batu di Gurun Sahara Mesir Ini Sudah Gambarkan Adegan Kelahiran Yesus
3.000 Tahun Sebelum Lahir, Lukisan Batu di Gurun Sahara Mesir Ini Sudah Gambarkan Adegan Kelahiran Yesus

Lukisan kuno di dalam gua ini berusia 5.000 tahun.

Baca Selengkapnya
Mana Lebih Dulu Ada di Mesir: Mumi atau Piramida? Ilmuwan Punya Jawabannya
Mana Lebih Dulu Ada di Mesir: Mumi atau Piramida? Ilmuwan Punya Jawabannya

Mana Lebih Dulu Ada di Mesir: Mumi atau Piramida? Ilmuwan Punya Jawabannya

Baca Selengkapnya
Cuma Ada Negara ini, Harimau Bertaring Emas
Cuma Ada Negara ini, Harimau Bertaring Emas

Harimau Benggala ini punya gigi bertaring emas. Begini kisahnya.

Baca Selengkapnya
Golkar Geser Suara Gerindra di Jabar Pada Pemilu 2024
Golkar Geser Suara Gerindra di Jabar Pada Pemilu 2024

Sebelumnya di 2019 Gerindra berada di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya
Putusan praperadilan Digelar Besok, Kubu Firli Bahuri Yakin Penetapan Tersangka Gugur
Putusan praperadilan Digelar Besok, Kubu Firli Bahuri Yakin Penetapan Tersangka Gugur

Kuasa hukum Firli Bahuri, Ian Iskandar yakin jika penetapan tersangka oleh Polda Metro Jaya tidak sah

Baca Selengkapnya